بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemahan Kitab
Tajul ‘Arus
Alhawiy
li tahdzibin Nufus
Karya
Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari
Siapa orang Mukmin itu?
Apabila kamu ditanya “siapa orang
Mukmin itu?” maka jawablah “yaitu orang yang mau melihat aibnya dirisendiri,
tidak mau mencela aib orang lain”.
Apabila kamu ditanya “siapa orang yang hina itu?. maka jawablah “yaitu orang
yang mencela orang lain dan membiarkan aibnya diri sendiri”.
Sebagian dari perkara salah yang
dilakukan orang pada setiap masa, yaitu memperlihatkan muka senang dan ramah
tamah pada orang yang maksiat. Seumpama mereka mau memperlihatkan muka muram, itu
sudah termasuk mencegah dari perbuatan maksiat.
Apabila kamu dibukakan pintu
kesempurnaan, tentu kamu tidak akan mau kembali pada perbuatan yang hina.
bagaimana pendapatmu, apabila ada orang yang dibukakan pintu rumah gedung, apa
dia mau kembali lagi pada tempatnya di tempat sampah?.
Apabila kamu dibukakan pintu
kedamaian antara dirimu dan Alloh, tentu kamu tidak akan mencari orang yang
mendamaikan hatimu selain Alloh.
Apabila kamu dipilih Alloh untuk
masuk wilayah Rububiyyah, tentu kau tidak akan memutus untuk menghadap-Nya.
Apabila kamu termasuk orang yang
mulia karena Alloh, tentu kamu tidak akan menyerahkan kemuliaan pada selain
Alloh.
Apabila kamu diselamatkan dari
cinta makhluk, tentu kamu senang karena kamu termasuk orang yang
diperhatikan(diselamatkan) oleh Alloh ta’ala.
Setiap kemaksiatan itu pasti
bersamaan dengan kehinaan. Apakah kau bermaksiat lalu Alloh memuliakan kamu?
tentu tidak seperti itu! Sesungguhnya Alloh telah menyambungkan antara
kemuliaan dengan taat, dan kehinaan dengan maksiat. Taat akan menjadi Nur, kemuliaan dan
terbukanya hijab. sebaliknya maksiat akan menjadikan kegelapan, kehinaan dan
hijab antara dirinya dan Alloh ta’ala. akan tetapi, Tidak ada yang menghalangi
kamu dari menyaksikan Alloh, kecuali kamu tidak mau berhenti pada hukum-hukum
Alloh ta’ala, dan kamu sibuk kepada alam yang diciptakan Alloh.
Ketika anakmu maksiat(membangkang
tidak mau menurut) maka ajari dia dengan syariat agama, dan jangan kau biarkan,
tapi hadapi dengan muka muram/marah, supaya dia berhenti dari maksiat.
Perkara yang memalukan yang
banyak terjadi pada orang mukmin, yaitu ketika mukmin melakukan maksiat. adakalanya dia dibuka aibnya atau diejek oleh
orang(masyarakat). kalau sudah begitu masyarakat menjadi salah jalan. ketika
mukmin melakukan maksiat, orang tersebut masuk pada kerusakan yang besar.
adapun cara menyelamatkannya
seperti ketika kamu kepada anakmu yang maksiat. pada lahirnya, kamu bermuka
muram/marah, dan pada hati/batin, kamu belas kasih dan mendo’akan secara samar.
Selanjutnya
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :