بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Kajian
Tafsir Jalalain bersama K.H. Sya'roni Ahmadi Kudus
Terlahir dari keluarga santri, sejak kecil kyai Sya’roni dikenal
sebagai anak yang gandrung mengkaji agama, mulai dari al-Quran sampai tauhid,
fikih, tasawuf dan sebagainya. Terbukti, meskipun berasal dari keluarga dari
ekonomi pas-pasan, beliau rajin mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan di
sekitar kota Kudus. Sya’roni kecil termasuk anak yang cerdas. Pada usia 11
tahun berliau sudah hafal kitab Alfiyah Ibnu Malik bahkan hafal al-Quran
pada usianya yang ke-14.
Kyai Sya’roni merupakan anak yang ke tujuh dari delapan
bersaudara. Beliau ditinggalkan ibundanya semenjak kecil tepatnya ketika
berusia 8 tahun. Sepeninggal ibunya kiai Sya’roni di asuh oleh sang ayah. Namun
masa ini pun tidak berlangsung lama. Karena menginjak usiannya yang ke 13
tahun, kiai Sya’roni ditinggal oleh ayahnya. Lengkap sudah duka kiai Sya’roni
karena sejak saat itu ia menjadi anak yatim piatu.
Dalam pendidikan formalnya beliau sempat mengenyam pendidikan di
Madrasah Diniyah Mu’awanah di Madrasah Ma’ahid lama -(pada masa KH. Muchit).
Sedangkan pendidikan non formalnya, baliau banyak belajar dari satu tempat ke
tempat lain. Untuk belajar al-Qur’an utamanya Qira’ah al-Sab’iyyah berliau
berguru kepada KH. Arwani Amin Kudus yang mengasuh pondok Yanbu’ul Qur’an.
Beliau juga sempat berguru kepada KH. Turaikhan Ajjuhri. Sedangkan guru-gurunya
yang lain adalah KH. Turmudzi dan KH. Asnawi dan lain-lain.
Kyai Sya’roni banyak dikenal sebagai sosok yang menguasai ilmu
agama secara interdisipliner. Beliau tidak hanya mahir dalam ilmu tafsir,
tetapi juga dalam ushul al-fiqh, fikih, mantiq, balaghah dan sebagainya. Dalam
hal al-Qur’an, baliau tidak hanya pandai membacanya namun juga pintar melagukannya
bahkan beliau menjadi dewan Musabaqah Tilawatil al-Qur’an (MTQ) tingkat
nasional.
Pengajian
yang diasuh KH. Sya’roni Ahmadi yang bertempat di masjid Aqsho Menara Kudus,
Rutin tiap jum’at pagi di mulai Ba’da shubuh, pengajian dipenuhi ribuan jamaah
yang berdatangan dari Kudus, Jepara, Demak, Pati dan daerah lainnya. Mereka
dengan khusu’ mendengarkan siraman dan uraian tafsir Jalalain bersama Mustasyar
PBNU dengan panggilan akrab Mbah Yai Sya’roni.
Tafsir
Al Jalalain adalah tafsir ringkas yang ditulis oleh dua orang Al hafidz, yaitu
Al Hafidz Al Mahali dan Al Hafidz As Suyuthi. Mereka berdua digelari dengan
Jalaluddin, oleh karena itu dinamakan Al Jalalain, yaitu tafsir dari Jalaluddin
Al Mahali dan Jalaluddin As Suyuthi. Kemudian karena Jalaluddin Al Mahali
meninggal dunia sebelum menyelesaikan tafsirnya tersebut maka diselesaikan oleh
As Suyuthi. Kitab tersebut adalah kitab tafsir yang sangat ringkas sehingga
mudah bagi para penuntut ilmu atau pemula untuk membaca atau menghafalnya.
Berikut
adalah hasil rekaman pengajian rutin jum’at pagi tafsir jalalain bersama K.H.
Sya’roni Ahmadi. Silahkan download semoga bermanfaat.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :