بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN
TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”
13.
MELAWAN HAWA NAFSU
Firman Allah swt.
“Dan adapun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.” )Qs. An-Naazi’aat : 40-1).
Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah r.a. (Jabir bin Abdullah al-Khazrajy al-Nashari as-Sulamy (16sH-78
H/607 -697) ikut berperang sebelas kali. Ia mempunyai majelis halaqah ilmiah di
Masjid Nabawi. Meriwayatkan 1.540 Haditst). Bahwa Rasulullah saw. telah bersabda
:
“Hal yang paling kutakutkan
kepada ummatku adalah mengumbar hawa nafsu dan melamun panjang. Mengumbar hawa
nafsu memalingkan manusia adari Al-Haq, sedang melamun panjang membuat orang
lupa pada akhirat. Karena itu, ketahuilah bahwa melawan hawa nafsu adalah modal
ibadat.” (H.r. Hakim dan Dailamy).
Ketika salah seorang Syeikh
ditanya tentang Islam, ia menjawab : “Membabat nafsu dengan pisau perlawanan,
Dan ketahuilah bahwa bagi seseorang yang nafsunya telah bangkit, maka
pencerahan hati yang menyebabkan sukacita jiwanya di hadalapan Allah swt. akan
hilang.”
Dzun Nuun al-Mishry mengatakan :
“Kunci ibadat adalah tafakur. Tanda terrcapainya tujuan adalah perlawanan
terhadap hawa nafsu dengan mninggalkan keinginan-keinginannya.”
Ibnu Atha’ berkta : “Nafsu itu
dengan sendirinya cenderung pada perilaku yang jahat. Pada saat yang sama, si
hamba diperintahkan agar bersabar di dalam beribadat. Jadi, hawa nafsu
berperilaku sesuai dengan wataknya dengan cara menetang, dan si hamba menolak
hawa nafsu dengan perjuangan melawan tuntutan-tuntutannya yang jahat.”
Al-Junayd berkomentar : “Nafsu
amarah yang terus menerus mendorong pada kejahatan adalah penyeru kepada
kebinasaan, pembantu musuh, pengikut hawa nafsu, dan diharu biru dengan
berbagai macam kejahatan.”
Abu Hafs mengajarkan :
“Barangsiapa tidak mencurigai diri sendiri dalam setiap waktu, tidak
menetangnya dalam setiap keadaan ruhani, dan tidak memaksakan kepada diri
sendiri apa yang tidak sesuai dalam hari-harinya, adalah manusia yang tertipu.
Dan barangsiapa memberikan perhatiankepada nafsu dan menyetujui sebagian
darinya identik dengan menghancurkan diri sendiri. Bagaimana bisa membenarkan
bagi orang yang memiliki akal untuk menyenangi diri sendiri? Sedangkan Yusuf
a.s. yang mulia, putra dari keturunan yang mulia, Ya’qub dan Ishaq bin Ibrahim
as. Berkata : “Aku tidak membersihkan diriku dari kesaahan; sesungguhnya nafsu
itu cenderung kepada kejahatan.” (Qs. Yusuf : 53).
Al-Junayd menuturkan, : “Suatu
malam aku tidak dapat tidur, lalu aku bangun untuk melakukan wirid. Tetpai aku
tidak menemukan kemanisan atau kenikmatan yang bisanya kurasakan. Maka Aku
menjadi bingung dan berharap untuk dapat tidur saja, tetapi tetap tidak dapat.
Lalu aku duduk, namun demikian aku tidak dapat duduk nyaman. Maka kubuka
jendela dan aku pergi ke luar. Klihat seorang laki-laki berselimutkan mantel
sedang berbaring di jalan. Ketika ia menyadari kehadiranku, ia mengangkat
kepalanya dan berkata : “Wahai Abul Qasim, lihatlah waktu!” Aku menjawab :
“Tuanku, tidak da ketentuan waktu.” Ia berkata : “Bahkan aku sudah memohon
kepada si Pembangkit hati agar menggerakan hatimu kepadaku. “Aku berkata : “
Dia telah melakukannya. Jadi, apa kemauan anda ?” Aku menjawab : “ Jika nafsu
mentang hawanya, maka penyakitnya menjadi obatnya.” Kemudian laki-laki itu
berpaling dan berkata kepada dirinya sendiri, :Dengar (hai nafsu), aku telah
menjawab pertanyaanmu tujuh kali dengan jawaban seperti itu, tapi engkau
menolak menerimanya sampai engkau mendengarnya dari al-Junayd, dan sekang
engkau telah mendengarnya.” Kemudian ia berlalu meninggalkan aku. Aku tidak tau
siapa dirinya dan tidak pernah bertemu dengannya lagi.”
Abu Bakr ath-Thamastany berkata :
“Nikmat terbesar adalah jika engkau keluar dari dirimu sendiri, sebab ia adalah
tabir terbesar antara dirimu dengan Allah, swt.”
Sahl bin Abdulllah mengatakan :
“Tidak ada ibadat bagi Allah selain yang lebih utama dari menentang hawa
nafsu.”
Ketika ditanya tentang perkara
yang paling dibenci Allah swt. Ibnu Atha’ menjawab : “Memberikan perhatian
kepada diri sendiri dengan segala keadaannya. Lebih buruk dari itu adalah
mengharapkan imbalan atas perbuatan-perbuatannya.”
Ibrahim al-Khawwa menuturkan :
“Aku sedang berada di atas gunung al-Lakam, ketika aku melihat segerombolan
pohon delima, timbul keinginanku untuk mencicipannya sebuah. Lalu aku naik ke
atas memetik sebuah dan membelahnya, akan tetapi rasanya asam. Lalu aku melihat
seorang glaki-laki terbaring di tanah, dikerumuni lebah. Aku berkata kepadanya
: “Assalamu’alaikum.” Ia menjawab : “Wa’alaikum salam, wahai Ibrahim.” Aku
bertanya : “Bagaimana engkau mengenalku?” Ia menjawab : Tidak ada sesuatu pun
yang tersembunyi dari manusia yang mengenal Allah swt. Aku berkata : “Kulihat
engkau berada dalam keadaan bersama Allah swt.” Mengapa engkau tidak meminta
kepada-Nya agar melindungimu dari gangguan lebah-lebah itu?” Ia berkata : “Dan
engkau, kulihat juga berada dalam keadaan bersama Allah swt. Mengapa engkau
tidak meminta kepada-Nya juga agar melindungimu dari keinginan makan delima?”
Manusia akan mengalamai rasa sakit dari sengatan delima di akhirat, sementara
sengatan lebah hanya terasa sakit di dunia.” Aku pun pergi berlalu meninggalkan
orang itu.”
Dalam satu riwayat Ibrahim bin
Syaiban mengabarkan : “Selama empat puluh tahun aku tidak pernah bermalam satu
kali pun di bawah atap rumahku atau di tempat tertutup
yang lain. Namun Terkadang aku masih menginginkan agar bisa makan ‘ada dengan kenyang. Sayang, keinginanku itu tidak pernah
terpenuhi. Pada suatu hari, ketika aku berada di Syam, seseorang menghidangkan
semangkok penuh ‘adas kepadaku. Aku makan isinya dan kemudian berangkat. Di
tengah jaan aku melihat botol-botol berisi semacam cairan, yang kukira adalah
cuka. Di antara mereka menegurku : “Bagaimana pendapatmu?” Ini adalah
botol-botol anggur, dan ini guci anggur!” Aku berkaa pada diri sendiri, “Adalah
kewajibanku ....”Kemudian aku pun masuk ke dalam warung dan menumpahkan isi-isi
botol serta guci-guci itu. Orang itu mengira bahwa aku menumpahkan isi botol-botol itu atas
perintah Sultan. Tapi ketika mengetahui bahwa itu hanya inisitaifku sendiri, ia
lalu membawaku kepada Ibnu Thaulun yang memerintahkan agar aku didera duaratus
kali dan dimasukan ke dalam penjara. Aku tinggal di penjara beberapa waktu
lamanya sampai Abu Abdullah al Maghriby, guruku, datang ke negeri itu dan
membebaskanku. Ketika melihatku, beliau bertanya : “Apa yang telah engkau
perbuat?” Aku menjawab : “Satu perut yag penuh berisi ‘adas dan duaratus
deraan!” Beliau berkata : “Engkau telah diselematkan dari segala tuduhan di
akhirat.”
Dalam suatu riwyat Sari as-SaqathY pernah menuturkan : “Selama tiga puluh tahun, nafsuku
telah meminta kepadaku sepotong wortel yang dicelup dalam madu kurma, tetapi
aku belum sempat memakannya!” Saya dengar Abu Abbas ala Baghdady menuturkan
bahwa kakeknya pernah berkata : “Bencana seorang hamba adalah rasa pusnya
terhadap keadaan dirinya.”
Isham bin Yusuf al-Balky
menghadap kepada Hatim al-Asham, ia pun diterima. Seseorang bertanya : “Mengapa
Anda menerimanya?” Hatim menjawab : “Dengan menerimanya aku merasakan rasa hinaku
sekaligus merasakan kebanggaannya. Sebaliknya, apabila aku menolaknya, aku
merasa kebangganku sekaligus merasakan rasa hinanya. Maka aku memilih
kebanggaannya daripada kebangganku dan kehinaanku daripada kehinaannya.”
Seseorang berkata kepada salah seorang
Sufi : “Aku ingin melaksanakan ibadat haji dalam keadaan menyepi (tajrid).”
Sang Sufi menjawab : “Lebih tajridlah sifat alpa dari dalam hatimu,
kekurang-seriusan dari dirimu, dan perkataan yang sia-sia dari lidahmu; setelah
itu tempuhlah ke mana saja engkau mau.”
Abu Sulaiman ad-Darany berkata :
“Orang yang melewati malam harinya dengan cukup baik akan memperoleh balasan di
siang harinya, dan orang yang melewati siang dengan cara yang baik akan
memperoleh balsan di malam harinya. Barangsiapa tulus dalam menjauhi hawa nafsu
akan terbebas dari beban memberi nafsu makanan. Allah swt. bersifat Maha
Pemurah hingga tidak berkehendak untuk menghukum hati yang menjauhi hawa nafsu
demi Dia.”
Allah swt. mewahyukan kepada Daud
as. “Wahai Daud, peringatkanlah para sahabatnya terhadap sikap menuruti hawa nafsu, sebab hati yang terikat kepada hawa
nafsu dunia tertutup dari-Ku.”
Dikatakan bahwa seseorang sedang
duduk melayang di udara, dan seseorang bertanya kepadanya, “Bagaimana engkau
bisa melakukan hal ini?” Ia menjelaskan : Aku meninggalkan hawa nafsu,
karenanya Allah swt. menjadikan udara tunduk kepadaku.”
Dikatakan : “Jika (pemenuhan)
seribu hawa nafsu ditawarkan kepada seorang Mukmin, niscaya ia akan meolaknya
dengan rasa takut kepada Allah Swt. Tetapi jika pemenuhan satu kehendak hawa
nafsu ditawarkan kepada seorang pndosa, pemenuhan itu akan mengusir darnya rasa
takut kepada Allah swt.” Dikatakan juga, : “Janganlah engkau tempatkan
kendalimu di tanag nafsu, sebab ia pasti membawamu pada kegelapan.”
Yusuf bin Asbat berkata : “Hanya
takut yang sangat atau kerinduan yang bergelora sajalah yang bisa memadamkan
“NAFSU”.
Al-Khawwa berkata : “Barangsiapa
meninggalkan hawa nafsu, tapi tidak menemukan pengganti dalam hatinya adalah
seorang pendusta dalam meninggalkan hawa nafsu itu sendiri.”
Ja’far bin Nashr mengabarkan :
“Al-Junayd memberiku uang satu dirham dan menyuruhku membeli semacam buah
kenari. Kubeli beberapa buah, dan ketika saat berbuka puasa tiba, ia memecah
sebuah dan memakan isinya. Tapi kemudian ia memuntahkannya dan menangis. :
“Singkirkan buah-buah ini.” Pintanya> Ketika aku bertanya apa yang telah
terjadi, ia menjawab : “Sebuah suara berseru dalam hatiku : “Tidakkah engkau
merasa malu? Engkau menjauhi satu nafsu demi untuk-Ku, tapi kemudian mengambilnya
lagi!.”
Kaum Sufi bersyair :
Huruf Nun dari kehinaan (haan)
dari hawa..
Telah dicuri.
Menyerah kepada hawa nafsu
Jatuh dalam kehinaan.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.