بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah
Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM
ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE – 2
Sesuatu Yang Tidak
Bisa Dicapai Seluruhnya Jangan Sampai Ditinggalkan Seluruhnya
Kawanku, aku
merenungkan kodisi kita pada masa sekarang. Lama aku berfikir, lalu aku
mendapatkan bahwa masa sekarang adalah masa-masa amat kompleks. Syariat-syariat
keimanan telah berganti, pakain-pakaian ke Islaman telah terlepas, ajaran-ajran
agama telah berubah, dinding-dinding hukum telah runtuh, serta kebenaran pu
telah menjadi hilang sehinga penghuninya terancam binasa, kebatilah merajalela
serta pengikutnya hari demi hari kian bertambah. Aku juga menemukan segala
bentuk fitnah semakin saling tumpang tindih sehingga membuat
bingung orang yang berakal, hawa nafsu kian dominan, dan musuhpun makin
leluasa. Jiwa-jiwa dengan kegandrungannya terhadap seklurisme tersandera oleh
nafsu syahwat yang bergelantungan; keinginan rendahnya ia perturutkan, dan
dunia lebih ia priorotaskan daripada akhirat. Kemudian, dengan kegemarannya
terhadap kedudukan dan kemegahan, ia sangat berambisi. Pemikirannya terhalang
oleh riya” sehingga butalah ia akan akhirat.
Nurani dan kondisi
pada masa kita memang jauh berbeda dengan nurani
serta keadaan para salaf pendahulu kita. Telah sampai kepada kita bahwa
sebagian sahabat berkata : “Seandainya salah seorang pendahulu kita yang salih
dibangkitkan kembali dari kuburnya, lalu melihat pembaca-pembaca Al Qur’an,
tentu tidak mau berbicara dengan mereka, dan akan berkata kepada semua orang,
“mereka itu tidak beriman kepada hari perhitungan”.” Hanya kepada Allah saja
aku mengeluhkan keadaan yang menimpa kita, berupa perubahan, pergantian dan
pertentangan dengan “akhbar”(1) (akhbar adalah bentuk jamak dari khabar,
yaitu berita-berita baik yang bersumber dari Al Qur’an maupun hadist.)
Tentang hal ini,
telah sampai kepada kita Sabda Rasulullah saw. Yang mengatakan, ’Akan datang pada umat ini suatu masa ketika orang yang berpegang
pada agamanya pada hari itu bagaikan menggenggam bara api”, (2) (Hadis
diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi. Juga Sabda Beliau
yang berbunyi : “Orang yang tetap berpegang pada Sunnah
pada saat terjadi kerusakan moralitas manusia, akan mendapat pahala seratus
orang syahid.” (3) Hadis ini dikeluarkan oleh Al Bazzar, sedang Thabrani
meriwayatkannya dengan lafal “Khamsina Syahida”. Hingga manakala aku menyadari bahwa bahaya benar-benar telah
mengancam batas-batas agama, segala macam bentuk fitnah telah mengepung kita,
sedang hawa nafsu di lingkungan kita benar-benar dipuja dan diperturutkan, aku
pun sangat mengkhawatirkan bahwa agama akan tercabut secara keseluruhan. Sebab
telah sampai kepada kita, hanya Allah yang lebih tahu, bahwa “Akan terjadi
seseorang tercabut keimanannya sedang ia tidak menyadarinya”, Dan ada kalanya seseorang keluar dari rumahnya bersama agamanya,
namun ketika pulang ia tidak lagi membawa serta agamanya sedikit pun. (4) (Hadis
ini dikeluarkan oleh Ibn Abi’Ashim dalam bab tentang Zuhud dengan redaksi
sedikit berbeda.
Prihatin terhadap hal
demikian, aku berpandangan, sangat urgen bagi kita untuk berpedoan kepada satu
di antara dua hal, yaitu : Bla kita tidak termasuk di antara
orang-orang yang melaksanakan perintah Allah secara keseluruhan (utuh), tidak
seharusnya kita mengabaikan apa-apa yang diperintahkan Allah kepada kita,
sehingga kita akan menjadi binasa selama-lamanya. Ingat, mawas dirilah kepada Allah SWT.
Sahabatku, janganlah
kalian menarik dirimu dari kebajikan seluruhnya, janganlah pula menganggap
ringan perintah Allah seluruhnya, serta janganlah bersikap terang-terangan
terhadap Allah dengan perilaku yang bertolak belakang dengan kehendak-Nya.
Berpeganglah, meski sedikit saja di antara yang banyak, pada apa yang
diwajibkan kepada kalian sekalipun ada alasan untuk meninggalkan sedikit di
antara Perintah-Nya, tapi lakukanlah itu untuk menutupi kekurangan. Memang
sebagian kejahatan lebih ringan bobotnya daripada yang lain, dan sedikit saja
yang dipertahankan jauh lebih baik daripada hilang secara keseluruhan. Karena,
telah sampai kepada kita bahwa Rasul saw. Berkata kepada para sahabat-nya : “Akan datang setelah kalian suatu golongan, jika mereka berpegang
pada sepersepuluh dari apa yang diberikan kepada kalian, mereka selamat.” (5).
Hadis ini gharib, diriwayatkan oleh Tirmidzi. Ingat dan renungilah apa yang telah au katakan kepada
kalian. Di sini aku hanya meringkas yang penting untuk disamppaikan, dan aku
takut kepada kebinasaan bila menyia-nyiakannya. Aku berharap ampunan dari Yang
Maha Mulia melalui Kemurahan-Nya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (An-Nashaih 2) Sesuatu Yang Tidak Bisa Dicapai Seluruhnya Jangan Sampai Ditinggalkan Seluruhnya
Description : Terjemah Kitab “AN-NASHA’IH” NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI” Karya: IMAM ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD “AL-MUHASIBI” --0...