بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
MA’RIFAT MENURUT PEMAHAMAN SYEIKH IMAM AL-GHOZALI ra.
cinta
Syekh Imam Al-Ghazali nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali dikenal dengan julukan Hujjatul Islam. Julukan ini didasarkan pada keluasan ilmu dan amalnya, serta hidupnya yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan dalam mempertahankan ajaran agama dari berbagai serangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam Islam sendiri.
Di masa remajanya beliau di Thus, beliau belajar fiqih dari Syaikh Ahmad ar-Razkani, kemudian meneruskan pelajarannya di Jurjan. Di sana beliau berguru pada Syaikh Imam Abu Nasir Ismail.
Kemudian beliau kembali ke Thus. Selama tiga tahun beliau tinggal di Thus untuk merenung, berpikir dan menghafalkan semua pelajaran yang didapatnya dari Jurjan.
Kemudian beliau pergi ke Naisabur, disana beliau berguru kepada Imamul Haramain hingga beliau menguasai benar-benar baik fiqih asy-Syafi’i, mengetahui perbedaan pendapat, perdebatan, ushuluddin, ushul fiqih, ilmu mantiq, ilmu hikmah dan filsafat.
Dalam bidang tasawuf Syekh Imam al-Ghazali membawa faham al-Ma’rifah. Namun faham al-ma’rifahnya ini berbeda dengan al-ma’rifah yang dibawa Syekh Zunnun al-Misri perbedaan ini Bukan masalah apa” namun sudut pandang dan aturan syar’i semata namun secara aqidah tetap sama karena seorang yang ‘Aarif tidak boleh taqlid dalam masalah IMAN dan itu berlaku selamanya , dan karena jasa Syekh al-Ghazali lah tasawuf dapat diterima dikalangan ahli syari’at.
Sholawatul-ahad
Bagi Syekh Imam al-Ghazali, ma’rifah ialah mengetahui rahasia Tuhan dan mengetahui peraturan-peraturan-Nya, mengenal segala yang ada. Selanjutnya Syekh Siti Jenar Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa orang yang mempunyai ma’rifah tentang Tuhan, atau ‘arif, tidak akan mengatakan kata-kata Ya Allah (يَا اللهُ) atau Ya Rabb )يَا رَبُّ),
اول الدين معرفة الله,
Awal agama mengenal allah.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Muhammad melainkan Kami beri wahyu kepadanya bahwa sesungguhnya tiadalah tuhan kecuali (Allah) maka sembahlah Allah,”(Al Anbia’25)
karena memanggil Tuhan dengan kata-kata serupa itu menunjukkan bahwa Tuhan masih berada dibelakang tabir. Orang yang duduk berhadapan dengan temannya tidak akan memanggil temannya dengan kata-kata seperti itu.
فكل كتاب أنزل على كل نبي أرسل، ناطق بأنه لا إله إلا الله،
“Setiap kitab yang diturunkan kepada setiap nabi yang diutus ,Rasul itu menyeru bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah”
“وَلِقَاءُ اللهِ تَعَالَى لأهْلِ الْجَنّةِ بِلا كَيْفٍ وَلاَ تَشْبِيْهٍ وَلاَ جِهَةٍ حَقٌّ”
“Penduduk surga kelak akan melihat Allah dengan tanpa adanya keserupaan dan tanpa adanya arah bagi-Nya. Dan ini adalah suatu yang haq”
لم يرسل نبي إلا بالتوحيد، والشرائع مختلفة في التوراة والأنجيل والقرآن، وكل ذلك على الإخلاطأ والتوحيد
“Tidak diutus seorang nabi kecuali dengan tauhid, dan adapun syari’atnya berlain-lain pada Taurat dan Injil dan Alqur’an, dan setiap demikian(syari’at) tidak sama dengan tauhid (bidang kesamaan)”
كَانَ اللهُ تَعَالَى وَلاَ مَكَانَ قَبْلَ أنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ، وَكَانَ اللهُ تَعَالَى وَلَمْ يَكُنْ أَيْنَ وَلاَ خَلْقٌ وَلاَ شَىءٌ، وَهُوَ خَالِقُ كُلِّ شَىءٍ
Dia Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum segala makhluk-Nya ada. Allah ada tanpa permulaan sebelum ada tempat, sebelum ada makhluk dan sebelum segala suatu apapun. Dan Dia adalah Pencipta segala sesuatu”
قال رسول الله كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَىْءٌ غَيْـرُهُ
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada sesuatupun selain-Nya.
Ma’rifah bagi Syekh al-Ghazali juga mengandung arti memandang kepada wajah Tuhan. Namun menurut Syeikh Imam al-Ghazali ma’rifah itu lebih dahulu urutannya daripada mahabbah, karena mahabbah timbul dari ma’rifah, dan mahabbah baginya bukan mahabbah sebagai yang diucapkan Saiyidah Rabi’ah, tetapi mahabbah dalam bentuk cinta seseorang kepada yang berbuat baik kepadanya, yaitu cinta yang timbul dari kasih dan rahmat Tuhan kepada manusia, yang memberi manusia hidup, rezeki, kesenangan dan lain-lain.
ومن عرف نفسه فقد عرف ربه,ومن عرف ربه فسدالجسد
“Dan barang siapa yang mengenal dirinya maka sesungguhnya ia mengenal tuhannya ,dan siapa yang mengenal tuhannya maka binasalah jasadnya”
Menurut bahasa ‘arab معرفة (ma’rifat) itu ta’luknya ke معرف (mu’arrif) ma’rifat عامة (umum) ta’luknya kepada bertentangan muhaddas (binasa yang baru) maksudnya segala yang bersifat baru, itulah yang muhaddas. ma’rifat خاصة) orang khusus) ta’lu’nya kepada dzat Allah sekedar yang dapat untuk makhluk untuk mengenal (sekedar apa yang dibukakan Allah : petunjuk / hidayah) (Tanwirul anwar). ( فسدالجسد ) rusaknya jasad / Binasa wujud (fana’) yang dimaksud disini adalah wujud yang ada pada pandangan dhohir, bisa juga diartiakan dengan jasad itulah yang disebut bertentangan muhaddas (baru).
Seperti firman allah :
سَنُرِيهِمْ آَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Fusilat 53 )
“ من عرف نفسه فقد عرف ربه,فإدَ عرف عجز نفسه, عرف قدرةالله ”
“ Barang Siapa yang mengenal dirinya,maka ia akan mengenal Tuhannya,maka pada ketika ia megatahui kelemahan dirinya,akan muncul kesadaran pada kekuasaan Allah ”.
Beliau menambahkan: maka janganlah kita berpegang teguh pada kemampuan dirinya dan akalnya,tetapi bertawakkal lah kepada allah,seraya memohon kepadanya akan petunjuk kebenaran,maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya”,
Jadi ma’na عرف نفسه mengenal kelemahan diri dan ma’na عرف ربه mengenal kebesaran Allah yang ada pada dirinya.
Syekh Hamzah -syekh syamsuddin syekh ‘Abdul Rauf aceh, Syekh Burhanuddin ulakan sumbar mengungkapkan dalam kitab “Tanbihul masyi” :
”siapa yang megenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya,siapa yang mengenal Tuhannya maka jahillah dirinya, dan mengenal diri itu terkait dengan mengenal Tuhan,dan mengenal Tuhan itu terkait dengan jahilnya diri”,(Tanbihul Masyi hal 20).
Apakah pemahaman seperti itu menyalahi pemahaman Ahlussunnah wal Jama’ah,,, !!!
untuk lebih jelasnya lagi dalam masalah ini hendaklah bertanya pada ahlinya.
karena ilmu itu ada yang bisa diurai dengan tulisan dan ada yang tidak, melainkan hanya bisa di terangkan dengan lisan.
Menurut Syekh Imam al-Ghazali bahwa ma’rifat dan mahabbah adalah setinggi-tingginya tingkat yang dapat dicapai oleh seorang sufi seperti penjelasannya
لا يتصور محبة الا بعد معرفة وادرة وموافقة
Tidak akan pernah bisa terwujud rasa cinta kecuali setelah mengenal dan bertemu serta mufakat (cocok).
Jadi sumbernya cinta itu ada 3 perkara. 1.Mengenal dan bertemu 2.Setelah mengenal dan bertemu, lalu menimbulkan kecocokan 3.Setelah cocok ….. SELANJUTNYA TERSERAH ANDA ??
Pengetahuan yang diperoleh dari ma’rifat menurutnya lebih bermutu dan lebih tinggi daripada pengetahuan yang diperoleh dengan akal. Dan kebahagiaan yang sejati menurutnya ditemukan melalui ma’rifah.
Ma’rifah atau ilmu sejati bukan di dapat semata-mata melalui akal. Ma’rifah itu sebenarnya adalah mengenal Tuhan (Hadrati Robbil Bariyyah), dengan kesenangan hati hanya di dapat setelah diperoleh pengetahuan yang belum diketahui.
Firman Allah dalam surat
جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
kami jadikan pada kamu ( Mu’min ) Syari’at ( ya’ni sunnah yang akan dijalankan manusia),dan Minhaj (ya’ni Thoriqoh yang wadih lagi mudah)( Al maidah 48)
Syeikh Al-Ghazali lebih lanjut berbicara tentang teori kebahagiaan menurutnya bahwa kebahagiaan itu ada 2 macam, yaitu lezat (kepuasan) dan sa’adah (kebahagiaan).
Firman Allah:
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ “
Siapa yang telah dibukakan Allah dadanya bagi islam ( tuma’ninah hatinya) maka ia telah meperoleh Nur (hidayah) dari Tuhannya” ( Az Zumar 22)
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian(nya dengan) Allah (syahadat), sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan, apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubung-kannya, dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا
ma’nanya”sesungguhnya kamu itu ‘adam (tiada) maka Allah mengeluarkanmu dengan mewujudkan” (al-baqoroh : 28) .
disini Allah telah menjelaskan dengan terang bahwa Allah lah yang berkuasa segalanya dalam diri kita itulah ma’na lahaula wala quatailla illa billa hal’aliyil ‘adziim
bila Allah berkehendak menciptakan,mematikan dan menghidupkan,dengan kesadaran dari kenyataan itu itulah awal mula perkenalan dengan Allah.
Banyak dari kalangan orang Umum menyelewengkan dalil ini,seperti disaat dia melakukan dosa secara terang-terangan dengan menyandarkan pada dalil ini “pada hakikatnya ini bukan aku yang berkuasa melakukannya tapi dikuasakan Allah dan dikehendakkan Allah pada diriku karena hanya Allah yang berkuasa pada diriku” penyandaran seperti itu jelas tergelincirnya pengAKUan diri,karena memaksa Allah melakukan apa yang dikehendaki hawa nafsu kebinatangannya sendiri,maha suci Allah dari apa yang mereka AKUI ,sesugguhnya Allah itulah yang berkuasa atas diri kita bukan kita yang berkuasa atas Allah,sedang Allah yang mereka allah itu bukanlah Allah tuhannya sekalian alam karena terbatas pada pengakuan Dirinya sendiri.
berhati-hatilah DALAM mengaKu .
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (manusia), dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
belajarlah Dengan bertambah banyak Ilmu yang diketahui, bertambah pula kepuasan dan kebahagiaan, itulah sebabnya orang yang lebih luas ilmunya lebih merasa berbahagia daripada orang yang kurang ilmu.
Inilah keadaan fana’ muthlaq yang tidak bisa dimengerti keadaannya karena sebagian orang yang tidak pernah merasakannya, WASHIYAT SYEKH Imam Al Ghazali : mustahil engkau bercerita kepada orang impontens tentang bagimana rasanya senggama itu, walau dengan cara yang bagimanapun engkau menjelaskan / menggambarkan rasanya, niscaya ia tidak akan mengerti dengan peneranganmu selamanya , walaupun dia sepertinya telah faham namun pemahamannya itu pastilah jauh dari kenyataan yang kamu terangkan,dan ketika datang orang lain menceritakan tentang rasa senggama itu kepadanya dengan gambaran yang lain, niscaya akan berubah pula pemahamannya, dan akhirnya ia ragu sendiri dalam waktu yang lama tanpa kata -kata, dengan melihat kebingungannya itu orang-orang tersenyum melihatnya, maka berubah lagi penilaiannya, dianggapnya orang-orang ini telah membohonginya dan olok-oloknya, dan akhirnya dia mengingkarinya .
inilah akibat orang yang suka banyak bertanya tapi tidak mau mengamalkan apa yang telah dijelaskan, yang pada akhirnya dia bingung sendiri dan mengingkarinya, semoga kita selalu dilindungi Allah dari prilaku tersebut.
Dan didirikannya di samping rumahnya sebuah madrasah untuk ulama’ fiqih dan sebuah pondok untuk kaum sufi (ahli tasawuf) dibagikan waktunya antara membaca al-Qur’an, mengadakan pertemuan dengan kaum sufi dalam majelis pengajian , memberi pelajaran kepada penuntut ilmu, mengajarkan ilmu dan pemahaman shalat dan lain-lain.
Ibadah, cara hidup yang demikian diteruskannya sampai akhir hayat Beliau....
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :