بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
FALSAFATUNA
Muhammad
Baqir Shadr
Sebagaimana pembahasan dalam
ilmu filsafat lainnya, filsafat gaya Muhammad Baqir Shadr dalam Buku
Falsafatuna ini juga masih berkutat dalam permasalahan pokok filsafat
yakni tashdiq dan tashawwur atau pembenaran
dan konsepsi. Konsepsi menjelaskan tentang bagaimana manusia berfikir mendalam
tentang suatu peristiwa yang terjadi dengan kapasitas akalnya dan dengan
mengakumulasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah lalu dalam sebuah tatanan
sistematis sehingga menghasilkan out put yang memiliki tingkat kredibilitas dan
validitas yang tinggi. Pembenaran atau tashdiq ialah suatu
pandangan seorang manusia dalam menentukan bagus dan yang buruk; yang salah dan
yang benar; dan yang baik dan yang jahat.
Dalam Falsafatuna, Muhammad Baqir Shadr pertama-tama menunjukan beberapa
pandangan tokoh-tokoh filosof dari berbagai aliran, mulai dari filosof yang
murni berpegang pada akal sebagai postulat seperti kelompok empirik sampai
filosof yang melakukan kombinasi antara peran akal dan peran wahyu. Mengenai
konseptualitas dia berada pada posisi tengah dengan tidak begitu bercorak
rasional dan juga tidak terlalu bercorak konservatif walaupun juga tampak bahwa
tingkat porsi akal Muhammad Baqir Shadr lebih tinggi. Dia menolok pendapat kaum
empirik yang terlalu berpedoman pada konsep kausalitas yang menyatakan bahwa
segala sesuatu pasti ada sebabnya, dalam hal ini dia menyerang mereka dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tentang kehendak, kesukaan seseorang yang
bersifat relatif, dan hal-hal lain yang bersifat intuisi yang kesemuanya tidak
ditemukan sebab yang mendasari munculnya hal-hal di atas.
Muhammad
Baqir Shadr juga tidak begitu sepaham dengan kelompok yang terlalu konservatif
dengan mengemukakan bahwa bagaimanapun bentuk pemrosesan suatu hal yang terjadi
masih saja dibutuhkan panca indera sebagai pintu depan dalam melakukan
pembacaan terhadap suatu persoalan, dia menyebut hal itu sebagai konsepsi
primer. Pandangan Muhammad Baqir Shadr juga mengarah pada permasalahan tashdiqatau
pembenaran di mana persoalan ini memprioritaskan bagaimana manusia mampu
memahami yang baik dan yang buruk dan memilih mana yang benar dan meninggalkan
yang salah. Dia memahami bahwasanyatashdiq itu bisa diperoleh atau
dalam artian manusia itu dapat mengetahui yang baik dan yang buruk itu melalui
dua hal. Pertama, secara intuitif atau alamiah. Manusia dengan
penjiwaanya mampu mengetahui benar dan salah tanpa harus melalui pemikiran
panjang, seperti dua merupakan sebagian dari empat; lawan dari barat ialah
timur; lawan atas ialah bawah; dan lain sebagainya.
Kedua, secara teoritis, dalam
buku Falsafatuna Muhammad Baqir Shadr ini, mengemukakan suatu
metode di mana suatu kebenaran itu tidak dapat diperoleh kecuali dengan
pengalaman yang telah ada, hasil penelitian dan pemikiran sebelumnya. Seperti
pernyataan bahwa bumi itu bulat; bumi itu mengelilingi matahari; bulan adalah
satelit bumi; dan sebagainya yang kesemua itu dapat diketahui melalui jalan
empirik atau pembuktian.
Penasaran
dan ingin belajar filsafat, baca dan Download DI SINI
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :