بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
30. “SEMUA ATAS TAQDIR ALLOH”
٭
مامنْ نفسٍ تـُبْدِيه الاَ ولهُ قدرٌ فيكَ يُمضيهِ ٭
30."Tiada suatu
nafas terlepas dari padamu, melainkan di situ pula ada takdir Alloh yang
berlaku atas dirimu."
Sebab tiap nafas hidup manusia pasti terjadi suatu
taat atau maksiat, nikmat atau musibah [ujian]. Berarti nafas yang keluar
sebagai wadah bagi sesuatu kejadian, karena itu jangan sampai nafas itu
terpakai untuk maksiat dan perbuatan terkutuk oleh Alloh subhanahu wata'ala.
31. “JANGAN MENUNGGU KESEMPATAN”
٭
لاتترَقـَّبْ فُرُوغ َالاغيارِ فَاِنَّ ذٰلكَ يَقطَعكَ عن وجودِ المراقبةِ لهُ
فيماَ هُوَ مقِيمُكَ فيهِ ٭
31."Jangan
menantikan habisnya penghalang-penghalang untuk lebih mendekat kepada Alloh,
sebab yang demikian itu akan memutuskan engkau dari kewajiban menunaikan hak
terhadap apa yang Alloh telah mendudukkan engkau di dalamnya. [Sebab yang
demikian itu memutuskan kewaspadaanmu terhadap kewajibanmu]."
Yang
dituntut bagi salik, yaitu selalu melakukan amal ibadah, dan selalu mengawasi
taqdirnya Alloh pada amal yang kau kerjakan, jangan terpengaruh dengan apa-apa
yang menjadikan kau ragu dan penghalang-penghalangnya ibadah.
Abdulloh bin Umar rodhiyallohu 'anhu berkata:
"Jika engkau berada di waktu senja, maka jangan menunggu tibanya pagi,
demikian pula jika engkau berada di waktu pagi, jangan menunggu sore hari.
Pergunakanlah kesempatan di waktu muda, sehat, kuat dan kaya untuk menghadapi
masa tua, sakit, lemah dan miskin."
Sahl bin Abdullah at-Tustary berkata: "Jika
tiba waktu malam maka jangan mengharap tibanya siang hari, sehingga engkau
menunaikan hak Alloh, waktu malam itu. Dan menjaga benar-benar hawa nafsumu,
demikian pula bila engkau berada pada pagi hari." Allah berfirman: "Kami [Alloh] akan menguji kamu dengan
kejahatan dan kebaikan, sebagai ujian dan kepada Kami kamu akan dikembalikan."
[QS. al-Anbiyaa 35]. Kadangkala ujian itu berupa, sehat, sakit,
kesulitan, kelapangan, kekayaan dan kemiskinan. Ujian keyakinan terhadap Alloh
subhanahu wata'ala, sampai di mana ia mensyukuri nikmat dan bagaimana ia
bersabar menghadapi musibah.
(Hikmah ke 29)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :