بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah
Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM
ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE - 17
Rahasia Perbedaan
Para Pelaku Kebajikan dan Antara Keutamaan Mereka serta Beberapa Substansi
Tatakrama
Saudara-saudara ku,
ketahuilah bahwa pendapat itu banyak sekali dan bidang ilmu pengetahuan itu
tidak terbatas, namun sebaik-baik pendapat ialah yag ditujukan untuk keridhaan
Allah dan seutama-utama ilmu ialah yang diamalkan kerana Allah SWT. Maka
perhatikan apa yang kammu tanyakan dengan telinga yang sigap, dengan fikiran yang sadar serta dengan hati yang penuh perhatian. Semoga Allah
memberikan taufik kepada kita untuk itu.
Adapun pertanyaan
kalian tentang keadaan orang-orang yang melakukan kebajikan dalam jumlah yang
sama, namun, nilai kebajikan sebagian mereka di sisi Allah lebih tinggi
daripada yang lain dan timbangan amal perbuatannya lebih berat daripada yang
lain, sungguh kalian telah membahas ilmu yang besar dan karakteristik yang
sangat beragam. Ketahuilah, perbedaan di antara hamba-hamba itu jauh sekali.
Berikut akan kugambarkan sebagian di antara keadaan mereka, seraya berharap
karunia dan bimbingan dari Allah SWT. Sebagian di antara mereka bisa menjadi
lebih unggul daripada yang lain karena ilmu, kebaikan niat, kejujuran lidah dan
kebenaran sikap wara’. Sebab, setiap amal perbuatan ada batasan-batasan, dan bagi
pelakunya ada persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi.
Seorang hamba, bila
ia tidak mengetahui batasan amal perbuatan dan etika dalam beragama, tentu
perbuatannya tidak mengarah untuk mencari keridhaan Allah SWT, dan tidak pula
untuk memenuhi kebenaran dalam amalnya, juga tidak dalam niatnya. Kemudian pula
keadaan bila ia tidak mengenali penyakit-penyakit jiwa dan tipu daya setan,
tentu ia tidak berhati-hati dalam perbuatannya, dan juga tidak mengetahui betul
cara untuk memelihara diri dari musuh-musuh agamanya, padahal nafsu dan
musuhnya selalu memperindah urusan dunia di depan matanya daripada urusan
akhirat. Kedua-duanya selalu menjadikan dia tertarik pada hal-hal yang sesuai
dengan keinginan rendah jiwanya; kepada hal yang dibuat indah di mata manusia
tetapi menyebabkan aib baginya di mata Tuhan SWT, sedangkan hamba tersebut
senantiasa tunduk kepada keduanya. Hal demikian terjadi padanya karena
pandangannya telah tertutup sehingga tidak mampu lagi mengenali tipu daya ke
dua musuhnya itu. Akhirnya ia pun berbuat kebajikan dengan ilmu yang serba
minim serta pemikiran yang lemah. Kadang kala ia memang tidak tahu dan kadang
tidak mengenal; ada kalanya malah merugikannya dan kadang ia tidak mendapatkan
apa-apa.
Tipe orang semacam
ini, meskipun banyak melakukan amalan sunnah, namun ia hanya mendapatkan bobot
timbangan yang ringan, jauh lebih rendah derajatnya daripada orang-orang yang
berpengatahuan. Sedangkan yang lan, ia diberi akal dan pengetahuan sehingga
serasilah keadaannya. Ia melawan hawa nafsunya, berjuang melawan musuhnya,
meletakan sesuatu berdasarkan ilmu pada tempatnya, memberlakukan segala
perkatra secara proposiona, dan mencari keradhaan Allah melalui perbuatan
terpuji. Ia menahan diri dari hal-hal yang masih samar dalam pandangannya, mencari
ilmu untuk diamalkan, memlihih kebajikan dengan niat utama dan kemauan yang tinggi lagi sangat serasi dengan
kecintaan Allah SWT. Ia menjadikan niat yang paling benar sebagai dasar, dan di
atasnya ia membangun amalan kebajikan. Ia jaga dirinya dari riya dan ia
rahasiakan kehidupannya di mata orang lain. Tipe orang semacam ini, meskipun
sedikit amalan sunnahnya, merupakan yang terberat dan tertinggi nilainya,
sehingga amal perbuatannya yang sedikit itu akhirnya menjadi banyak juga.
Berikut aku akan
menggambarkan suatu karunia dari Allah sekaligus sebagai substansi dari
pekerti, kebaikan hati dan pencaian akan keridhaan Allah. Oleh karena itu, maka
yakinilah ia di dalam rahasia-rahasia hati, dan jadikanlah ia pondasi, lalu
dirikan di atasnya perbuatan kebajikan, karena di sanalah terletak keteguhan
serta keutamaan yang agung.
Namun lantaran ini
pula akan diambil tindakan atas seseorang untuk setiap penyimpangan yang
sumbernya dari dalam dada. Dan karunia tersebut adalah seperti yang terungkap
melalui beberapa riwayat berikut ini.
Di antaranya, telah
sampai kepada kami bahwa, salah seorang yang memilikiilmu berkata : “Telah keluar dari bawah ‘Arsy lembaran-lembaran putih dan itu
adalah niat-niat.” Seorang ahli ilmu lainnya berkata : Pelajarilah niat karena ia lebih penting daripada perbuatan.” Dikatakan : “Niat orang beriman lebih baik
daripada amalnya, dan bagi setiap orang sesuai dengan apa yang ia niatkan.”(Al
Bukhari)
Dalam Firman Allah
SWT yang berbunyi : “Tiap-tiap orang berbuat menurut
keadaannya masing-masing ( QS. Al-Isra’ : 84), Ahli tafsir berkata : “Para malaikat naik dengan membawa amal seorang hamba di antara
hamba-hamba Allah dan mereka menganggapnya sedikit. Mereka menghinanya
sedemikian rupa hingga perjalanan merek berakhir bersamanya pada suatu tempat
sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Lalu Allah SWT mewahyukan kepada
mereka : “Kalaian adalah penjaga atas amalan hamba-Ku, sedang Aku mengawasi apa
yang ada di dalam dirinya, maka lipatgandakanlah untuknya dan catatlah pada
“Illiyyin (kitab yang tertulis).
Seorang tokoh berkata
: “Allah SWT akan memberikan kepada hamba berdasarkan niat
sessuatu yang tidak diberikan berdasarkan perbuatan.” Benar, karena niat itu bersih tidak riya’, sedangkan perbuatan
sering dicemari oleh riya’.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.