{ إِن الذين كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ }
حال { أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ الله والملئكة والناس أَجْمَعِينَ } أي هم
مستحقون ذلك في الدنيا والآخرة ، ( والناس ) قيل : عام وقيل : المؤمنون
.
161.
(Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir)
menjadi 'hal' (mereka itu mendapat kutukan Allah, malaikat dan manusia
seluruhnya) maksudnya wajar mendapat kutukan itu baik di dunia maupun di
akhirat. Mengenai 'manusia' ada yang mengatakannya umum dan ada pula yang
mengatakannya khusus dari orang-orang beriman.
{ خالدين فِيهَا } أي اللعنة أو النار المدلول بها
عليها { لاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ العذاب } طرفة عين { وَلاَ هُمْ يُنظَرُونَ }
يمهلون لتوبة أو معذرة .
162.
(Mereka kekal di dalamnya) maksudnya dalam kutukan atau dalam neraka sebagaimana
diisyaratkan dalam kutukan itu. (Tidak diringankan siksa dari mereka) walaupun
sekejap mata (dan tidak pula mereka diberi tenggang waktu) untuk mengajukan
tobat atau memohon ampun. Ayat berikut diturunkan ketika mereka berkata,
"Gambarkanlah kepadaku tentang Tuhanmu!"
ونزل لما قالوا صف لنا ربك : { وإلهكم } المستحق
للعبادة منكم { إله واحد } لا نظير له في ذاته ولا في صفاته { لاَ إله إِلاَّ هُوَ
} هو { الرحمن الرحيم } .
163.
(Dan Tuhanmu) yang patut menjadi sembahanmu, (adalah Tuhan Yang Maha Esa) yang
tiada bandingan-Nya, baik dalam zat maupun sifat, (tiada Tuhan melainkan Dia)
(Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Ketika mereka menuntut
buktinya, turunlah ayat,
{ إِنَّ فِي خَلْقِ السموات والأرض } وما فيهما من
العجائب { واختلاف اليل والنهار } بالذهاب والمجيء والزيادة والنقصان { والفلك }
السفن { التى تَجْرِى فِى البحر } ولا ترسب موقرة { بِمَا يَنفَعُ الناس } من
التجارات والحمل { وَمَا أَنزَلَ الله مِنَ السماء مِن مَّاءٍ } مطر { فَأَحْيَا
بِهِ الأرض } بالنبات { بَعْدَ مَوْتِهَا } يَبَسِهَا { وَبَثَّ } فرّق ونشر به {
فِيهَا مِن كُلّ دَابَّةٍ } لأنهم ينمون بالخصب الكائن عنه { وَتَصْرِيفِ الرياح }
تقليبها جنوباً وشمالاً حارة وباردة { والسحاب } الغيم { المسخر } المذلل بأمر الله
تعالى يسير إلى حيث شاء الله { بَيْنَ السماء والأرض } بلا علاقة { لأيات } دلالاَت
على وحدانيته تعالى { لّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ } يتدبرون .
164.
(Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi) yakni keajaiban-keajaiban yang
terdapat pada keduanya (serta pergantian malam dan siang) dengan datang dan
pergi, bertambah serta berkurang, (serta perahu-perahu) atau kapal-kapal (yang
berlayar di lautan) tidak tenggelam atau terpaku di dasar laut (dengan membawa
apa yang berguna bagi manusia) berupa barang-barang perdagangan dan angkutan,
(dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air) hujan, (lalu
dihidupkan-Nya bumi dengannya) yakni dengan tumbuhnya tanam-tanaman (setelah
matinya) maksudnya setelah keringnya (dan disebarkan di bumi itu segala jenis
hewan) karena mereka berkembang biak dengan rumput-rumputan yang terdapat di
atasnya, (serta pengisaran angin) memindahkannya ke utara atau ke selatan dan
mengubahnya menjadi panas atau dingin (dan awan yang dikendalikan) atas perintah
Allah Taala, sehingga ia bertiup ke mana dikehendaki-Nya (antara langit dan
bumi) tanpa ada hubungan dan yang mempertalikan (sungguh merupakan tanda-tanda)
yang menunjukkan keesaan Allah Taala (bagi kaum yang memikirkan) serta
merenungkan.
{ وَمِنَ الناس مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ الله } أي
غيره { أَندَاداً } أصناماً { يُحِبُّونَهُمْ } بالتعظيم والخضوع { كَحُبِّ الله }
أي كحبهم له { والذين ءامَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِلَّهِ } من حبهم للأنداد لأنهم لا
يعدلون عنه بحال ما ، والكفار يعدلون في الشدّة إلى الله { وَلَوْ يَرَى } بالياء
والتاء تبصر يا محمد { الذين ظَلَمُواْ } باتخاذ الأنداد { إِذْ يَرَوْنَ } بالبناء
للفاعل والمفعول يبصرون { العذاب } لرأيت أمراً عظيماً ( وإذ ) بمعنى ( إذا ) { أن
} أي لأن { القوة } القدرة والغلبة { للَّهِ جَمِيعاً } حال { وَأَنَّ الله شَدِيدُ
العذاب } وفي قراءة يرى بالتحتانية والفاعل قيل : ضمير السامع وقيل ( الذين ظلموا )
فهي بمعنى يعلم وأن وما بعدها سدت مسدّ المفعولين وجواب ( لو ) محذوف والمعنى لو
علموا في الدنيا شدّة عذاب الله وأن القدرة لله وحده وقت معاينتهم له وهو يوم
القيامة لما اتخذوا من دونه أنداداً .
165.
(Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain dari Allah sebagai
tandingan) misalnya berhala-berhala. (Mereka mencintainya) dengan penghormatan
dan ketundukan (sebagaimana mencintai Allah) maksudnya sebagaimana mereka
mencintai-Nya (sedangkan orang-orang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah)
melebihi kecintaan kepada siapa pun, karena mereka tak hendak berpaling
daripada-Nya dalam keadaan bagaimana pun, sementara orang-orang kafir cintanya
kepada Allah itu hanyalah dalam keadaan terdesak atau terpaksa. (Dan sekiranya
kamu lihat) hai Muhammad (orang-orang yang aniaya) yang mengambil sekutu-sekutu
bagi Allah (ketika mereka melihat) atau diperlihatkan kepada mereka, dalam
bentuk aktif atau pun pasif (siksa) pastilah kamu akan menyaksikan peristiwa
besar. Sedangkan 'idz' di sini berarti 'idzaa' atau 'apabila' (bahwa
sesungguhnya) maksudnya karena sesungguhnya (kekuatan itu) kekuasaan dan
keunggulan (bagi Allah semuanya) menjadi 'hal', (dan bahwa Allah itu amat berat
siksaan-Nya). Menurut suatu qiraat dibaca 'yara' dengan titik dua di bawah,
sedang yang menjadi fa`ilnya ialah dhamir atau kata ganti dari pendengar. Ada
pula yang mengatakan 'orang-orang yang aniaya' sedangkan 'yaraa' berarti
meyakini, sementara 'anna' dan kalimat yang di belakangnya berfungsi sebagai
maf`ul awwal dan maf`ul tsani. Mengenai jawaban-jawaban 'lau' dibuang dan
artinya diperkirakan sebagai berikut: Sekiranya mereka mengetahui secara pasti
di atas dunia ini betapa kerasnya siksa Allah dan ketika bertemu dengan-Nya di
akhirat nanti kekuasaan terpegang di tangan-Nya semata, tentulah mereka tidak
akan mengambil yang lain sebagai sekutu!
{ إِذْ } بدل من ( إذ ) قبله { تَبَرَّأَ الذين
اتبعوا } أي الرؤساء { مِنَ الذين اتبعوا } أي أنكروا إضلالهم { وَ } قد { رَأَوُاْ
العذاب وَتَقَطَّعَتْ } عطف على ( تبرأ ) { بِهِمْ } عنهم { الاسباب } الوصل التي
كانت بينهم في الدنيا من الأرحام والمودة .
