بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
(Mantiqu't-Thoir)
Musyawarah Burung
Faridu'd-Din Atthor
III. MUSYAWARAH BURUNG
1. Musyawarah Dibuka
SEGALA burung di dunia, yang dikenal dan tak dikenal, datang berkumpul.
Mereka berkata, "Tiada negeri di dunia ini yang tak beraja. Maka bagaimana
mungkin kerajaan burung-burung tanpa penguasa! Keadaan demikian tak bisa
dibiarkan terus. Kita mesti berusaha bersama-sama untuk mencarinya; karena
tiada negeri yang mungkin memiliki tata usaha yang baik dan tata susunan yang
baik tanpa raja."
Maka mereka mulai memikirkan bagaimana hendak mencarinya. Burung
Hudhud,
dengan bersemangat dan penuh harapan, tampil ke muka lalu menempatkan diri di
tengah majelis burung-burung itu. Di dadanya tampak perhiasan yang melambangkan
bahwa dia telah mengikuti tarikat pengetahuan ruhani; jambul di kepalanya
sebagai mahkota kebenaran, dan dia memiliki pengetahuan tentang baik dan buruk.
"Burung-burung yang terhormat," dia mulai, "akulah yang
bergiat dalam perjuangan suci, dan aku utusan dari dunia yang tak terlihat di
mata. Aku memiliki pengetahuan tentang Tuhan dan rahasia-rahasia ciptaan. Bila
ada yang --seperti aku-- membawa nama Tuhan, Bismillah,
1
di paruhnya, itu berarti bahwa dia pasti memiliki pengetahuan tentang banyak
hal yang tersembunyi. Namun hari-hariku berlalu dengan resah dan aku tak
berurusan dengan siapa pun, karena aku sama sekali dikuasai oleh cinta pada
Raja. Aku dapat mencari sumber air dengan naluriku, dan banyak rahasia lain
yang kuketahui. Aku bicara dengan Sulaiman dan aku yang paling penting di
antara para pengikutnya. Mengherankan bahwa ia tak menanyakan ataupun mencari
mereka yang tak hadir dalam kerajaannya, namun bila aku pergi sehari saja,
disebarnya utusan di mana-mana, dan karena ia tak mungkin tanpa aku sebentar
maka nilai kepentinganku telah mantaplah selamanya. Aku membawa surat-suratnya,
aku pengiringnya yang terpercaya. Burung yang diinginkan Nabi Sulaiman patut
mendapat mahkota di kepalanya. Burung yang dikatakan baik oleh Tuhan, mana
mungkin menyeret bulu-bulunya dalam debu? Bertahun-tahun aku telah mengelana di
laut dan di darat, lewat di atas gunung-gunung dan lembah-lembah. Kucakup
ruangan maha luas di masa banjir besar; aku menyertai Sulaiman dalam
perjalanan-perjalanannya, dan aku telah mengukur batas-batas dunia.
Kukenal baik Rajaku, tetapi sendiri saja tak dapat aku pergi mencarinya.
Tinggalkan keseganan kalian, kesombongan kalian dan keingkaran kalian, karena
siapa yang tak mementingkan hidupnya sendiri terbebas dari ikatan dirinya
sendiri; ia terbebas dari ikatan baik dan buruk demi yang dicintainya. Bermurah
hatilah dengan hidup kalian. Jejakkan kaki kalian di tanah dan melangkahlah ke
istana Raja. Kita mempunyai Raja sejati, ia tinggal di balik gunung-gunung
Kaf.
2
Namanya
Simurgh3
dan ia raja segala burung. Ia dekat dengan kita, tetapi kita jauh darinya.
Tempat persemayamannya tak dapat dicapai, dan tiada lidah yang dapat
mengucapkan namanya. Di mukanya tergantung seratus ribu tabir cahaya dan
kegelapan, dan dalam kedua dunia itu tak ada yang dapat menyangsikan
kerajaannya. Ia Raja yang berdaulat raya dan bermandikan kesempurnaan dari
keagungannya. Ia tak membukakan diri sepenuhnya meskipun di tempat
persemayamannya sendiri, dan tentang ini tak ada pengetahuan atau kecerdasan
yang dapat meraihnya. Jalan itu tak dikenal, dan tak ada yang berteguh hati
mencarinya, meskipun ribuan makhluk melewatkan hidupnya dalam kerinduan. Bahkan
jiwa yang paling suci pun tak dapat melukiskannya, dan akal budi tak pula dapat
memahami: kedua belah mata ini pun buta. Si bijak tak dapat mengetahui
kesempurnaannya dan si arif tak pula dapat mengamati keindahannya. Sekalian
makhluk memang ingin meraih kesempurnaan dan keindahan itu dengan bayangan
angan. Tetapi betapa dapat kalian menempuh jalan itu dengan pikiran? Bagaimana
mengukur bulan dari ikan? Begitulah, ribuan kepala pun bergerak ke sana ke
mari, dan hanya ratap dan keluh kerinduan saja yang terdengar. Banyak laut dan
daratan di tengah jalan. Jangan kira perjalanan itu singkat; dan kita mesti
berhati singa untuk menempuh jalan yang luar biasa itu, karena jalan itu amat
panjang dan laut itu dalam. Ada yang berjalan dengan susah payah dan keheranan,
sambil kadang-kadang tersenyum dan kadang-kadang menangis. Adapun bagiku, aku
akan merasa bahagia menemukan biar hanya jejaknya saja. Itu akan ada juga
artinya, tetapi hidup tanpa dia tentulah akan menjadi sesalan. Janganlah kita
menutup jiwa kita terhadap yang kita kasihi, tetapi hendaklah kita ada dalam
keadaan yang serasi untuk menuntun jiwa kita ke istana Raja kita itu. Cucilah
tangan kalian dari kehidupan ini bila kalian ingin disebut pengamal. Demi yang
kalian kasihi, tinggalkan kehidupan kalian yang berharga ini, sebagai muliawan.
Bila kalian menyerahkan diri dengan manis, sang kekasih pun akan memberikan
seluruh hidupnya pada kalian."
Pengejawantahan Simurgh yang Pertama
"Sungguh ajaib! Pengejawantahan
Simurgh yang pertama terjadi di
Cina pada tengah malam. Sehelai bulunya jatuh di Cina dan kemasyhuran namanya
pun memenuhi dunia. Setiap orang membuat lukisan yang menggambarkan bulu ini,
dan dari lukisan itu dibentuk susunan pikirannya sendiri dan dengan demikian
tergelincirlah ia dalam kekacauan. Lukisan ini masih ada di gedung lukisan di
negeri itu; maka dihadiskan, 'Carilah ilmu, walau ke Cina!'
Tetapi terhadap pengejawantahan itu tak begitu banyak ribut-ribut di dunia
mengenai Wujud yang penah rahasia ini. Tanda akan adanya itu membuktikan
keagungannya. Semua jiwa menyimpan kesan gambaran angan tentang bulunya. Karena
penggambaran tentang
Simurgh tanpa kepala maupun ekor, tanpa awal maupun
akhir, maka tak perlu pemerian lebih lanjut. Kini siapa pun di antara kalian
yang hendak menempuh perjalanan yang kusebutkan, siapkan diri dan injakkan kaki
di Jalan itu."
Setelah
Hudhud selesai bicara, dengan bersemangat burung-burung pun
mulai membicarakan keagungan Raja itu, dan dicekam keinginan hendak menjadikan
Raja itu penguasa mereka, maka tak sabar mereka pun ingin berangkat. Mereka
memutuskan untuk pergi bersama-sama; masing-masing pun menjadi kawan bagi yang
lain dan menjadi lawan dirinya sendiri. Tetapi ketika mereka mulai menyadari
betapa jauh dan pedihnya perjalanan mereka nanti, maka mereka pun ragu-ragu, dan
meskipun jelas mereka berkemauan baik, namun mereka mulai berdalih menyatakan
keberatan, masing-masing sesuai dengan wataknya.
Catatan kaki:
1
Artinya, "Dengan nama Tuhan". Pada paruh burung
Hudhud ada
tanda yang menyerupai huruf-huruf Parsi "Bismillah".
2
Kaf = barisan gunung yang melingkungi bumi.
3
Simurgh = Juga disebut
Sen-Simurgh, burung raksasa. Dalam
Mahabarata, Garuda. Ada dua
Simurgh. Yang satu tinggal di gunung Elbruz
di Pegunungan Kaukasus, jauh dari manusia. Sarangnya terbuat dari tiang-tiang
gading, kayu cendana dan gaharu. Ia dapat bicara dan bulu-bulunya memiliki
daya-daya magis. Ia merupakan lambang Tuhan dan pelindung para pahlawan.
Simurgh
yang lain ialah gergasi yang menakutkan, yang juga tinggal di sebuah gunung,
tetapi ia menyerupai awan hitam.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.