بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Mendamaikan Dunia dengan Tasawuf
Apabila para pemimpin negara dan rakyat jelata mengamalkan ajaran sufi, serta semua warga dunia menjauhi perbuatan tercela, maka perdamaian dunia bisa nyata
Di tengah teror dunia, kekerasan yang meraja lela, dan kesombongan globalisasi yang mengancam, dunia sedang gagap dan tak mengerti kemana arah masa depannya. Maka para tokoh sufi sedunia berkumpul di Jakarta (16/7) diparakarsai oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan menghadirkan para sufi dari 22 negara untuk bersama-sama membahas solusi atas berbagai tantangan dan masalah di berbagai kawasan dunia belakangan ini.
Dalam acara Multaqo Sufi Al-Alamy di Jakarta itu juga , disepakati Bentuk Organisasi Sufi se-Dunia. Kesepakatan itu merupakan satu dari lima butir Deklarasi Multaqas Shufi yang ditandatangani oleh Syeikh Hisyam Kabbani (AS), Habib Lutfi bin Ali bin Yahya (Indonesia), KH Said Aqil Siroj (Indonesia), Syeikh Zaid bin Abdurrahman bin Yahya (Yaman), Syeikh Rajab Dieb(Syiria), Syeikh Jibril Fuad (Brunei) dan Syeikh Abdurrahman ar-Rukaini (Sudan).
”Saat ini umat Islam menghadapi masalah besar. Di Indonesia, setidaknya, umat dan rakyat pada umumnya dijepit persoalan yang pelik dan berat,” ujar Rais Am Syuriah PB NU KH Sahal Mahfudz saat membuka acara Konferensi Sufi Internasional di Hotel Borobudur, Jakarta,
Dia lantas menunjuk, di level negara, tindak korupsi sudah semakin merajalela. Bahkan, itu sudah dianggap sebagai hal biasa. Di sisi lain, masyarakat di level bawah juga dihantam maraknya pornografi dan pornoaksi.
Selain itu, lanjut Sahal, persoalan bangsa menjadi semakin rumit saat muncul sekelompok kecil masyarakat yang terus mengobarkan permusuhan dan menciptakan keresahan. Lewat ajaran radikal dan fundamentalisme, mereka bahkan tak segan mengafirkan muslim lain dengan sangat mudah. ”Dan, negara tampak kedodoran mengatasinya,” katanya.
Selain persoalan Indonesia secara khusus,KH Sahal juga sempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi negara-negara Islam di kawasan Arab. Terutama mereka yang sedang atau telah mengalami pergolakan. ”Ini ujian bagi demokrasi,” tuturnya. Sebab, menurut dia, hampir sama dengan kelompok radikal dan fundamentalis di Indonesia, pergolakan tersebut juga terjadi dengan memanfaatkan era keterbukaan dan demokrasi.
Atas berbagai persoalan yang karut-marut itu,KH Sahal yakin, ajaran tasawuf bisa menjadi solusi. Sebab, prinsip keagamaannya tidak hanya teguh pada nilai eksoterik yang bersifat formal. Tapi, juga menyentuh aspek esoterik yang lebih substantif. ”Para sufi selalu mengajarkan akhlak mulia dan menampilkan Islam yang lurus, rahmatan lil alamin,” imbuhnya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :