بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
التعرف لمذهب أهل التَّصوُّف
Al-Ta-aruf li-Madzhabi
Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya
muqadimah
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang
Puji syukur bagi Allah
yang, karena kebesaran-Nya, terselubung dari pandangan mata, dan karena
kegemilangan dan kekuasaan-Nya dimuliakan atas segala yang dapat dicapai akal;
yang esensi-Nya, karena tiada duanya, tidak sama dengan esensi para makhluk,
dan yang sifat-sifat-Nya jauh berbeda dari syfat-sifat para makhluk yang
dilahirkan sepanjang waktu.
Dia-lah Yang Permulaan, Yang tak akan pernah
lenyap, dan Yang Kekal, dan tak pernah mati; Mahatinggi Dia dari segala
penyamaan, penetangan, dan pelukisan bentuk. Dengan tanda-tanda dan
isyarat-isyarat-Nya,
Dia menuntun ciptaan-Nya menuju (pengetahuan akan)
Keesaan-Nya dan Dia membuat diri-Nya dikenal oleh para Wali-Nya lewat
nama-nama-Nya, gelar dan sifat-sifat-Nya; sebab didekatkan-Nya pada-Nya
bagian-bagian rahasia mereka dan dibuat-Nya hati mereka cenderung akan Dia,
Dengan kebaikan-Nya hati nurani mereka dari ketidak sucian badaniah mereka, (jiwa-jiwa)
dan ditinggikan-Nya sifat-sifat mereka agar tidak menyamakannya dengan segala
yang dapat punah,
Dia telah memilih di antra
mereka orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menjadi utusan-utusan dan
penerima-penerima wahyu-Nya;
Dia telah memberi mereka kitab-kitab yang berisi
perintah dan larangan, memberi kabar gembira bagi mereka yang patuh, dan
ancaman-ancaman pada mereka yang ingkar.
Dia telah menjelaskan kelebihan mereka
atas manusia-manusia lain dan meninggikan derajat mereka di atas segenap orang,
betapapun mulianya.
Dengan Muhammad saw. Allah
telah menutup rangkaian para Nabi itu, menanamkan Iman dan Tawakal dalam
dirinya; sebab agamanya adalah sebaik-baiknya agama dan umatnya adalah
sebaik-baiknya umat; hukumnya tidak akan dapat dibatalkan dan tidak ada umat
yang menyamai umatnya.
Di antara mereka Allah
telah menempatkan orang-orang terpilih, unggul dan saleh; kebaikan Tuhan telah
datang pada mereka sejak dini.
Sebab Tuhan telah mengikat mereka dengan
firman-Nya agar mereka bertakwa pada-Nya, dan memalingkan jiwa-jiwa mereka dari
dunia ini. Mereka bersungguh-sungguh dalam usaha mereka, dan mereka mendapatkan ilmu-ilmu (yaitu dari
Al-Qur’an), mereka bekerja dengan tulus dan mereka diberi ilmu-ilmu (yakni
tradisi (hadits) dan kisah-kisah para Wali (akhbar)), hati nurani mereka murni
dan mereka dimuliakan dengan intuisi sejati (Yaitu pengetahuan ghaib yang
dipeoleh dari pengalaman pribadi seseorang); kaki-kaki mereka teguh,
pemahaman-pemahaman mereka jelas, cahaya mereke terang, mereka memliki
pengertian akan Tuhan, menempuh perjalanan untuk mendekati Tuhan dan mengelak dari
segala sesuatu selain Tuhan.
Cahaya mereka menembus segala selubung,
bagian-bagian rahasia dalam diri mereka berputar-putar di sekeliling singgasana
Tuhan; begitu tinggi mereka dinilai oleh Dia yang duduk di atas singgasana itu,
dan mata mereka buta dari segala yang ada di bawah singgasana itu.
Mereka
adalah jasad-jasad ruhaniah, yang di atas bumi bersifat jasmaniah dan dicipta
dengan dibekali sifat-sifat Ketuhanan; diam dan merenung, mangkir (dari
manusia) tapi ada (bersama Tuhan), raja-raja yang berpakain gembel, orang-orang
buangan dari segala bangsa, pemilik segala kebaikan dan cahaya segala petunjuk,
telinga-telinga mereka peka, hati nurani mereka murni, sifat-sifat mereka
tersembunyi, terpilih tercerahkan dan murni.
Mereka semua ini
ditempatkan oleh Tuhan di antara ciptaan-Nya
dan dipilih di antara mereka yang dicipta oleh-Nya, mereka adalah
saksi-saksi Tuhan untuk Nabi-Nya, dan rahasia-rahasia-Nya dipercayakan-Nya pada
manusia pilihan-Nya. Semasa hidup Nabi, mereka merupakan orang-orang yang duduk
dalam mahkamah beliau dan seetelah Nabi wafat mereka menjadi umat terbaik
beliau.
Kemudan yang pertama tidak henti-hentinya memanggil yang ke dua, dan
leluhurnya memanggil keturunannya, dengan lidah dari karyanya, yang membebaskan
dari keharusan berbicara.
Tapi setelah itu kehendak
menghilang dan tujuan merosot; dan dengan ini datanglah hujan pertanyaan dan
jawaban, buku-buku dan risalah-risalah; arti intinya diketahui oleh mereka yang
menuliskannya dan dada (mereka yang membacanya) terbuka untuk mengertinya.
Akhirnya, arti menghilang dan tinggalah namanya, isi pokoknya lenyap dan
bayangannya menggantikannya, realisasi menjadi hiasan dan tahqiq (ferivikasi)
menjadi dandanan.
Orang yang tak mengenal
(kebenran) berpura-pura memilikinya, dan orang yang hanya pernah menyebutkannya
menghiasai dirinya dengan itu, orang
yang banyak membicarakannya, menolaknya dengan tindakannya, dengan sikapnya.
Yang tidak merupakan bagian dari padanya, dimasukkan ke dalamnya , yang tidak
ada di dalamnya, dianggap berasal darinya, kebenarannya dijadikan salah dan
orang yang mengetahuinya dikatakan bodoh, Tapi orang yang telah berpengalaman
dengan (kebenran) itu pergi menjauh karena iri padanya; orang yang telah
melukiskannya bungkam karena dengki padanya.
Maka hati nurani (manusia) lari
darinya dan jiwa-jiwa pergi meninggalkannya; ilmu dan penganut-penganutnya,
larangan dan penerapannya lenyap; yang bodoh menjadi ilmuwan dan ilmuwan
menjadi pemandu jalan.
Hal inilah yang memancing
saya untuk menguraikan, dalam buku saya ini, cara para sufi itu, penjelsan
sikap dan sifat mereka. Di sini saya telah memperbincangkan ajaran-ajaran
mereka menyangkut ke-Esa-an dan sifat-sifat Tuhan, dam semua hal lain yang
berhubungan dengan itu; sebab, keraguan telah muncul di antara orang-orang yang
tidak mengetahui dogma-dogma mereka dan tidak mempelajari dogma-dogma tersebut
di bawah syekh-syekh mereka.
Saya kemukakan dalam
bahasa ilmu, semua yang dapat dikemukakan; dan saya perikan dengan pemaparan
lahiriah, semua yang pantas diperikan, sehingga hal itu bisa dimengerti oleh
orang-orang yang belum mengerti kiasan-kiasannya, dan dipahami oleh orang-orang
yang belum memahami ungkapan-ungkapannya.
Dengan ini saya telah
berusaha keras untuk membela mereka melawan rasa iri orang-orang yang iri dan
penafsiran buruk orang-orang yang bodoh.
Buku ini sekaligus bisa menjadi petunjuk bagi mereka yang ingin mengikuti jalan
Tuhan, dan membutuhkan Tuhan untuk mencapai realisasinya.
Hal tersebut telah saya lakukan setelah
mula-mula saya pelajari secara menyeluruh tulisan orang-orang yang benar-benar
berpengalaman dalam masalah ini dan saya saring cerita-cerita dari orang-orang
yang telah mencapai realisasi sejati kebenaran itu; saya juga telah berhubungan
dengan orang-orang semacam itu dan menanyai mereka. Saya telah menyebut buku
ini “Kitab Pengetahuan tentang Ajaran Kaum Sufi” yang menunjukan pokok-pokok
isinya.
Dari Tuhan saya mencari bantuan, dan kepada-Nya saya beriman; Nabi-Nya
saya muliakan, saya jadikan beliau sebagai perantara saya. Tiada kekuatan atau
bantuan, kecuali dari Tuhan.
74)
Mengenai Karunia-Karunia Lain Yang Diberikan
kepada Mereka.
75)
Mengenai Audisi (Sama’).
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :