بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
(Mantiqu't-Thoir)
Musyawarah Burung
Faridu'd-Din Atthor
II. BURUNG-BURUNG BERKUMPUL
SELAMAT DATANG, O
Hudhud! Kau yang menjadi penunjuk jalan Raja
Sulaiman dan menjadi utusan sejati dari lembah, yang beruntung dapat pergi
hingga ke batas-batas Kerajaan Saba. Tutur siulmu dengan Sulaiman menyenangkan;
sebagai kawan baginya, kau pun mendapat mahkota kehormatan. Kau harus
membelenggu setan, si penggoda itu, dan sesudah demikian, kau akan dapat masuk
ke istana Sulaiman.
1
O, si Goyang Ekor,
2
kau yang seperti Musa! Angkat kepalamu dan kumandangkan serulingmu mengagungkan
pengetahuan yang benar tentang Tuhan. Seperti Musa, kau pun telah melihat api
itu dari jauh,
3
kau benar-benar Musa kecil di bukit Tursina. Pembicaraanku tanpa kata, tanpa
lidah, tanpa suara; maka pahamilah pula tanpa pikiran, tanpa telinga.
Selamat datang, o, Nuri! Kau yang berjubah indah dan mengenakan lengkung
leher baju dari api, lengkung leher baju ini patut bagi penghuni neraka, tetapi
jubahmu layak bagi sorga. Dapatkah Ibrahim menyelamatkan diri dari api Nimrod?
Pecahkan kepala Nimrod dan jadilah sahabat Ibrahim yang menjadi sahabat Tuhan.
Setelah kau dibebaskan dari tangan Nimrod, kenakan jubah kehormatanmu dan tak
usah kau takut akan lengkung leher baju dari api itu.
Selamat datang, o, Ayam Hutan! Kau yang berjalan begitu anggun, dan merasa
puas bila terbang di atas gunung-gunung pengetahuan ilahiat. Bangkitlah dengan
gembira dan pikirkan manfaat Jalan itu. Ketoklah dengan martil pintu rumah
Tuhan; dan dengan rendah hati luluhkanlah gunung nafsumu yang tegar agar unta
itu dapat keluar.
Salam, o Elang Mulia! Kau dengan pandangmu yang tajam mencucuk, berapa lama
kau akan tetap begitu garang dan bernafsu? Eratkan genggam cakarmu pada surat
cinta abadi, tetapi jangan rusakkan capnya sampai akhir nanti. Padukan semangatmu
dengan akal budi dan pandanglah keabadian yang kemudian dan yang sebelumnya itu
satu. Patahkan rangkamu yang buruk dan mantapkan dirimu di gua wahadiyat, maka
Muhammad pun akan datang padamu.
Salam, o Pikau ! Ketika dalam jiwamu kau mendengar perjanjian cinta ilahiat,
jasad nafsumu menjawab dengan gusar dan tak senang. Pergunakanlah jasad nafsumu
seperti keledai Nabi Isa, dan kemudian, seperti Al-Masih, bakar dirimu dengan
cinta pada Al-Khalik. Bakar keledai ini dan ambil burung cinta, agar Ruh Tuhan hendaknya
datang padamu dengan gembira.
Salam, o Bulbul dari Taman Cinta! Perdengarkan nyanyi ratapmu yang timbul
karena luka dan kepedihan cinta. Merataplah dengan manis, seperti Daud. Bukalah
tenggorokanmu yang merdu dan nyanyilah tentang keruhanian. Dengan nyanyianmu
tunjukkan insan jalan yang benar. Jadikan besi hatimu selembut lilin, maka kau
pun akan serupa Daud, mesra dalam mencintai Tuhan.
Salam, o Merak dari Taman Berpintu Delapan! Kau telah menderita lantaran
ular berkepala tujuh itu; karena dialah kau terusir dari Sorga. Jika kau
membebaskan dirimu dari ular yang menjijikkan ini, Adam akan membawamu ke
Sorga.
Salam, o Kuau Utama! Kau melihat apa yang jauh sayup, dan kau pun melihat
mata-air nurani yang tercelup di lautan cahaya, sementara kau tinggal di sumur
kegelapan dan penjara ketakpastian. Keluarlah kau dari sumur itu dan angkat
kepalamu menengadah ke arasy Ilahi.
Selamat, o, Tekukur yang mengadah lembut! Kau pergi dengan senang dan
kembali dengan hati pilu ke penjara yang sesempit penjara Yunus. O, kau yang
mengedar ke sana-sini bagai ikan, dapatkah kau tinggal merindu dendam? Potong
kepala ikan ini agar dapat bermegah diri di puncak bulan.
Salam, o Merpati! Dendangkanlah nyanyianmu agar aku dapat menaburkan di
seputarmu tujuh pinggan mutiara. Karena lengkung leher baju keimanan melingkar
di lehermu, tak layak bagimu jika tak beriman. Bila kau menempuh jalan
keinsafan,
Khizr pun akan membawakan kau air
hayat.
Selamat datang, o Rajawali! Kau telah terbang, dan setelah mendurhaka
terhadap tuanmu, kau pun menundukkan kepala! Baik-baiklah kau membawa diri. Kau
terikat pada tubuh dunia ini, dan karena itu, jauh dari yang lain. Bila kau
terbebas dari semesta dunia, kini dan nanti, kau akan ada di tangan Iskandar.
Selamat datang, o Pingki Kencana!
4
Datanglah dengan gembira. Jadilah bergairah untuk bertindak, dan datanglah
bagai api. Bila kau telah membakar habis keterikatanmu, nur Ilahi akan semakin
jelas. Karena hatimu mengenal kerahasiaan Tuhan tetaplah beriman. Bila kau
telah mencapai kesempurnaan diri, kau tak akan ada lagi. Hanya Tuhan yang
senantiasa ada.
Catatan kaki:
1
Burung
Hudhud menjadi penunjuk jalan Nabi Sulaiman. Demikianlah
misalnya, dalam salah satu perjalanan ketika Nabi Sulaiman membutuhkan air,
dipanggilnya
Hudhud karena burung itu dapat menemukan air di bawah
tanah. Ketika burung itu menunjukkan tempat yang mengandung air dengan
paruhnya, setan menarik air itu kembali ke dalam tanah.
2
Di sini dipakai sebagai nama burung (Inggris: wagtail, Latin: motacilla). Dalam
bahasa Parsi, bahasa asli buku ini, nama burung itu mucicha; dan bertolak dari
nama dalam bahasa aslinya itu terjadilah permainan kata dalam kalimat-kalimat
selanjutnya dalam paragrap ini: Muca, artinya Musa; mucichar, artinya sejenis
seruling.
3
Yaitu api yang dilihat Nabi Musa dari jauh, ketika dalam perjalanan bersama
keluarga. Nabi Musa pun mendekati api itu. Sesampai di sana, didengarnya suara
yang memanggilnya dari sebelah kanan lembah --lembah Tuwa-- di tempat yang
direstui. Kiranya Tuhanlah yang memangil namanya itu. (Lihat Quran, Surah XX:
10-12; XXVII: 7-9: dan XXV111: 29 - 30). - H.A.
4
Sejenis burung, berdada kuning emas (Inggris: goldfinch, Latin: pyrrhula p.
coccinea)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :