بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur’an"
Abu
Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi
PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR
AL-QUR'AN
Fasal ke 1
فصل أول
ما ينبغي للمقرئ والقارئ أن يقصدا بذلك رضا الله تعالى قال الله تعالى
وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة
وذلك دين القيمة أي الملة المستقيمة وفي الصحيحين عن رسول الله إنما الأعمال
بالنيات وإنما لكل إمرئ ما نوى وهذا الحديث من أصول الإسلام وروينا عن ابن عباس
رضي الله عنهما قال إنما يعطى الرجل على قدر نيته وعن غيره إنما يعطى الناس على
قدر نياتهم وروينا عن الأستاذ أبي القاسم القشيري رحمه الله تعالى قال الإخلاص
إفراد الحق في الطاعة بالقصد وهو أن يريد بطاعته التقرب الى الله تعالى دون شئ آخر
من تصنع لمخلوق أو اكتساب محمدة عند الناس أو محبة أو مدح من الخلق أو معنى من
المعاني سوى التقرب إلى الله تعالى قال ويصح أن يقال الإخلاص تصفية الفعل عن
ملاحظة المخلوقين وعن حذيفة المرعشي رحمه الله تعالى الإخلاص استواء أفعال العبد
في الظاهر والباطن وعن ذي النون رحمه الله تعالى قال ثلاث من علامات الإخلاص
استواء المدح والذم من العامة ونسيان رؤية العمل في الأعمال واقتضاء ثواب الأعمال
في الآخرة وعن الفضيل بن عياض رضي الله عنه قال ترك العمل لأجل الناس رياء والعمل
لأجل الناس شرك والإخلاص أن يعافيك الله منهما وعن سهل التستري رحمه الله تعالى
قال نظر الأكياس في تفسير الإخلاص فلم يجدوا غير هذا أن تكون حركته وسكونه في سره
وعلانيته لله تعالى وحده لا يمازجه شيء لا نفس ولا هوى ولا دنيا وعن السري رضي
الله عنه قال لا تعمل للناس شيئا ولا تترك لهم شيئا ولا تغط لهم شيئا ولا تكشف لهم
شيئا وعن القشيري قال أفضل الصدق استواء الصدق والعلانية وعن الحارث المحاسبي رحمه
الله تعالى قال الصادق هو الذي لا يبالي ولو خرج عن كل قدر له في قلوب الخلائق من
أجل صلاح قلبه ولا يحب إطلاع الناس على مثاقيل الذر من حسن عمله ولا يكره إطلاع
الناس على السيء من عمله فإن كراهته لذلك دليل على أنه يحب الزيادة عندهم وليس هذا
من أخلاق الصديقين وعن غيره إذا طلبت الله تعالى بالصدق أعطاك الله مرآة تبصر فيها
كل شيء من عجائب الدنيا والآخرة وأقاويل السلف في هذا كثيرة أشرنا إلى هذه الأحرف
منها تنبيها على المطلوب وقد ذكرت جملامن ذلك مع شرحها في أول شرح المهذب وضممت
إليها من آداب العالم والمتعلم والفقيه والمتفقه ما لا يستغني عنه طالب العلم
والله أعلم
Fasal ke-1:
Pertama-tama yang mesti dilakukan oleh guru dan pembaca adalah mengharapkan keridhaan Allah swt. Allah berfirman: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah swt dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah 98:5)
Diriwayatkan dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Rasulullah saw:
"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang mendapat apa yang diniatkannya." Hadits ini merupakan tonggak dan dasar Islam.
Telah kami terima riwayat dari Ibnu Abbas ra, katanya: "Sesungguhnya manusia diberi ganjaran sesuai dengan niatnya."
Dan dari lainnya: "Sesungguhnya orang-orang diberi ganjaran sesuai dengan niat-niat mereka."
Telah kami terima riwayat dari Al-ustadz Abu Qasim Al-Qusyairi rahimahullah dia berkata: "Ikhlas ialah taat kepada Allah swt saja dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt tanpa sesuatu tujuan lainnya, seperti berpura-pura kepada makhluk atau menunjukkan perbuatan baik kepad orang banyak atau mengharap kecintaan atau pujian dari manusia atau sesuatu makna selain mendekatkan diri kepada Allah swt." Dan dia berkata: "Bisa dikatakan, ikhlas itu adalah membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk."
Diriwayatkan dari Huzaifah Al-Mar'asyi rahimahullah: "Ikhlas ialah kesamaan antara perbuatan-perbuatan hamba secara lahir dan batinnya."
Diriwayatkan dari Dzin Nun Rahimahullah, katanya: "Tiga perkata merupakan tanda ikhals yaitu sama saja tidak terpengaruh oleh pujian dan celaan orang banyak; lupa melihat di antara amal-amal; dan mengharapkan pahala amal-amalnya di akhirat."
Diriwayatkan dari Fudhai bin Iyadh ra, katanya: "Meninggalkan amal untuk orang banyak adalah riya dan bermal untuk orang banyak adalah syirik, sedangkan ikhlas adalah jika Allah swt membebaskanmu dari keduanya."
Diriwayatkan dari Sahl At-Tustari rahimahullah, katanya: "Orang-orang cerdas mengetahui penafsiran surah Al-Ikhlas, tapi mereka tidak mendapat selain ini yaitu gerak dan diamnya dalam keadaan sendiri ataupun di hadapan orang lain hanya bagi Allah swt semata-mata, tidak bercampur sesuatu apapun baik nafsu, keinginan ataupun kesenangan dunia."
Diriwayatkan dari As-Sariyyu rahimahullah, katanya: "Jangan lakukan sesuatu karena mengharap pujian orang banyak, jangan tinggalkan sesuatu karena mereka, jangan menutup sesuatu karena mereka dan jangan membuka sesuatu karena mereka."
Diriwayatkan dari Al-Qusyairi, katanya: "Kebenaran yang paling utama adalah kesamaan antara dalam keadaan sunyi (sendiri) ataupun di dalam kebanyakan orang banyak."
Diriwayatakan dari Al-Harith Al-Muhasibi rahimahullah, katanya: "Orang yang benar tidak peduli, meskipun dia keluar dari segala apa yang ditetapkan dalam hati makhluk terhadapnya untuk kebaikan hatinya. Dan dia tidak suka orang-orang mengetahui kebaikan perbuatannya sedikit pun dan tidak benci jika orang-orang mengetahui perbuatannya yang buruk karena kebenciannya atas hal itu adalah sebagai bukti bahwa dia menyukai tambahan di kalangan mereka, yang demikian itu termasuk akhlak orang-orang yang lurus."
Diriwayatkan dari lainnya: "Jika engkau memohon kepada Allah swt dengan kebenaran, maka Allah swt memberimu cermin di mana engkau melihat segala sesuatu dari keajaiban dunia dan akhirat."
Banyak pendapat ulama Salaf berkenaan dengan hal ini. Saya hanya menyinggung sebagian kecil saja sekedar untuk mengingatkan. Saya telah menyebutkan sejumlah pendapat ulama dan menjelaskannya di awal Syarhil Muhadzdzan dan saya tambahkan adab-adab orang alim dan pelajar, orang faqih dan pelajar fiqh yang diperlukan bagi mereka yang sedang menuntut ilmu.
Wallahua'lam.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Fasal1) PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR'AN (At-Tibyaan )
Description : TERJEMAH KITAB "At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur’an" Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawa...