بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 35-39.
BAIKNYA NIAT DI AWAL AKAN MENENTUKAN HASIL AKHIR
35."Barangsiapa yang bersinar terang waktunya dengan taat dimasa permulaannya [salik], pasti akan bersinar terang pula di masa akhirnya dengan cahaya [nur] ma'rifat."
Barangsiapa yang kuat tawakkalnya dimasa permulaan [bidayah], maka akan bersinar terang terus hingga masa sampainya ke hadirat Tuhannya.
36."Apa yang tersembunyi dalam rahasia ghaib, yaitu yang berupa cahaya [nur] Ilahi dan ma'rifat, pasti akan tampak pengaruhnya pada anggota lahiriyah." Abu Hafash berkata: "Bagusnya budi pekerti [moral] secara lahiriyah, membuktikan bersihnya [sucinya] hati [bathin]." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika melihat seorang yang main-main tangannya ketika shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andaikan khusu' hati orang itu, niscaya khusu' semua anggota badannya." Abu Thalib al-Makky berkata: "Allah telah menunjukkan tanda bukti seorang kafir, yaitu bila disebut nama Allah saja mereka mengejek dan tidak mau menerima." Allah berfirman:
"Dan apabila disebut nama Allah saja [sendiri] tidak senang hati orang-orang yang tidak percaya [beriman] kepada akhirat, tetapi apabila disebut [nama] selain dari Allah, lantas mereka bergembira." [QS. az-Zumar 45]. Di dalam ayat ini Allah menyatakan sendiri perbedaan antara jiwa orang mukmin yang merasa puas dan bergembira jika dikatakan kepadanya, ini dari Allah, sedang orang kafir tidak merasa puas, bahkan keberatan kepadanya sesuatu terjadi semata-mata karena kekuasaan dan kehendak Allah. Dan ini pula merupakan perbedaan antara iman tauhid dan syirik.
37."Jauh berbeda orang yang berpendapat; adanya Allah menunjukkan adanya alam, dengan orang yang berpendapat; bahwa adanya alam inilah yang menunjukkan adanya Allah.
Orang yang berpendapat adanya Allah menunjukkan adanya alam, yaitu orang yang mengenal hak dan meletakkan pada tempatnya, sehingga menetapkan adanya sesuatu dari asal mulanya. Sedang orang yang berpendapat adanya alam menunjukkan adanya Allah, karena ia tidak sampai kepada Allah. Maka bilakah Allah itu ghaib sehingga memerlukan dalil untuk mengetahuinya. Dan bilakah Allah itu jauh sehingga adanya alam ini dapat menyampaikan kepadanya." Allah berfirman:
"Dan Allah telah keluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui sesuatu, dan Ia adakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta perasaan, supaya kamu bersyukur." [QS. an-Nahl 78]. Memang asal mula kejadian manusia bodoh dan tidak mengetahui sesuatu, kemudian Allah memberinya alat untuk mengetahui dan mengenal-Nya, pendengaran, penglihatan, perasaan dan akal, semua alat mengenal Allah itu supaya manusia bersyukur, sebab dengan bersyukur itu manusia menjadi sempurna dan sejahtera hidupnya, yaitu setelah mengenal Allah yang menjadikan dan menjamin segala kebutuhannya.
38."Hendaknya membelanjakan tiap orang kaya menurut kekayaannya, ialah mereka yang telah sampai kepada Allah. Dan orang yang terbatas rezekinya, yaitu orang sedang berjalan menuju kepada Allah." Orang yang telah sampai kepada Allah, karena mereka telah terlepas dari kurungan melihat kepada sesuatu selain Allah, ke alam tauhid, maka luaslah pandangan mereka, maka mereka berbuat di alam mereka lebih lapang, sebaliknya orang yang masih merangkak-rangkak di dalam ilmu dan faham yang terbatas, mereka inipun mengeluarkan sekedarnya.
39."Orang-orang salik [yang mengembara menuju kepada Allah] telah mendapat hidayat dengan nur [pelita] ibadah yang merupakan amalan untuk taqarrub [mendekat] kepada Allah, sedang orang-orang yang telah sampai, mereka tertarik oleh nur yang langsung dari Tuhan bukan sebagai hasil ibadah, tetapi semata-mata karunia dan rahmat Allah. Maka orang-orang salik menuju ke alam nur, sedangkan yang telah sampai berkecimpung di dalam nur, sebab orang yang telah sampai itu telah bersih dari segala sesuatu selain Allah. Allah berfirman: "Katakanlah: Allah, kemudian biarkan yang lain-lain di dalam kesibukan mereka bermain-main." Hakikat tauhid itu bila telah tidak melihat pengaruh-pengaruh sesuatu selain Allah, dan inilah yang bernama haqqul-yaqin, dan melihat, merasa adanya pengaruh dari suatu selain Allah itu hanya permainan bekaka, dan itu bersifat penipuan atau munafik. Katakanlah: Allah, yakni jangan menganggap ada sesuatu selain Allah yang dapat engkau harap, engkau takuti dan berkuasa, sebab semua harapan kepada sesuatu selain Allah adalah musyrik, baik yang nampak walaupun yang samar-samar, besar ataupun kecil dalam pengertian syirik hampir tiada berbeda.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :