بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 16-26
ALLOH TIDK DAPAT DIHIJAB OLEH SESUATU
16-26."Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab [dibatasi tirai] oleh sesuatu padahal Allah yang menampakkan [mendhahirkan] segala sesuatu."
17."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang tampak [dhahir] pada segala sesuatu."
18."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang terlihat dalam tiap sesuatu."
19."Bagaimana akan dapat ditutupi oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang tampak pada tiap sesuatu."
20."Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] lebih jelas dari segala sesuatu."
21."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] yang tunggal yang tidak ada di samping-Nya sesuatu apapun."
22."Bagaimana akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia [Allah] lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu."
23."Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal seandainya tidak ada Allah, niscaya tidak akan ada segala sesuatu."
Demikian tampak jelas sifat-sifat Allah pada tiap-tiap sesuatu di alam ini, yang semua isi alam ini sebagai bukti kebesaran, kekuasaan, keindahan, kebijaksanaan dan kesempurnaan dzat Allah yang tidak menyerupai sesuatu apapun dari makhluknya. Sehingga bila masih ada manusia yang tidak mengenal Allah [tidak melihat Allah], maka benar-benar ia telah silau oleh cahaya yang sangat terang, dan telah terhijab dari surya ma'rifat oleh awan tebal yang berupa alam sekitarnya.
24."Sungguh sangat ajaib, bagaimana tampak wujud dalam ketiadaan, atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang hancur itu, di samping dzat yang bersifat qidam."
Yakni, sesuatu yang hakikatnya tidak ada bagaimana dapat tampak ada wujudnya. Hakikat adam [tidak ada] itu gelap, sedangkan wujud itu bagaikan cahaya terang. Demikian pula bathil dan haq. Bathil itu harus rusak dan binasa, sedangkan yang haq itulah yang harus tetap kuat bertahan.
25."Tiada meninggalkan sedikitpun dari kebodohan, barangsiapa yang berusaha akan mengadakan sesuatu dalam suatu masa, selain dari apa yang dijadikan oleh Allah di dalam masa itu." Sungguh amat bodoh seorang yang mengadakan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah. Di pasal lain ada keterangan: Tiada suatu saat yang berjalan melainkan di situ pasti ada takdir Allah yang dilaksanakan. Allah berfirman: "Tiap hari Dia [Allah] menentukan urusan." Menciptakan, menghidupkan, mematikan, memuliakan, menghinakan dan lain-lain. Maka sebaiknya seorang hamba menyerah dengan ikhlas kepada hukum ketentuan Allah pada tiap saat, sebab ia harus percaya kepada rahmat dan kebijaksanaan kekuasaan Allah.
26."Menunda amal perbuatan [kebaikan] karena menanti kesempatan lebih baik, suatu tanda kebodohan yang mempengaruhi jiwa.
Kebodohan itu disebabkan oleh: 1. Karena ia mengutamakan duniawi. Padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman: '
'Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan kekal selamanya.'' 2. Penundaan amal itu kepada masa yang ia sendiri tidak mengetahui apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu atau kemungkinan ia akan dijemput oleh maut yang setiap saat selalu menantinya. 3. Kemungkinan azam, niat dan hasrat itu menjadi lemah dan berubah. Seorang penyair berkata: ''Janganlah menunda sampai besok, apa yang dapat engkau kerjakan hari ini. Waktu sangat berharga, maka jangan engkau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :