بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya:
Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukhari Al-Kalabadzi
70.
MENGENAI PERINGATAN TUHAN
KEPADA MEREKA LEWAT PENGLIHATAN DAN MUKJIZAT
Abu Bakr
Muhammad ibn Ghalib berkata kepada saya bahwa dia diberi tahu oleh Muhammad ibn
Khafif bahwa dia mendengar Abu Bakr Muhammad ibn Ali al-Kattani berkata : “Aku
menemui Nabi seperti yang biasa ku lakukan == waktu itu adalah kebiasaannya
untuk menemani Nabi pada setiap Senin dan Kamis malam kalau dia ingin
mengajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh Nabi.” == dan aku melihat
beliau datang kepadaku bersama empat orang.
Lalu beliau berkata kepadaku : “Wahai Abu
Bakr! Kenalkah engkau dengan orang ini?” Aku menjawab : “Ya. Itu Abu Bakr.” Beliau bertanya : “Kenalkah engkau dengan orang ini?” Aku menjawab : “Ya, dia Umar,”Beliau bertanya : “Kenalkah engkau dengan orang ini?” Aku menjawab : “Ya, dia
Usman,” Beliau berkata : “Kenalkah engkau dengan orang yang keempat ini?” Di
situ aku ragu-ragu dan tidak menjawab. Nabi mengulang pertanyaan itu dan aku
tetap ragu-ragu; beliau bertanya untuk yang ketiga kalinya dan aku tetap
ragu-ragu, sebab aku cemburu kepadanya.
Lalu Nabi mengepalkan tangannya dan menunjuk
aku dengan itu; lalu beliau melepaskan kepalannya dan memukul dadaku sambil
berkata : “Wahai Abu Bakr, katakanlah! Inilah Ali ibn Abi Thalib.” Nabi
kemudian mengenalkan diriku kepada Ali yang memegang tanganku dan mengatakan :
“Bangunlah Abu Bakr, dan pergilah ke Al-Safa.” Dan aku pergi ke Al-Safa
bersamanya, sementara aku masih tidur di kamarku; dan aku terbangun, dan lihat,
aku berada di Al-Safa.
Mansyur
ibn Abdillah mengatakan kepada saya bahwa dia mendengar Abu Abdillah ibn
al-Jalla berkata : “Aku memasuki kota Madinah dalam keadaan merasa lapar. Aku
pergi ke kubur (Nabi) dan memberi salam kepada Nabi dan kedua sahabat beliau,
Abu Bakr dan Umar; lalu aku berkata : “Wahai Nabi Tuhan! Aku sedang merasa
lapar dan aku menjadi tamumu malam ini.” Lalu aku berpaling ke samping dan
tidur di antara batu kubur dan mimbar; dan lihat, Nabi mendatangiku dan
memberiku sepotong makanan. Aku memakannya separuh, lalu terbangun dan
menemukan dalam tanganku separuhnya lagi.”
Yusuf ibn al-Husain berkata : “Kami sedang bersama seorang pemuda yang telah
mempelajari hadis sebelum dia selesai mempelajari Al-Qur’an, seseorang
mendatanginya ketika sedang tidur, dan berkata kepadanya :
Jika
engkau tidak sebegitu jahat Padaku,
lalu mengapa kitabku engkau hinakan?
Pikirkanlah,
jika engkau tidak buta, Kata-kataku
nan halus yang terkandung di situ.”
Bahwa
penglihatan itu merupakan suatu fenomena asli, dipersaksikan oleh kisah berikut
yang diceritakan oleh Al-Hasan al-Basri : “Aku memasuki Masjid Basrah dan
mendapati sejumlah sahabat kami duduk di sana. Aku duduk bersama mereka dan
mendengarkan mereka memperkatakan seseorang, dan mempermalukan dia. Aku
melarang mereka untuk memperkatakan dia dengan membawakan berbagai hadis yang
menuturkan tentang masalah pergunjingan yang kudengar sebagai berasal dari Nabi
dan Isa Putra Maryam.
Orang-orang
itu kemudian menahan diri dan mulai membicarakan masalah lain; tapi tak lama
kemudian nama orang itu muncul lagi, dan mereka kembali membicarakannya sedang
aku ada bersama mereka.
Lalu mereka pergi ke rumah mereka
masing-masing dan aku kembali ke rumahku sendiri. Ketika aku tidur, seorang
laki-laki hitam datang dalam mimpiku. Ia memegang sebuah mangkuk anyaman yang
diatasnya ada sekerat daging babi.
Dia
berkata kepadaku : “Makan.” Aku berkata : “Aku tidak mau makan, ini adalah
daging babi.” Dia berkata : “Makan” Aku berkata : “Aku tak mau makan, itu
daging babi yang haram.” Dia berkata : “Engkau harus memakannya.”
Lagi-lagi aku menolaknya. Lalu dia membuka
rahangku dan memasukan daging itu ke mulutku, dan aku mulai mengunyahnya
sementara dia terus berdiri di hadapanku; aku takut membuangnya, tapi aku tidak
juga mau menelannya. Dalam keadaan itu aku bangun; dan sejak saat itu selama tiga
puluh hari tiga puluh malam tak sesuatu pun kuminum atau kumakan mendatangkan
kesenangan bagiku, sebab aku merasakan dalam mulutku rasa daging itu dan
membauinya dengan hidungku.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.