141.
(Mereka itu adalah umat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka
usahakan dan bagi kamu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan). Ayat seperti ini
telah kita temui di muka.
{ سَيَقُولُ السفهاء } الجهال { مِنَ الناس } اليهود
والمشركين { مَا ولاهم } أي شيء صرف النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين { عَن
قِبْلَتِهِمُ التى كَانُواْ عَلَيْهَا } على استقبالها في الصلاة وهي بيت المقدس؟
والإتيان بالسين الدالة على الاستقبال من الإخبار بالغيب { قُل لّلَّهِ المشرق
والمغرب } أي الجهات كلها فيأمر بالتوجه إلى أي جهة شاء لا اعتراض عليه { يَهْدِى
مَن يَشَآء } هدايته { إلى صراط } طريق { مُّسْتَقِيمٍ } دين الإسلام أي ومنهم أنتم
دل على هذا .
142.
(Orang-orang yang bodoh, kurang akalnya, di antara manusia) yakni orang-orang
Yahudi dan kaum musyrikin akan mengatakan, (Apakah yang memalingkan mereka)
yakni Nabi saw. dan kaum mukminin (dari kiblat mereka yang mereka pakai selama
ini) maksudnya yang mereka tuju di waktu salat, yaitu Baitulmakdis. Menggunakan
'sin' yang menunjukkan masa depan, merupakan pemberitaan tentang peristiwa gaib.
(Katakanlah, "Milik Allahlah timur dan barat) maksudnya semua arah atau mata
angin adalah milik Allah belaka, sehingga jika Dia menyuruh kita menghadap ke
arah mana saja, maka tak ada yang akan menentang-Nya. (Dia memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya) sesuai dengan petunjuk-Nya (ke jalan yang
lurus") yakni agama Islam. Termasuk dalam golongan itu ialah kamu sendiri dan
sebagai buktinya ialah:
{ وكذلك } كما هديناكم إليه { جعلناكم } يا أمّة محمد
{ أُمَّةً وَسَطًا } خياراً عدولاً { لِّتَكُونُواْ شُهَدَاءَ عَلَى الناس } يوم
القيامة أنَّ رسلهم بلَّغتهم { وَيَكُونَ الرسول عَلَيْكُمْ شَهِيدًا } أنه بلغكم {
وَمَا جَعَلْنَا } صيرنا { القبلة } لك الآن الجهة { التى كُنتَ عَلَيْهَا } أولاً
وهي الكعبة وكان صلى الله عليه وسلم يصلي إليها فلما هاجر أُمِرَ باستقبال بيت
المقدس تألُّفا لليهود فصلى إليه ستة أو سبعة عشر شهراً ثم حُوِّلَ { إِلاَّ
لِنَعْلَمَ } علم ظهور { مَن يَتَّبِعُ الرسول } فيصدقه { مِمَّن يَنقَلِبُ على
عَقِبَيْهِ } أي يرجع إلى الكفر شكا في الدين وظنا أن النبي صلى الله عليه وسلم في
حيرة من أمره وقد ارتد لذلك جماعة { وَإِن } مخففة من الثقيلة واسمها محذوف أي :
وإنها { كَانَتْ } أي التولية إليها { لَكَبِيرَةً } شاقة على الناس { إِلاَّ عَلَى
الذين هَدَى الله } منهم { وَمَا كَانَ الله لِيُضِيعَ إيمانكم } أي صلاتكم إلى بيت
المقدس بل يثيبكم عليه لأن سبب نزولها السؤال عمن مات قبل التحويل { إِنَّ الله
بالناس } المؤمنين { لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ } في عدم إضاعة أعمالهم و ( الرأفة ) شدّة
الرحمة وقُدّم الأبلغ للفاصلة .
143.
(Demikian pula) sebagaimana Kami telah membimbing kamu padanya. (Kami jadikan
kamu) hai Muhammad (sebagai umat yang pertengahan) artinya sebagai umat yang
adil dan pilihan, (agar kamu sekalian menjadi saksi terhadap umat manusia) pada
hari kiamat bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan risalah kepada mereka
(dan agar rasul menjadi saksi terhadap kamu sekalian) bahwa ia telah
menyampaikan risalahnya kepadamu. (Dan tidaklah Kami jadikan kiblat) kamu
sekarang ini (menurut arah kiblatmu dulu) yaitu Kakbah yang menjadi kiblatmu
yang mula-mula. Di Mekah Nabi saw. ketika salat menghadap ke sana dan tatkala ia
hijrah ke Madinah disuruhnya menghadap ke Baitulmakdis guna mengambil hati
orang-orang Yahudi. Ada 16 atau 17 bulan lamanya Nabi menghadap ke Baitulmakdis,
lalu kembali menghadap ke Kakbah (melainkan agar Kami ketahui) menurut ilmu
lahir (siapa yang mengikuti rasul) lalu membenarkannya (di antara orang-orang
yang membelot) artinya murtad dan kembali pada kekafiran disebabkan
keragu-raguan terhadap agama dan dugaan bahwa Nabi saw. dalam kebimbangan
menghadapi urusannya. Memang ada segolongan orang yang murtad disebabkan ini.
(Dan sungguh) 'in' berasal dari 'inna', sedangkan isimnya dibuang dan pada
mulanya berbunyi 'wa-innaha', artinya 'dan sesungguhnya ia' (adalah ia) yakni
pemindahan kiblat itu (amat berat) amat sulit diterima manusia, (kecuali bagi
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) di antara mereka (dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan keimanan mereka) maksudnya salat mereka yang dulu menghadap
ke Baitulmakdis, tetapi akan tetap memberi pahala kepada mereka karenanya.
Sebagaimana kita ketahui sebab turun ayat ini adalah datangnya pertanyaan
mengenai orang yang meninggal sebelum pemindahan kiblat. (Sesungguhnya Allah
terhadap manusia) yakni yang beriman (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
sehingga Dia tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan mereka. 'Ra`fah', artinya
amat pengasih dan didahulukan agar lebih tepat menemui sasaran.
{ قَدْ } للتحقيق { نرى تَقَلُّبَ } تصرُّف {
وَجْهِكَ فِي } جهة { السماء } متطلعا إلى الوحي ومتشوّقاً للأمر باستقبال الكعبة
وكان يودّ ذلك لأنها قبلة إبراهيم ولأنه أدْعَى إلى إسلام العرب {
فَلَنُوَلّيَنَّكَ } نحِّولنَّك { قِبْلَةً ترضاها } تحبها { فَوَلّ وَجْهَكَ }
استقبل في الصلاة { شَطْرَ } نحو { المسجد الحرام } أي الكعبة { وَحَيْثُ مَا
كُنتُمْ } خطاب للأمة { فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ } في الصلاة { شَطْرَهُ وَإِنَّ
الذين أُوتُواْ الكتاب لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ } أي التولي إلى الكعبة { الحق }
الثابت { مِّن رَّبّهِمُ } لما في كتبهم من نعت النبي صلى الله عليه وسلم من أنه
يتحول إليها { وَمَا الله بغافل عَمَّا يَعْمَلُونَ } بالتاء أيها المؤمنون من
امتثال أمره وبالياء أي اليهود من إنكار أمر القبلة .
144.
(Sungguh) menyatakan kepastian (telah Kami lihat perpalingan) atau tengadah
(wajahmu ke) arah (langit) menunggu-nunggu kedatangan wahyu dan rindu menerima
perintah untuk menghadap Kakbah. Sebabnya tidak lain karena ia merupakan kiblat
Nabi Ibrahim dan lebih menggugah untuk masuk Islamnya orang-orang Arab (maka
sungguh akan Kami palingkan kamu) pindahkan kiblatmu (ke kiblat yang kamu ridai)
yang kamu sukai. (Maka palingkanlah mukamu) artinya menghadaplah di waktu salat
(ke arah Masjidilharam) yakni Kakbah (dan di mana saja kamu berada) ditujukan
kepada seluruh umat (palingkanlah mukamu) dalam salat (ke arahnya! Dan
sesungguhnya orang-orang yang diberi Alkitab sama mengetahui bahwa itu)
maksudnya pemindahan kiblat ke arah Kakbah (benar) tidak disangsikan lagi (dari
Tuhan mereka) karena di dalam kitab-kitab suci mereka dinyatakan bahwa di antara
ciri-ciri Nabi saw. ialah terjadinya pemindahan kiblat di masanya. (Dan Allah
sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan) jika dengan ta, maka
ditujukan kepada 'kamu' hai orang-orang yang beriman, yang mematuhi segala
perintah-Nya, sebaliknya bila dengan ya, maka ditujukan kepada orang-orang
Yahudi yang menyangkal soal kiblat ini.
{ وَلَئِنِ } لام قسم { أَتَيْتَ الذين أُوتُواْ
الكتاب بِكُلّ ءَايَةٍ } على صدقك في أمر القبلة { مَّا تَبِعُواْ } أي لايتبعون {
قِبْلَتَكَ } عناداً { وَمَا أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ } قطع لطمعه في إسلامهم
وطمعهم في عوده إليها { وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ } أي اليهود
قبلة النصارى وبالعكس { وَلَئِنِ اتبعت أَهْوَاءَهُم } التي يدعونك إليها { مّن
بَعْدِ مَا جَاءكَ مِنَ العلم } الوحي { إِنَّكَ إِذَاً } إن اتبعتهم فرضاً {
لَّمِنَ الظالمين } .
145.
(Dan sesungguhnya jika) lam untuk sumpah (kamu datangkan kepada orang-orang yang
diberi Alkitab semua bukti) atas kebenaranmu tentang soal kiblat (mereka tidak
mengikuti) maksudnya tidak akan mengikuti (kiblatmu) disebabkan keingkaran (dan
kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka). Hal ini dipastikan Allah mengingat
keinginan kuat dari Nabi agar mereka masuk Islam dan keinginan kuat mereka agar
Nabi saw. kembali berkiblat ke Baitulmakdis. (Dan sebagian mereka pun tidak akan
mengikuti kiblat sebagian yang lain) maksudnya orang-orang Yahudi terhadap
kiblat orang-orang Kristen dan sebaliknya orang-orang Kristen terhadap kiblat
orang-orang Yahudi. (Dan sekiranya kamu mengikuti keinginan mereka) yang mereka
ajukan dan tawarkan kepadamu (setelah datang ilmu kepadamu) maksudnya wahyu,
(maka kalau begitu kamu) apabila kamu mengikuti mereka (termasuk golongan
orang-orang yang aniaya).
{ الذين آتيناهم الكتاب يَعْرِفُونَهُ } أي محمداً {
كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ } بنعته في كتبهم قال ابن سلام : ( لقد عرفته حين
رأيته كما أعرف ابني ومعرفتي لمحمد أشدّ ) { وَإِنَّ فَرِيقًا مّنْهُمْ
لَيَكْتُمُونَ الحق } نعته { وَهُمْ يَعْلَمُونَ } هذا الذي أنت عليه
.
146.
(Orang-orang yang Kami beri Alkitab mengenalnya) Muhammad (sebagaimana mereka
mengenal anak-anak mereka sendiri) karena disebutkan ciri-cirinya dalam
kitab-kitab suci mereka. Kata Ibnu Salam, "Sesungguhnya ketika aku melihatnya,
maka aku pun segera mengenalnya, sebagaimana aku mengenal putraku sendiri,
bahkan lebih kuat lagi mengenal Muhammad." (Dan sesungguhnya sebagian di antara
mereka menyembunyikan kebenaran) maksudnya ciri-cirinya itu (padahal mereka
mengetahui) keadaanmu dan siapa kamu yang sebenarnya.
{ الحق } كائن { مِن رَّبّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ
الممترين } الشاكِّين فيه أي من هذا النوع فهو أبلغ من ( لا تَمْتَر )
.
147.
(Kebenaran itu) betapa pun (dari Tuhanmu, maka janganlah kamu berada dalam
keragu-raguan) dalam kebimbangan, misalnya mengenai soal kiblat ini. Susunan
kata seperti itu lebih kuat lagi daripada mengatakan, "Jangan kamu
ragu!"
{ وَلِكُلٍّ } من الأمم { وِجْهَةٌ } قبلة { هُوَ
مُوَلّيهَا } وجهه في صلاته وفي قراءة (مُوَلاَّها) { فَاسْتَبِقُواْ الخَيْرَاتِ }
بادروا إلى الطاعات وقبولها { أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ الله جَمِيعًا }
يجمعكم يوم القيامة فيجازيكم بأعمالكم { إِنَّ الله على كُلِّ شَىْء قَدِيرٌ }
.
148.
(Dan bagi masing-masing) maksudnya masing-masing umat (ada arah dan tujuan)
maksudnya kiblat (tempat ia menghadapkan wajahnya) di waktu salatnya. Menurut
suatu qiraat bukan 'muwalliihaa' tetapi 'muwallaahaa' yang berarti majikan atau
yang menguasainya, (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan) yakni segera
menaati dan menerimanya. (Di mana saja kamu berada, pastilah Allah akan
mengumpulkan kamu semua) yakni di hari kiamat, lalu dibalas-Nya amal
perbuatanmu. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
{ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ } لسفر { فَوَلِّ وَجْهَكَ
شَطْرَ المسجد الحرام وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِن رَّبّكَ وَمَا الله بغافل عَمَّا
تَعْمَلُونَ } بالتاء والياء تقدم مثله وكرره لبيان تساوي حكم السفر وغيره
.
149.
(Dan dari mana saja kamu keluar) untuk sesuatu perjalanan, (maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan sesungguhnya itu merupakan ketentuan yang hak
dari Tuhanmu dan Allah tidak lalai terhadap apa yang kamu kerjakan) dibaca
dengan ta dan ya. Ayat seperti ini telah kita temui dulu dan diulang-ulang untuk
menyatakan persamaan hukum dalam perjalanan dan lain-lainnya.
{ وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلّ وَجْهَكَ شَطْرَ
المسجد الحرام وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ } كرّره
للتأكيد { لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ } اليهود أو المشركين { عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ }
أي مجادلة في التولي إلى غيره أي لتنتفي مجادلتهم لكم من قول اليهود يجحد ديننا
ويتبع قبلتنا وقول المشركين يدَّعي ملة إبراهيم ويخالف قبلته { إِلاَّ الذين
ظَلَمُواْ مِنْهُمْ } بالعناد فإنهم يقولون ما تحوّل إليها إلا ميلاً إلى دين آبائه
والاستثناء متصل والمعنى : لا يكون لأحد عليكم كلام إلا كلام هؤلاء { فَلاَ
تَخْشَوْهُمْ } تخافوا جدالهم في التولي إليها { واخشونى } بامتثال أمري {
وَلأُتِمَّ } عطف على ( لئلا يكون ) {نِعْمَتِى عَلَيْكُمْ} بالهداية إلى معالم
دينكم { وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } إلى الحق .
150.
(Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah mukamu ke
arahnya!) Diulang-ulang untuk memperkuat (agar tidak ada bagi manusia) baik
Yahudi maupun orang musyrik (hujah atas kamu) maksudnya alasan agar kamu
meninggalkan dan berpaling ke arah lainnya, yakni untuk menyangkal perdebatan
mereka dengan kamu, misalnya kata orang-orang Yahudi, "Ia mengingkari agama kita
tetapi ia mengikuti arah kiblat kita," dan kata orang-orang musyrik, "Ia mengaku
mengikuti agama Ibrahim tetapi ia melanggar arah kiblatnya," (kecuali
orang-orang yang aniaya di antara mereka) disebabkan keingkaran. Mereka
mengatakan bahwa perpalingan Muhammad ke Kakbah itu sebabnya tidak lain hanyalah
karena kecenderungannya pada agama nenek moyangnya. 'Itstitsna' atau
pengecualian di sini adalah 'muttashil' atau berhubungan dan maksudnya adalah
tak ada omelan seorang pun kepadamu selain dari omelan mereka itu. (Maka
janganlah kamu takut kepada mereka) maksudnya teramat khawatir disebabkan
peralihan kiblat itu (tetapi takutlah kepada-Ku) yaitu dengan mengikuti segala
perintah-Ku, (dan agar Aku sempurnakan) `athaf atau dihubungkan pada 'li alla
yakuuna', (nikmat-Ku kepadamu) dengan menuntunmu pada pokok agamamu (dan supaya
kamu memperoleh petunjuk) pada kebenaran.
{ كَمَا أَرْسَلْنَا } متعلق ( بأتم ) ، أي إتماما
كإتمامها بإرسالنا { فِيكُمْ رَسُولاً مّنْكُمْ } محمداً صلى الله عليه وسلم {
يَتْلُواْ عَلَيْكُمْ ءاياتنا } القرآن { وَيُزَكِيكُمْ } يطهركم من الشرك {
وَيُعَلّمُكُمُ الكتاب } القرآن { والحكمة } ما فيه من الأحكام { وَيُعَلّمُكُم
مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ } .
151.
(Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang rasul dari golonganmu)
berhubungan dengan lafal 'utimma', yakni untuk menyempurnakan sebagaimana
sempurnanya utusan Kami, yaitu Nabi Muhammad saw. (yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Kami) Alquran, (menyucikan kamu) membersihkan kamu dari kesyirikan,
(mengajari kamu Alkitab) Alquran (dan hikmah) yakni hukum-hukum yang terkandung
di dalamnya, (serta mengajari kamu apa-apa yang belum kamu ketahui).
{ فاذكرونى } بالصلاة والتسبيح ونحوه { أَذْكُرْكُمْ
} قيل معناه ( أجازيكم ) وفي الحديث عن الله « من ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي ومن
ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير من ملئه » { واشكروا لِي } نعمتي بالطاعة { وَلاَ
تَكْفُرُونِ } بالمعصية .
152.
(Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku) yakni dengan salat, tasbih dan lain-lain
(niscaya Aku ingat pula kepadamu). Ada yang mengatakan maksudnya niscaya Aku
balas amalmu itu. Dalam sebuah hadis qudsi diketengahkan firman Allah, "Barang
siapa yang mengingat-Ku dalam dirinya niscaya Aku akan ingat dia dalam diri-Ku
dan barang siapa mengingat-Ku di hadapan khalayak ramai, maka Aku akan
mengingatnya di hadapan khalayak yang lebih baik!" (Dan bersyukurlah kepada-Ku)
atas nikmat-Ku dengan jalan taat kepada-Ku (dan janganlah kamu mengingkari-Ku)
dengan jalan berbuat maksiat dan durhaka kepada-Ku.
{ ياأيها الذين ءامَنُواْ استعينوا } على الآخرة {
بالصبر } على الطاعة والبلاء {والصلاة} خصها بالذكر لتكرُّرها وعظمها { إِنَّ الله
مَعَ الصابرين } بالعون .
153.
(Hai orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan) untuk mencapai kebahagiaan
akhirat (dengan jalan bersabar) taat melakukan ibadah dan sabar menghadapi
cobaan (dan mengerjakan salat) dikhususkan menyebutkannya disebabkan berat dan
berulang-ulang (sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar) artinya
selalu melimpahkan pertolongan-Nya kepada mereka.
{ وَلاَ تَقُولُواْ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبيلِ الله }
هم { أَمْوَاتٌ بَلْ } هم { أَحْيَاءٌ } أرواحهم في حواصل طيور خُضْرٍ تسرح في
الجنة حيث شاءت لحديث بذلك { وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ } تعلمون ما هم فيه
.
154.
(Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh di jalan Allah) bahwa
mereka itu (mati, tetapi) mereka itu (masih hidup) di mana roh-roh mereka
bersemayam dalam jiwa burung-burung hijau terbang bebas di dalam surga ke mana
saja mereka kehendaki. Demikian menurut suatu hadis, (hanya kamu tidak
menyadarinya) artinya mengetahui mereka.
{ وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْء مّنَ الخوف } للعدوّ {
والجوع } القحط { وَنَقْصٍ مّنَ الأموال } بالهلاك { والأنفس } بالقتل والموت
والأمراض { والثمرات } بالحوائج أي لنختبرنكم فننظر أتصبرون أم لا؟ { وَبَشّرِ
الصابرين } على البلاء بالجنة .
155.
(Dan sungguh Kami akan memberimu cobaan berupa sedikit ketakutan) terhadap
musuh, (kelaparan) paceklik, (kekurangan harta) disebabkan datangnya malapetaka,
(dan jiwa) disebabkan pembunuhan, kematian dan penyakit, (serta buah-buahan)
karena bahaya kekeringan, artinya Kami akan menguji kamu, apakah kamu bersabar
atau tidak. (Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar)
bahwa mereka akan menerima ganjaran kesabaran itu berupa surga.
هم { الذين إِذَا أصابتهم مُّصِيبَةٌ } بلاء {
قَالُواْ إِنَّا لِلَّهِ } ملكاً وعبيداً يفعل بنا ما يشاء { وَإِنَّا إِلَيْهِ
راجعون } في الآخرة فيجازينا وفي الحديث « من استرجع عند المصيبة آجره الله فيها
وأخلف الله عليه خيراً » وفيه : أن مصباح النبي صلى الله عليه وسلم طَفِىءَ فاسترجع
فقالت عائشة إنما هذا مصباح فقال « كل ما ساء المؤمن فهو مصيبة » رواه أبو داود في
مراسيله .
156.
(Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah) bencana atau malapetaka
(mereka mengucapkan, 'Innaa lillaahi') artinya sesungguhnya kita ini milik
Allah; maksudnya menjadi milik dan hamba-Nya yang dapat diperlakukan-Nya
sekehendak-Nya, ('wa innaa ilaihi raaji`uun') artinya dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, di sana kita akan diberi-Nya
balasan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang istirja`/mengucapkan
'innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun' ketika mendapat musibah, maka ia
diberi pahala oleh Allah dan diiringi-Nya dengan kebaikan." Juga diberitakan
bahwa pada suatu ketika lampu Nabi saw. padam, maka beliau pun mengucapkan
istirja`, lalu kata Aisyah, "Bukankah ini hanya sebuah lampu!" Jawabnya, "Setiap
yang mengecewakan (hati) orang mukmin itu berarti musibah." Diriwayatkan oleh
Abu Daud dalam kumpulan hadis-hadis mursalnya.
{ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صلوات } مغفرة { مّن
رَّبْهِمْ وَرَحْمَةٌ } نعمة { وَأُولَئِكَ هُمُ المهتدون } إلى الصواب
.
157.
(Mereka itulah yang mendapat selawat) artinya ampunan (dari Tuhan mereka serta
rahmat) atau nikmat (dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk) ke arah
yang benar.
{ إِنَّ الصفا والمروة } جبلان بمكة { مِن شَعَائِرِ
الله } أعلام دينه جمع ( شعيرة ) { فَمَنْ حَجَّ البيت أَوِ اعتمر } أي تلبس بالحج
أو العمرة وأصلهما القصد والزيارة { فَلاَ جُنَاحَ } إثم عَلَيْهِ { أَن يَطَّوَّفَ
} فيه إدغام التاء في الأصل في الطاء { بِهِمَا } بأن يسعى بينهما سبعاً ، نزلت لما
كره المسلمون ذلك لأنّ أهل الجاهلية كانوا يَطّوفون بهما وعليهما صنمان يمسحونهما ،
وعن ابن عباس أنّ السعي غير فرض لما أفاده رفع الإثم من التخيير وقال الشافعي وغيره
: ركن وبيَّن صلى الله عليه وسلم فريضته بقوله « إن الله كتب عليكم السعي » رواه
البيهقي وغيره وقال : « ابدأوا بما بدَأ الله به » يعني الصفا رواه مسلم { وَمَن
تَطَوَّعَ } في قراءة ( من تطوع ) بالتحتية وتشديد الطاء مجزوماً وفيه إدغام التاء
فيها { خَيْرًا } أي بخير أي عمل ما لم يجب عليه من طواف وغيره {فَإِنَّ الله
شَاكِرٌ} لعمله بالإثابة عليه { عَلِيمٌ } به .
158.
(Sesungguhnya Safa dan Marwah) nama dua bukit di Mekah (adalah sebagian dari
syiar-syiar Allah) tanda-tanda kebesaran agama-Nya, jamak dari 'syaa`irah.'
(Barang siapa yang melakukan ibadah haji atau umrah) artinya memakai pakaian
haji atau umrah. Asal makna keduanya adalah menyengaja dan berkunjung, (maka
tiada salah baginya) artinya ia tidak berdosa (mengerjakan sai) asalkan sebanyak
tujuh kali. Ayat ini turun tatkala kaum muslimin tidak bersedia melakukannya,
disebabkan orang-orang jahiliah dulu biasa tawaf di sana sambil menyapu dua
berhala yang terdapat pada keduanya. Menurut Ibnu Abbas bahwa sai itu hukumnya
tidak wajib, hanya takhyir, artinya dibolehkan memilih sebagai akibat tidak
berdosa. Tetapi Syafii dan ulama lainnya berpendapat bahwa sai adalah rukun dan
hukum fardunya dinyatakan oleh Nabi saw. dengan sabdanya, "Sesungguhnya Allah
mewajibkan sai atas kamu." (H.R. Baihaqi) Sabdanya pula, "Mulailah dengan apa
yang dimulai Allah, yakni Shafa." (H.R. Muslim) (Dan barang siapa yang dengan
kemauan sendiri berbuat) ada yang membaca 'Taththawwa`a', yaitu dengan
ditasydidkan ta pada tha, lalu diidgamkan (suatu kebaikan) maksudnya amalan yang
tidak wajib seperti tawaf dan lain-lainnya (maka sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri) perbuatannya itu dengan memberinya pahala (lagi Maha
Mengetahui).
ونزل في اليهود { إِنَّ الذين يَكْتُمُونَ } الناس {
مَآ أَنزَلْنَا مِنَ البينات والهدى } كآية الرجم ونعت محمد صلى الله عليه وسلم {
مِن بَعْدِ مَا بيناه لِلنَّاسِ فِي الكتاب } التوراة { أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ
الله } يبعدهم من رحمته { وَيَلْعَنُهُمُ اللاعنون } الملائكة والمؤمنون أو كل شيء
بالدعاء عليهم باللعنة .
159.
Ayat berikut ini turun tentang orang-orang Yahudi, (Sesungguhnya orang-orang
yang menyembunyikan) kepada manusia (apa-apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan dan petunjuk) seperti ayat rajam dan tentang ciri-ciri Nabi Muhammad
saw. (setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Alkitab) yakni Taurat (mereka
itu dikutuk oleh Allah) maksudnya disingkirkan-Nya dari rahmat-Nya (dan dikutuk
pula oleh makhluk-makhluk lainnya dengan mendoakannya agar mendapat
kutukan.
{ إِلاَّ الذين تَابُواْ } رجعوا عن ذلك {
وَأَصْلَحُواْ } عملهم { وَبَيَّنُواْ } ما كتموا {فَأُوْلَئِكَ أَتُوبُ
عَلَيْهِمْ} أقبل توبتهم { وَأَنَا التواب الرحيم } بالمؤمنين .
160.
(Kecuali orang-orang yang tobat) artinya sadar dan kembali dari kesalahannya,
(mengadakan perbaikan) mengenai amal perbuatan mereka, (dan memberikan
penjelasan) tentang apa yang mereka sembunyikan itu, (maka terhadap mereka
Kuterima tobatnya) (dan Aku Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang) terhadap
orang-orang yang beriman.