بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
(Mantiqu't-Thoir)
Musyawarah Burung
Faridu'd-Din Atthor
III. MUSYAWARAH BURUNG
8. Humay
Kini di muka majelis itu berdiri Humay,
1
Pemberi Lindap itu, dengan bayang-bayangnya yang melimpahkan kemuliaan pada
raja-raja. Lantaran ini ia mendapat gelar "Humayun", si mujur, karena
dari segala makhluk, dialah yang paling besar gairah keinginannya. Katanya,
"Burung-burung di darat dan di laut, aku bukan burung seperti kalian.
Gairah keinginan yang muluk menggerakkan diriku dan untuk memenuhi itu aku
terpisah dari makhluk-makhluk lain. Telah kujinakkan anjing nafsu, karena itu
terpujilah Feridun dan Jamsyid. Raja-raja diangkat karena pengaruh
bayang-bayangku, tetapi orang-orang yang berwatak pengemis tak suka padaku.
Kuberikan tulang pada anjing nafsuku dan kupertaruhkan jiwaku sebagai jaminan
terhadapnya. Bagaimana orang dapat memalingkan muka dari diriku yang
menimbulkan raja-raja dengan bayang-bayangku. Di bawah naungan sayapku setiap orang
mencari lindungan. Masihkah kuperlukan persahabatan dengan
Simurgh yang
besar bila kemuliaan sudah ada padaku karena sifat pembawaanku?"
Hudhud menjawab, "O budak kesombongan! Jangan kembangkan lagi
bayang-bayangmu dan jangan sombongkan lagi dirimu. Pada saat ini, jauh dari
kekuasaan yang melimpah pada para raja, kau seperti anjing yang sibuk dengan
sekerat tulang. Tuhan melarang kau mendudukkan keturunan Khosru di atas tahta.
Tetapi andaikan pula bayang-bayangmu menempatkan para penguasa di atas tahta
mereka, esok mereka pun akan menemui kemalangan dan akan kehilangan kemuliaan
mereka selama-lamanya, sedangkan, bila saja mereka tak melihat bayang-bayangmu,
tentulah mereka tak akan menghadapi perhitungan yang begitu mengerikan di hari
kemudian."
Mahmud dan Orang Alim
Seorang yang salih, yang ada di Jalan yang benar, melihat Sultan Mahmud
2
dalam mimpi dan berkata padanya, "O Raja yang bahagia, bagaimana keadaan
dalam Kerajaan Baka?" Sultan menjawab, "Pukul badanku jika kau mau,
tetapi jangan ganggu jiwaku. Jangan berkata apa pun, pergilah, karena di sini
tak akan disebut-sebut tentang jabatan raja. Kekuasaanku hanya riya, kemegahan
diri, kesombongan dan kesesatan semata. Dapatkah kekuasaan mengagungkan
segenggam tanah? Kekuasaan milik Tuhan, Penguasa Alam Semesta. Kini setelah
kuketahui kelemahan dan kedaifanku, aku pun malu pada kedudukanku sebagai raja.
Bila kau ingin memberiku gelar, berilah aku gelar "si malang". Tuhan
Raja Alam ini, maka jangan sebut aku raja. Kerajaan milik Tuhan; dan aku senang
kini menjadi seorang darwis biasa di dunia. Semogalah Tuhan menyediakan seratus
sumur untuk memurukkan diriku hingga aku tak usah menjadi raja. Lebih baiklah
sekiranya aku menjadi pemungut sisa-sisa panenan di ladang-ladang gandum. Sebut
Mahmud hamba-sahaya. Sampaikan restuku pada putraku Masud, dan katakan padanya,
'Jika kau ingin menjadi arif, perhatikan peringatan dari ihwal bapamu.' Semoga
layulah sayap dan bulu-bulu Humay itu, yang menaungkan bayang-bayangnya
padaku!"
Catatan kaki:
1
Sebangsa makhluk imajiner yang dalam bahasa Latin disebut
gryphus,
berbadan singa, berkepala dan bersayap burung rajawali. Humay ialah
gryphus
berjanggut. Disebut sebagai burung buas terbesar di Benua Lama. Menggondol
tulang-tulang berbagai binatang dan menghancurkannya di batu karang untuk
dimakam. Bayang-bayang humay yang jatuh di kepala seseorang ialah alamat bahwa
orang itu bakal dinobatkan sebagai raja.
2
Hidup pada tahun 969 - 1030. Ibukotanya di Nisyapur dan istananya di Gazna. Di
istananya banyak berhimpun para penyair, seniman dan cendekiawan.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : Terjemah kitab Mantiqu't-Thoir karya Faridu'd-Din Atthor (9)
Description : ( Mantiqu't-Thoir ) Musyawarah Burung Faridu'd-Din Atthor III. MUSYAWARAH BURUNG 8. Humay Kini di muka majelis...