بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
{AJARAN KAUM SUFI}
Karya:
Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukhari Al-Kalabadzi
45.
AJARAN KAUM SUFI MENGENAI KEPUASAN (RIDHA)
Al-Junaid
berkata : “Kepuasan adalah melepaskan kehendak bebas.”
Al-Harits
al-Muhasibi berkata : “Kepuasan adalah tenteramnya hati di bawah ketetapan
takdir.”
Dzu’l-Nun berkata : “Kepuasan adalah
kesenangan hati di jalan takdir.”
Ruwaim
berkata : “Kepuasan adalah mengharapkan ketetapan (Tuhan) dengan senang hati.”
Ibn Atha
berkata : “Kepuasan adah penghargaan hati untuk apa yang telah dipilih Tuhan
bagi hamba-Nya sejak mula-mula sekali, sebab apa yang telah dipilih oleh-Nya
bagi dia adalah yang terbaik.”
Sufyan
berkata kepada Rabi’ah : “Wahai Tuhan, puaslah dengan diriku.” Wanita itu
berkata kepadanya : “Apakah engkau tidak malu meminta kepuasan dari Dia yang
kepadanya engkau sendiri merasa tidak puas?”
Sahl
berkata : “Kalau kepuasan itu disatukan dengan keridhaan (Tuhan), barulah
kepuasan itu kekal; dan ‘Untuk mereka kebahagiaan dan tempat kembali terbaik di
akhirat.” Dia menunjuk kepada firman Tuhan dalam kata-kata itu : “Allah Ridha
kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah.” Perkataan ini berarti bahwa
kepuasan di dunia dalam menerima ketentuan (Tuhan) akan mewarisi keraidhaan
(Tuhan) di dunia mendatang bersama apa yang telah dicatat oleh pena-pena itu.
Tuhan
berfirman : “Demikianlah, telah berlaku keputusan Allah terhadap para hamba-Nya
dengan adil. Maka berkumandanglah ucapan : “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam!.”
Ini
merupakan pernyataan orang-orang bertuhan satu dari kedua pihak, yaitu para
penghuni surga dan penghuni neraka; sedang bagi orang-orang kafir, mereka tidak
diijinkan menyuarakan “pujian” sebab, mereka diselubungi.
Puisi
al-Nuri berikut ini sungguh sangat mengena.
Ah,
kepuasan itu adalah minuman yang pahit
Dierguk
oleh kesenangan, kala hidup menjadi huru-hara gelap.
Diambil
untuk kegembiraan; tapi dia
Mengungkap
hal-hal yang paling suci,
Bahkan di
hadirat Tuhan. Selalu binatang yang mandul itu.
Yang
paling serakah di padang gembalaan.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Terjemah Kitab Al-Ta-aruf) 45. AJARAN KAUM SUFI MENGENAI KEPUASAN (RIDHA)
Description : Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf {AJARAN KAUM SUFI} Karya: Ibn Abi Ishaq Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Ya’qub Al-Bukha...