بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH
KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi
BAB 2.
TERMINOLOGI TASAWUF
(Istilah kata-kata
dalam bahasa tasawuf)
14.
MUHADHARAH, MUKASYAFAH DAN MUSYAHADAH
Muhadharah, berarti kehadiran kalbu,
stelah itu baru Mukhasyafah, yakni kehdiran kalbu dengan sifat nyatanya,
lalu Musyahadah, yaitu hadirnya Al-Haq tanpa dibayangkan. Apabila
langit rahasia (sirr) telah bersih dari mega sitr, maka matahari penyaksian
tepancar dari bintang kemuliaan.
Kebenaran musyahadah, seperti
diungkapkan oleh al-Junayd r.a. “Wujdu Al-Haq menyertai kesirnaanmu. Orang yang
bertahap Muhadharah selalu terikat dengan ayat-ayat-Nya. Dan orang
yang mukasyafah terhampar oleh Sifat-sifat-Nya, sedangkan orang
yang musyahadah ditemukan Dzat-Nya. Orang yang Muhadharah
ditunjukkan akalnya. Orang yang mukasyafah didekatkan ilmunya. Dan orang yang
musysahadah dihapuskan oleh ma’rifatnya.”
Tidak ada tambahan lagi dalam penjelasan
musyahadah lebih dari apa yang dikatakan oleh Amr bin Utsman al-Makky r.a. Arti
dari yang diucapkan, bahwa cahaya-cahaya yang melingkupi kalbunya, tanpa adanya
tutup dan faktor yang memutus di celahnya. Sebagaimana perkiraan dalam kiltan
yang bersambung. Seperti malam yang gelap dilampaui cahaya, dan cahaya itu
tidak terputus, maka jadilah cahaya siang. Begitupun kalbu, apabila keabadian
Tajalli tampak terus menerus, akan menjadi siang yang nikmat, tiada malam samak
sekali.
Dalam syair yang mereka lantunkan :
Malamku, dengan Wajah-Mu terang
benderang
Dan kegelapannya merambah manusia
Manusia berada dalam kegulitaan,
Sedang kami ada di cahaya benderang
siang
An-Nury berkata : “Seorang hamba tidak
sah ber-musyahadah, sepanjang masih hidup. “Apabila subuh telah terbit, tak
perlu lagi lampu.”
DaKetika terang subuh tiba,
Beredarlah cahayanya, dengan cahayanya
Cahaya-cahaya gemerlap bintang
Cahayatertelan gelas,
Jika saja tersimpan bara karena
menelannya
Terbanglah secepat-cepatnya
Gelas piala, dan gelas piala manakah
yang menghancurkan dan menyirnakan, menghanguskan mereka dari diri mereka
sendiri, sementara tak satu pun gelas piala yang mengabadikan dan memercikan
mereka. Gelas yang menghapus mereka secara menyeluruh dan tiada menyisakan
tulang belulang dari pengaruh-pengaruh sifat-sifat kemanusiaan. Sebagaimana
diucapkan : Mereka berjalan, namun tidak tetap, tidak teratur dan tidak ada
pengaruh.
Kembali ke Bab 2(dua) (Istilah kata-kata dalam bahasa tasawuf)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Bab 2) 14. MUHADHARAH, MUKASYAFAH DAN MUSYAHADAH (Al-Qusyairiyyah)
Description : TERJEMAH KITAB RISALATUL-QUSYAIRIYYAH Karya: Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi BAB 2 . TERMINOLOGI...