166.
(Yakni ketika) menjadi badal bagi idz yang sebelumnya (orang-orang yang diikuti
berlepas diri) maksudnya para pemimpin (dan orang-orang yang mengikuti)
maksudnya mereka menyalahkan kekeliruannya (dan) sesungguhnya (mereka melihat
siksa dan ketika terputus) `athaf atau dihubungkan pada tabarra-a (dengan
mereka) maksudnya dari mereka (segala hubungan) yang terdapat di dunia selama
ini berupa kekeluargaan dan kasih sayang.
{ وَقَالَ الذين اتبعوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً }
رجعة إلى الدنيا { فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ } أي المتبوعين {كَمَا تَبَرَّءُواْ
مِنَّا} اليوم و ( لو ) للتمني و ( نتبرأ ) جوابه { كذلك } أي كما أراهم شدّة عذابه
وتَبَرّؤَ بعضهم من بعض { يُرِيهِمُ الله أعمالهم } السيئة { حسرات } حال ندامات {
عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بخارجين مِنَ النار } بعد دخولها .
167.
(Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, "Sekiranya kami dapat kembali) ke
dunia (tentulah kami akan berlepas diri pula dari mereka) maksudnya dari
pemimpin-pemimpin yang menjadi ikutan itu, (sebagaimana mereka berlepas diri
dari kami.") sekarang ini. 'Lau' untuk menyatakan angan-angan, sedangkan
natabarra-u menjadi jawabannya. (Demikianlah) artinya sebagaimana Allah
memperlihatkan kepada mereka sangat keras siksaan-Nya sehingga sebagian mereka
saling berlepas diri (Allah memperlihatkan amal perbuatan mereka) yang jelek
(menjadi sesalan) sebagai 'hal' (bagi mereka, dan mereka tidak akan dapat keluar
dari neraka) yakni setelah memasukinya.
ونزل فيمن حرّم السوائب ونحوها : { ياأيها الناس
كُلُواْ مِمَّا فِى الأرض حلالا } حال { طَيّباً } صفة مؤكدة أي مستلذَّاً { وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خطوات } طرق { الشيطان } أي تزيينه { إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
} بيِّن العداوة .
168.
Ayat berikut ini turun tentang orang-orang yang mengharamkan sebagian jenis
unta/sawaib yang dihalalkan, (Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dari
apa-apa yang terdapat di muka bumi) halal menjadi 'hal' (lagi baik) sifat yang
memperkuat, yang berarti enak atau lezat, (dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah) atau jalan-jalan (setan) dan rayuannya (sesungguhnya ia menjadi
musuh yang nyata bagimu) artinya jelas dan terang permusuhannya itu.
{ إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بالسوء } الإثم { والفحشاء }
القبيح شرعاً { وَأَن تَقُولُواْ عَلَى الله مَا لاَ تَعْلَمُونَ } من تحريم ما لم
يحرِّم وغيره .
169.
(Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat dosa) yakni dosa (dan yang
keji) yakni yang buruk menurut syariat (dan agar kamu mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui) misalnya mengharamkan apa yang tidak diharamkan
Allah dan selainnya.
{ وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ } أي الكفار { اتبعوا مَا
أَنزَلَ الله } من التوحيد وتحليل الطيبات {قَالُواْ} لا { بَلْ نَتَّبِعُ مَا
أَلْفَيْنَا } وجدنا { عَلَيْهِ ءَابَاءنَا } من عبادة الأصنام وتحريم السوائب
والبحائر قال تعالى : { أ } يتبعونهم { وَلَوْ كَانَ ءَابَآؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ
شَيْئًا } من أمر الدين { وَلاَ يَهْتَدُونَ } إلى الحق والهمزة للإنكار
.
170.
(Dan apabila dikatakan kepada mereka) kepada orang-orang kafir, ("Ikutilah apa
yang telah diturunkan Allah,") berupa tauhid dan menghalalkan yang baik-baik,
(mereka menjawab,) "Tidak!' (Tetapi kami hanya akan mengikuti apa yang kami
jumpai) atau dapati (dari nenek moyang kami.") berupa pemujaan berhala,
diharamkannya bahair/unta yang dipotong telinganya dan sawaib/unta yang tidak
boleh dimanfaatkan, dibiarkan lepas bebas hingga mati dengan sendirinya.
(Apakah) mereka akan mengikuti juga (walaupun mereka itu tidak mengetahui
sesuatu) mengenai urusan keagamaan (dan tidak pula beroleh petunjuk) untuk
mencapai kebenaran. Hamzah atau 'apakah' di atas untuk pengingkaran.
{ وَمَثَلُ } صفة { الذين كَفَرُواْ } ومن يدعوهم إلى
الهدى { كَمَثَلِ الذى يَنْعِقُ } يصوّت { بِمَا لاَ يَسْمَعُ إِلاَّ دُعَاءً
وَنِدَاءً } أي صوتاً ولا يفهم معناه أي هم في سماع الموعظة وعدم تدبرها كالبهائم
تسمع صوت راعيها ولا تفهمه هم { صُمٌّ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ }
الموعظة .
171.
(Dan perumpamaan) menjadi sifat (orang-orang kafir) serta orang yang mengajak
mereka kepada petunjuk (adalah seperti orang yang memanggil binatang) berteriak
memanggil (yang tidak dapat didengarnya selain berupa panggilan dan seruan saja)
artinya suara yang tidak diketahui dan dimengerti maknanya. Maksudnya dalam
menerima nasihat dan tidak memikirkannya, mereka itu adalah seperti hewan yang
mendengar suara penggembalanya tetapi tidak paham akan maksudnya. (Mereka tuli,
bisu, dan buta sehingga mereka tidak mengerti) akan nasihat.
{ ياأيها الذين ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيّبَاتِ }
حلالات { مَا رزقناكم واشكروا للَّهِ } على ما أحل لكم { إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ } .
172.
(Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara makanan yang baik-baik)
maksudnya yang halal, (yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada
Allah) atas makanan yang dihalalkan itu (jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya
menyembah).
{ إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الميتة } أي أكلها إذ
الكلام فيه وكذا ما بعدها وهي ما لم يُذَكَّ شرعاً وأُلحِقَ بها بالسنة ما أبين من
حيّ وخُصَّ منها السمك والجراد { والدم } أي المسفوح كما في ( الأنعام ) [ 6 : 145
] { وَلَحْمَ الخنزير } خص اللحم لأنه معظم المقصود وغيره تبع له { وَمَا أُهِلَّ
بِهِ لِغَيْرِ الله } أي ذبح على اسم غيره ( والإهلال ) رفع الصوت وكانوا يرفعونه
عند الذبح لآلهتهم { فَمَنِ اضطر } أي ألجأته الضرورة إلى أكل شيء مما ذكر فأكله {
غَيْرَ بَاغٍ } خارج على المسلمين { وَلاَ عَادٍ } متعدّ عليهم بقطع الطريق { فَلا
إِثْمَ عَلَيْهِ } في أكله { أَنَّ الله غَفُورٌ } لأوليائه { رَّحِيمٌ } بأهل
طاعته حيث وسع لهم في ذلك وخرج الباغي والعادي ويلحق بهما كل عاص بسفره كالآبق
والمكّاس فلا يحل لهم أكل شيء من ذلك ما لم يتوبوا وعليه الشافعي .
173.
(Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai) maksudnya memakannya
karena konteks pembicaraan mengenai hal itu, maka demikian pula halnya yang
sesudahnya. Bangkai ialah hewan yang tidak disembelih menurut syariat. Termasuk
dalam hal ini hewan-hewan hidup yang disebutkan dalam hadis, kecuali ikan dan
belalang (darah) maksudnya yang mengalir sebagaimana kita dapati pada
binatang-binatang ternak, (daging babi) disebutkan daging, karena merupakan
maksud utama, sedangkan yang lain mengikutinya (dan binatang yang ketika
menyembelihnya disebut nama selain Allah) artinya binatang yang disembelih
dengan menyebut nama selain asma Allah. 'Uhilla' dari 'ihlaal' ialah mengeraskan
suara yang biasa mereka lakukan ketika menyembelih kurban buat tuhan-tuhan
mereka. (Tetapi barang siapa berada dalam keadaan terpaksa) artinya keadaan
memaksanya untuk memakan salah satu yang diharamkan ini lalu ia memakannya
(sedangkan ia tidak menginginkannya) tidak keluar dari golongan kaum muslimin
(dan ia tidak menjadi seorang yang melampaui batas) yaitu melakukan pelanggaran
terhadap mereka dengan menyamun mereka dalam perjalanan (maka tidaklah berdosa)
memakannya. (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap wali-wali-Nya (lagi
Maha Penyayang) kepada hamba-hamba-Nya yang taat sehingga mereka diberi-Nya
kemudahan dalam hal itu. Menurut Imam Syafii, mereka yang tidak dibolehkan
memakan sedikit pun dari kemurahan yang telah Allah perkenankan itu ialah setiap
orang yang melakukan maksiat dalam perjalanannya, seperti budak yang melarikan
diri dari tuannya dan orang yang memungut cukai tidak legal selama mereka belum
bertobat.
{ إِنَّ الذين يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ الله مِنَ
الكتاب } المشتمل على نعت محمد صلى الله عليه وسلم وهم اليهود { وَيَشْتَرُونَ بِهِ
ثَمَنًا قَلِيلاً } من الدنيا يأخذونه بدله من سفلتهم فلا يظهرونه خوف فوته عليهم {
أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلاَّ النار } لأنها مآلهم { وَلاَ
يُكَلّمُهُمُ الله يَوْمَ القيامة } غضباً عليهم { وَلاَ يُزَكّيهِمْ } يطهرهم من
دنس الذنوب {وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} مؤلم هو النار .
174.
(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah berupa
Alkitab) yakni yang memuat ciri-ciri Nabi Muhammad saw. dan yang dituju oleh
ayat ini ialah orang-orang Yahudi (dan menjualnya dengan harga sedikit) atau
murah berupa harta dunia yang mereka dapatkan sebagai penggantinya dari kalangan
rakyat bawahan sehingga mereka tidak mengungkapkannya sebab takut kehilangan hal
tersebut. (Mereka itu tidak menelan ke dalam perutnya, kecuali api neraka)
karena ke sanalah tempat kembali mereka, (Allah tidak akan berbicara dengan
mereka pada hari kiamat) disebabkan murka kepada mereka (dan tidak pula akan
menyucikan mereka) dari kotoran dosa-dosa (dan bagi mereka siksa yang pedih)
atau menyakitkan yaitu api neraka.
{ أولئك الذين اشتروا الضلالة بالهدى } أخذوها بدله
في الدنيا { والعذاب بالمغفرة } المعدّة لهم في الآخرة لو لم يكتموا { فَمَا
أَصْبَرَهُمْ عَلَى النار } أي ما أشدّ صبرهم وهو تعجب للمؤمنين من ارتكابهم
موجباتها من غير مبالاة وإلا فأيُّ صبر لهم؟
175.
(Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yang mereka
ambil sebagai penggantinya di atas dunia (dan siksa dengan keampunan) yang
disediakan bagi mereka di akhirat, yakni seandainya mereka tidak
menyembunyikannya. (Maka alangkah sabarnya mereka menghadapi api neraka) artinya
alangkah sabarnya mereka menanggung api neraka dan ini mengundang keheranan kaum
muslimin terhadap perbuatan-perbuatan mereka yang menjerumuskan ke dalam neraka
tanpa mempedulikannya. Kalau tidak demikian, kesabaran terhadap apakah yang
mereka miliki itu?
{ ذلك } الذي ذُكِرَ من أكلهم النار وما بعده {
بِأَنَّ } بسبب أنّ { الله نَزَّلَ الكتاب بالحق } متعلق ( بنزل ) فاختلفوا فيه حيث
آمنوا ببعضه وكفروا ببعضه بكتمه { وَإِنَّ الذين اختلفوا فِى الكتاب } بذلك وهم
اليهود وقيل المشركون في القرآن حيث قال بعضهم شعر وبعضهم سحر وبعضهم كهانة { لَفِى
شِقَاقٍ } خلاف { بَعِيدٍ } عن الحق
176.
(Demikian itu), yakni apa-apa yang telah disebutkan seperti menelan api dan
seterusnya (disebabkan oleh karena) (Allah telah menurunkan Alkitab dengan
sebenarnya) berkaitan dengan menurunkan, maka mereka berselisih padanya, mereka
beriman pada sebagian dan kafir pada sebagian dengan jalan menyembunyikannya.
(Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang Alkitab) yakni orang-orang
Yahudi dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang musyrik,
yaitu tentang Alquran, sebagian mengatakannya sebagai syair, yang lain sihir dan
sebagiannya lagi sebagai tenung (berada dalam penyimpangan yang jauh) dari
kebenaran.
{لَّيْسَ البر أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ} في الصلاة
{قِبَلَ المشرق والمغرب} نزل ردّاً على اليهود والنصارى حيث زعموا ذلك {ولكن البر}
أي ذا البر وقرىء بفتح الباء أي البار {مَنْ ءَامَنَ بالله واليوم الآخر والملئكة
والكتاب} أي الكتب {والنبيين وَءاتَى المال على} مع {حُبّهِ} له {ذَوِى القربى}
القرابة {واليتامى والمساكين وابن السبيل} المسافر {والسائلين} الطالبين {وَفِى} فك
{الرقاب} المكاتبين والأسرى {وأقامالصلاوة وَءَاتَى الزكاوة} المفروضة وما قبله في
التطّوع {والموفون بِعَهْدِهِمْ إِذَا عاهدوا} الله أو الناس {والصابرين} نصب على
المدح {فِى البأساء} شدّة الفقر {والضراء} المرض {وَحِينَ البأس} وقت شدّة القتال
في سبيل الله {أولئك} الموصوفون بما ذكر {الذين صَدَقُوا} في إيمانهم أو ادّعاء
البر {وَأُولَئِكَ هُمُ المتقون} الله
177.
(Kebaktian itu bukanlah dengan menghadapkan wajahmu) dalam salat (ke arah timur
dan barat) ayat ini turun untuk menolak anggapan orang-orang Yahudi dan Kristen
yang menyangka demikian, (tetapi orang yang berbakti itu) ada yang membaca
'al-barr' dengan ba baris di atas, artinya orang yang berbakti (ialah orang yang
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab) maksudnya
kitab-kitab suci (dan nabi-nabi) serta memberikan harta atas) artinya harta yang
(dicintainya) (kepada kaum kerabat) atau famili (anak-anak yatim, orang-orang
miskin, orang yang dalam perjalanan) atau musafir, (orang-orang yang
meminta-minta) atau pengemis, (dan pada) memerdekakan (budak) yakni yang telah
dijanjikan akan dibebaskan dengan membayar sejumlah tebusan, begitu juga para
tawanan, (serta mendirikan salat dan membayar zakat) yang wajib dan sebelum
mencapai nisabnya secara tathawwu` atau sukarela, (orang-orang yang menepati
janji bila mereka berjanji) baik kepada Allah atau kepada manusia, (orang-orang
yang sabar) baris di atas sebagai pujian (dalam kesempitan) yakni kemiskinan
yang sangat (penderitaan) misalnya karena sakit (dan sewaktu perang) yakni
ketika berkecamuknya perang di jalan Allah. (Mereka itulah) yakni yang disebut
di atas (orang-orang yang benar) dalam keimanan dan mengakui kebaktian (dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa) kepada Allah.
{ ياأيها الذين ءَامَنُواْ كُتِبَ } فرض { عَلَيْكُمُ
القصاص } المماثلة { فِي القتلى } وصفاً وفعلاً { الحر } يقتل { بِالْحُرّ } ولا
يقتل بالعبد { والعبد بالعبد والأنثى بالأنثى } وبينت السنة أنّ الذكر يقتل بها
وأنه تعتبر المماثلة في الدين فلا يقتل مسلم ولو عبداً بكافر ولو حرّاً { فَمَنْ
عُفِىَ لَهُ } من القاتلين { مِنْ } دم { أَخِيهِ } المقتول { شَىْءٌ } بأن ترك
القصاص منه وتنكير ( شيء ) يفيد سقوط القصاص بالعفو عن بعضه ومن بعض الورثة وفي ذكر
( أخيه ) تعطُّف داع إلى العفو وإيذان بأنّ القتل لا يقطع أخوّة الإيمان ( ومَن )
مبتدأ شرطية أو موصولة والخبر { فاتباع } أي فعلى العافي اتباع للقاتل { بالمعروف }
بأن يطالبه بالدية بلا عنف وترتيب الاتباع على العفو يفيد أنّ الواجب أحدهما وهو
أحد قولي الشافعي والثاني الواجب القصاص والدية بدل عنه فلو عفا ولم يسمها فلا شيء
ورُجِّحَ { وَ } على القاتل { أَدَاءٌ } للدية { إِلَيْهِ } أي العافي وهو الوارث {
بإحسان } بلا مطل ولا بخس { ذلك } الحكم المذكور من جواز القصاص والعفو عنه على
الدية { تَخْفِيفٌ } تسهيل { مّن رَّبّكُمْ } عليكم { وَرَحْمَةٌ } بكم حيث وسع في
ذلك ولم يحتم واحداً منهما كما حتم على اليهود القصاص وعلى النصارى الدية { فَمَنِ
اعتدى } ظلم القاتل بأن قتله { بَعْدَ ذَلِكَ } أي العفو { فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
} مؤلم في الآخرة بالنار أو في الدنيا بالقتل .
178.
(Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu kisas) pembalasan yang setimpal
(berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh) baik tentang sifat maupun perbuatan
(orang merdeka) dibunuh (oleh orang merdeka) maka tidak boleh oleh hamba (hamba
oleh hamba dan wanita oleh wanita). Sunah menyatakan bahwa laki-laki boleh
dibunuh oleh wanita dan dalam agama dipandang seimbang atau sebanding, tetapi
tidak boleh seorang Islam walaupun ia seorang hamba dibunuh oleh seorang kafir
walaupun ia seorang merdeka. (Barang siapa yang mendapat kemaafan) maksudnya di
antara pembunuh-pembunuh itu (berkenaan dengan) darah (saudaranya) yang dibunuh
(berupa sesuatu) misalnya dengan ditiadakannya kisas yang menyebabkan gugurnya
sebagian hukuman oleh sebagian ahli waris. Dengan disebutkannya 'saudaranya',
membangkitkan rasa santun yang mendorong seseorang untuk memaafkan dan menjadi
pernyataan bahwa pembunuhan itu tidaklah mengakibatkan putusnya persaudaraan
dalam agama dan keimanan. 'Man' yang merupakan syarthiyah atau isim maushul
menjadi mubtada, sedangkan khabarnya ialah, (maka hendaklah mengikuti) artinya
orang yang memaafkan itu terhadap pembunuh hendaklah mengikuti (dengan cara yang
baik) misalnya memintanya supaya membayar diat atau denda dengan baik-baik dan
tidak kasar. Pengaturan 'mengikuti' terhadap 'memaafkan' menunjukkan bahwa yang
wajib ialah salah satu di antara keduanya dan ini merupakan salah satu di antara
kedua pendapat Syafii, sedangkan menurut pendapatnya yang kedua yang wajib itu
ialah kisas, sedangkan diat menjadi penggantinya. Sekiranya seseorang memaafkan
dan tidak menyebutkan diat, maka bebaslah dari segala kewajiban (dan) hendaklah
si pembunuh (membayar) diat (kepadanya) yaitu kepada yang memaafkan tadi, yakni
ahli waris (dengan cara yang baik pula) artinya tanpa melalaikan dan mengurangi
pembayarannya. (Demikian itu) maksudnya diperbolehkan mengganti hukum kisas dan
kemaafan dengan diat, hal ini adalah (suatu keringanan) atau kemudahan (dari
Tuhanmu) terhadapmu (suatu rahmat) kepadamu berupa kelapangan dan tidak
dipastikan-Nya salah satu di antara keduanya, seperti diwajibkan-Nya kisas atas
orang-orang Yahudi dan diat atas orang-orang Kristen. (Dan barang siapa yang
melanggar batas) misalnya dianiayanya si pembunuh dengan membunuhnya pula
(sesudah itu) maksudnya setelah memaafkan, (maka baginya siksa yang pedih) atau
menyakitkan, yaitu di akhirat dengan api neraka, atau di dunia dengan dibunuh
pula.
{ وَلَكُمْ فِي القصاص حياة } أي بقاء عظيم { ياأولي
الألباب } ذوي العقول لأنّ القاتل إذا علم أنه يقتل ارتدع فأحيا نفسه ومن أراد قتله
فشرع { لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ } القتل لمخافة القَوَد .
179.
(Dan bagimu dalam kisas itu terdapat kehidupan) artinya terjaminnya kelangsungan
hidup manusia (hai orang-orang yang berakal) karena jika seseorang yang akan
membunuh itu mengetahui bahwa ia akan dibunuh pula, maka ia akan merasa takut
lalu mengurungkan rencananya sehingga berarti ia telah memelihara nyawanya dan
nyawa orang yang akan dibunuhnya tadi. Disyariatkan oleh Allah Taala (supaya
kamu bertakwa) artinya menjaga dirimu dari membunuh, agar terhindar dari
kisas.
{ كُتِبَ } فرض { عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ
الموت } أي أسبابه { إِن تَرَكَ خَيْرًا } مالاً { الوصية } مرفوع ( بِكُتِبَ )
ومتعلق ( بإذا ) إن كانت ظرفية ودال على جوابها إن كانت شرطية وجواب ( إن ) أي :
فليوصِ { للوالدين والأقربين بالمعروف } بالعدل بأن لا يزيد على الثلث ولا يفضل
الغني { حَقّاً } مصدر مؤكد لمضمون الجملة قبله {عَلَى المتقين} الله وهذا منسوخ
بآية الميراث وبحديث « لا وصية لوارث » رواه الترمذي .
180.
(Diwajibkan atas kamu, apabila salah seorang di antara kamu didatangi maut)
maksudnya tanda-tandanya (jika ia meninggalkan kebaikan) yakni harta yang
banyak, (berwasiat) baris di depan sebagai naibul fa`il dari kutiba, dan tempat
berkaitnya 'idzaa' jika merupakan zharfiyah dan menunjukkan hukumnya jika ia
syartiyah dan sebagai jawaban pula dari 'in', artinya hendaklah ia berwasiat
(untuk ibu bapak dan kaum kerabat secara baik-baik) artinya dengan adil dan
tidak lebih dari sepertiga harta dan jangan mengutamakan orang kaya (merupakan
kewajiban) mashdar yang memperkuat isi kalimat yang sebelumnya (bagi orang-orang
yang bertakwa) kepada Allah. Ayat ini telah dihapus dan diganti dengan ayat
tentang waris dan dengan hadis, "Tidak ada wasiat untuk ahli waris." (H.R.
Tirmizi)