بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Tasawuf Tidak Khusus Untuk Fakir dan Kaya
Hukum atas pengikut seperti aturan hukum yang diikuti,
walaupun terkadang pengikutnya lebih utama dibanding yang diikuti. Sahabat
Ahlush Shuffah pada awalnya adalah kaum fakir, sehingga mereka dikenal sebagai tamu-tamu
Allah swt. Namun diantara mereka ada yang kaya, ada penguasa, ada pengusaha dan
ada yang fakir. Mereka semuanya terus bersyukur atas apa yang diterimanya,
sebagaimana mereka sabar manakala mereka tidak punya. Sama sekali tidak
mempengaruhi sifat mereka yang terus menerus taqarrub kepada Tuhannya, dimana
mereka disebutkan: “Senantiasa berdoa kepada Tuhannya dari pagi dan petang,
semata hanya demi berhasrat pada WajahNya…”
Sebagaimana, mereka itu tidak dipuji karena ketakpunyaan,
namun mereka mulia karena hasratnya terhadap Wajah Sang Maha Diraja, dan itu
tidak terbatas bagi yang fakir maupun yang cukup atau kaya.
Tasawuf tidak terbatas pada yang miskin maupun kaya, karena
pelakunya senantiasa hanya berhasrat kepada Allah Azza wa-Jalla. Fahamilah ini.
Perbedaan Nasab dan Thariqat Tidak Menunjukan Perbedaan
Hakikat
Perbedaan nasab (hubungan thariqat) terkadang disebabkan
karena perbedaan hakikat, dan kadang-kadang karena perbedaan martabat dalam
hakikat yang satu
Disebutkan: Sesungguhnya Tasawuf, Kefakiran, Malamah dan
usaha Taqarrub muncul dari hubungan thariqat. Namun juga ada yang mengatakan:
Muncul dari perbedaan martabat dari hakikat yang satu. Dan inilah yang benar.
Hanya saja, yang disebut sebagai Sufi, adalah yang
mengamalkan ajarannya dalam upaya penjernihan dan pembersihan waktunya dari
segala hal selain Allah Ta’ala. Apabila selain Allah telah runtuh dari
tangannya, maka ia disebut sebagai sang fakir. Sedangkan yang disebut sebagai
Al-Malamati adalah yang tidak menampakkan kebaikannya, juga tidak
menyembunyikan keburukannya, seperti kebiasaan mereka yang bekerja sehari-hari,
yang juga seorang penganut thariqat.
Orang yang taqarrub adalah orang yang perilaku ruhaninya
sempurna, sehingga ia bersama Tuhannya dan hanya bagi Tuhannya. Tak ada pengaruh
apa pun selain dari Tuhannya dan tidak satu pun tempat baginya kecuali hanya
Allah Ta’ala. Maka, perlu anda fahami.
Perbedaan Penempuhan Tidak Harus Berbeda Tujuan
Perbedaan penempuhan jalan Sufi tidak harus membuat
berbedanya tujuan utama. Bahkan kadang-kadang bertemu dalam satu kesatuan,
walau jalan penempuhannya berbeda, seperti
ibadah dan kezuhudan.
Sedangkan ma’rifat merupakan metode dalam rangka mendekati
Allah swt, untuk meraih Jalan kemuliaan. Masing-masing saling berkaitan.
Karena itu bagi sang ‘arif harus disiplin ibadahnya, karena
jika tidak tekun ibadahnya, kema’rifatannya tidak ada nilainya, karena ia tidak
beribadah kepada yang dima’rifati.
Begitu pula sang
‘arif harus menempuh jalan kezuhudan
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :