بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemahan Kitab
Tajul ‘Arus
Alhawiy
li tahdzibin Nufus
Karya
Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari
Jagalah Umurmu
Cukuplah untuk menunjukkan
kebodohanmu, apabila kamu dengki kepada ahli dunia dan pada sesuatu/harta yang
diberikan kepadanya. dan hatimu disibukkan dengan apa yang dimiliki oleh ahli
dunia. Jadi kamu lebih bodoh daripada mereka. karena ahli dunia, disibukkan
oleh apa yang diberikan padanya(yaitu harta benda). sedangkan kamu disibukkan
oleh apa yang tidak diberikan kepadamu.
Ketika matamu sakit, segera kamu
obati, itu semua tidak ada lain karena kamu sudah merasakan nikmatnya dunia.
sehingga kamu obati supaya tidak tehenti melihat keindahan dunia. Dan mata hatimu sudah sakit selama empat
puluh tahun, dan kamu tidak mau mengobati.
Ketahuilah, permulaan umurmu
telah kau sia-siakan, maka kamu harus menjaga akhir dari umurmu. Sebagaimana
seorang wanita yang mempunyai anak sepuluh, dan mati yang Sembilan dan tinggal
satu anak, apakah wanita tersebut berusaha menjaga anaknya yang tinggal satu
itu?.
Kamu telah menyia-nyiakan
sebagian besar dari umurmu. maka jagalah sisa dari umurmu, seperti kau menjaga
air dalam wadah yang tinggal sedikit. Demi Alloh. umurmu itu tidak dimulai dari
kamu lahir, tapi umurmu dimulai dari kamu mengenal Alloh ta’ala.
Jauh sekali perbedaan antara
orang yang ahli beruntung dan orang yang ahli celaka.
Orang yang ahli beruntung, Ketika
dia melihat orang/masyarakat melakukan maksiat, pada sisi lahirnya dia ingkar
dan benci, tapi pada hatinya dia mendo’akan orang yang maksiat tadi.
Sedang orang yang ahli celaka,
dia ingkar pada orang yang maksiat demi menuruti kesenangan nafsunya, dan
terkadang malah merusak kehormatan orang yang maksiat tadi.
Orang mukmin yaitu orang yang mau
memberi nasihat kepada saudaranya dikala sepi(tidak ada orang banyak), dan
menutupi aib saudaranya di muka orang banyak.
Sedang orang yang celaka itu
sebaliknya orang mukmin, ketika melihat orang yang maksiat dia mengunci pintu
(tidak mau menerima) dan mencela-cela orang yang maksiat. itu menunjukkan mata
hati(bashiroh)nya gelap, dan kedudukannya dihadapan Alloh dijauhkan.
Apabila kamu akan
meneliti/mengukur akal seseorang, maka perhatikan ketika kamu menyebutkan
seseorang(Si fulan) pada dia. kalau dia menanggapinya dengan tanggapan yang
jelek sehingga mengatakan “Menurutku dia (Sifulan) itu prbuatannya begini dan
begini…”. maka ketahuilah bahwa hati nya itu rusak dan tidak ada makrifatnya.
kalau dia menanggapi dengan menyebutkan kebaikan Sifulan tersebut, atau ketaika
kamu menyebutkan aibnya sifulan pada dia, tapi dia menanggapi dengan baik dan
mengatakan, “Mungkin sifulan itu sedang lupa, atau dia sedang ada udhur, atau
perkataan lainnya”. Ketahuilah kalu hatinya itu tenang/terpelihara.
Sesungguhnya Mukmin itu selalu
menjaga keselamatan kehormatan saudaranya Muslim.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :