بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
راَيت الله
"Ro-aytullooh"
(Melihat Allah)
Oleh: Mustafa Mahmud
Di Nuqil dari Kitab
Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri
2.
UJIAN
<*> Hikmah yang terkandung di balik
penciptaan dunia dan ujian bagi manusia<*>
Al-Imam An-Nafri
mengatakan : Bahwa tubuh (Jasad) itu adalah suatu hakikat yang akan sirna dan
bahwa tubuh itu merupakan batu ujian yang diciptakan oleh Allah untuk menguji
Ruh.
Sifat-sifat manusiawi
dengan apa yang ada padanya dari syahwat-syahwat dan keinginan-keinginan serta
kemauan-kemauan yang di ikuti dengan pelanggaran-pelanggaran, adalah juga
sebagai cobaan dan ujian dari tujuan Roh.
Tiada wujud yang
sebenarnya, kalau di tilik dari sifat manusia yang dikaitkan dengan
kemanusiaan, tetapi yang ada hanyalah daya yang merangsang untuk menguji Ruh
agar dapat diketahui dan dikenal sampai di martabat yang dapat dicapai.
Apakah Ruh itu bisa
mencapai nisbatnya kepada Allah, lalu Roh mengarahkan segenap kemampuannya
untuk merindukan dan mencintai Allah, ataukah Roh itu tertarik oleh jasad
dengan memanjakan syahwat-syahwatnya.
Di Sinilah letak Ujian
itu.
Allah berseru dengan tutur
kata-Nya : (Pahami QS.Al-Insylqaq 84.6).
“Sesungguhnya Aku dahirkan
(nyata) syahwat itu sebagai dinding kukuh yang menghijab atasmu untuk
tawajjuhmu (menuju ke tujuanmu yang sebenarnya) dan.... andaikan engkau melihat
dirimu sendiri sebagai engkau melihat kepada langit-langit dan bumi, tentu saja
akan nampak olehmu bahwa yang menyaksikan itu adalah engkau, pribadimu, tanpa
adaya syahwat dan keinginan”.
“Karena pengujian-Ku
kepadamu maka aku coba engkau dengan syahwat-syahwat yang bersifat tidak
menetap pada dirimu di bawah kekuasaan hukummu dan tidak pula bisa menetap pada
dirimu atas dasar penndirianmu, maka... sifat kemanusiaanmu itu yang condong
dan berkeinginan, dan ia pulalah yang mengejar kepuasan, tetapi sebenarnya
engkau tidak condong ke situ dan tidak pula berkeinginan maupun mengejar
kepuasan dan kelezatan”.
“Engkau yang sebenarnya
adalah di balik dinding yang merupakan syahwat dan di belakang tabir penutup
sifat kemanusiaan. Engkau yang sejati adalah suatu roh yang suci bersih, tanpa
noda syahwat, dan berada jauh di atas ketinggian sifat kemanusiaan tanpa
condong pada apa pun dan tidak pula berkeinginan”.
Dari arah lain DIA menyeru
: “Hai hamba !! Engkau dalam keadaan
lapar lalu engkau lahap makanan, maka hal yang demikian engkau bukan
daripada-Ku; dan AKU pun bukan dari padamu (yang dimaksud .. ialah seorang
hamba yang berdaya untuk mengalahkan tabiatnya sendiri, adalah menjadi dalil
yang nyata bahwa hamba tersebut telah mengenal dirinya dan telah pula mencapai
kemuliaan nasabnya dengan adanya suatu pertalian roh yang erat dan berkait
kepada ALLAH.... bukan jasad yang bernasab pada tanah).
Di alam Al-Qur’an
disebutkan peristiwa Thalud yang berkata kepada bala tentaranya :
“Sesungguhnya Allah akan
mengujimu dengan sebuah sungai, maka barangsiapa yang minum daripadanya (sepuas
penghilang dahaganya) maka ia bukan dari golonganku, dan barang siapa yang
tidak merasakan kesegaran, maka ia dari golonganku, kecuali orang yang hanya
menyauk sekali sauk dengan tangannya (sekedar pembasah tenggorokan)”. (QS.
Al-Baqarah 2:249).
Ayat tersebut di atas
mengandung juga hikmah puasa, maka... yang demikian itu merupakan kenyataan roh
tentang dirinya dan kesanggupannya untuk menahan diri dari perbuatan
(menginginkan kepuasan) jasad dari apa yang menjadi ujian untuknya. Begitu
halnya bila seorang sedang berpuasa menolak makanan berarti telah memahami
sifatnya (yang asli), bahwa roh itu tidak memerlukan makanan dan minuman.
Allah berseru kepada hamba-Nya
: “Aku ciptakan engkau adalah melulu
untuk-Ku, tinggal di samping-Ku, untuk menjadi sasaran pandangan-Ku dan
dalam lingkungan pemeliharaan-Ku.
Dan Aku telah membangun di
sekitarmu bendungan yang mengelilingi dari segala jurusan demi cemburu-Ku atasmu.
Kemudian Aku berkehendak
untuk menguji engkau, lalu aku Buka pada bendungan tadi pintu-pintu sebanyak
apa yang telah Ku ciptakan, dan sebanyak bilangan apa yang telah Ku nyatakan
dari pengaruh-pengaruh yang merangsang.
Dan di luar setiap pintu,
Ku tumbuhkan sebatang pohon yang rindang yang dikelilingi genangan mata air
yang jernih sejuk, dan Aku hauskan engkau!!!
Lalu aku pun bersumpah
demi karunia-karunia-Ku, selama engkau menjarak keluar daripada-Ku untuk minum,
melainkan akan Ku sia-siakan engkau, jangan diharapkan engkau akan dapat
kembali berdampingan dengan-Ku, dan tidak pula engkau akan berhasil mendapatkan
minuman yang engkau harap-harapkan,
maka.... sesungguhnya jika terjadi hal demikian, berarti engkau telah sesat
jalan daripada-Ku dan engkau telah melupakan bahwa Aku adalah sebenarnya
minuman Yang Maha Tunggal dan rumah tempatmu berlindung yang tunggal bagimu,
dan sesungguhnya Akulah Allah Pencipta segala sesuatu. Dari pada-Kulah segala
pertolongan dan bantuan, dan dengan Aku pulalah kehidupan sejati yang
sesungguhnya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :