بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah
Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM
ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE - 19
Jadikanlah
Kegemaranmu untuk Mencari Ilmu
Saudaraku! Apabila
orang lain berusaha mencari berbagai jenis kebajikan, saingailah mereka dalam
usaha tersebut, dan jadikanlah bagian tersebut dari keinginan itu untuk mencari
ilmu, karena Wali-wali Allah ialah orang-orang yang merenung, berfikir,
mempertimbangkan dan mengambil pelajaran. Maka, dengan akallah mereka menjadi
suka, takut, zuhud, beralih kepada petunjuk serta meningkat dalam derajat.
Telah sampai kepada
kami bahwa Rasulullah saw. Berkata kepada Ali ra. “Wahai Ali! Apabila
orang lain berusaha mengerjakan berbagai macam kebajikan untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan mereka, hendaklah engkau berusaha mencari berbagai macam ilmu,
niscaya engkau akan melebihi mereka dalam keakraban, kedekatan serta derajat di
dunia dan akhirat.” Dalam hadis yang lain Rasulullah saw.
Bersabda : “Allah tidak menerima shalat seorang
hamba, tidak pula puasanya, hajinya, umrahnya, sedekahnya serta jihadnya, juga
tidak sesuatu yang lain di antara macam-macam kebajikannya, bila ia tidak
berakal.”
Telah sampa pula
kepda kami bahwa ketika Allah SWT menciptakan akal, Allah berkata kepadanya : “Duduk!” lalu ia duduk. “Berdiri!” Lalu ia pun berdiri.
“Membelakangi!” ia membelakangi. “Menghadap!” ia pun menghadap. “Lihat!” ia
melihat. “Bicara!” ia berbicara. “Diam!” ia pun diam. “Dengar!” ia
mendengarkan. Dan “Pahami!” ia pun memahami. Maka Allah berfirman : “Demi
kemulian-Ku, ketinggian, keagungan, kebesaran dan kekuasaan-Ku atas ciptaan-Ku.
Aku tidak menciptakan sesuatu makhluk yang lebih mulia di sisi Ku, yang lebih
Aku cintai dan lebih utama pada suatu kedudukan, dari pada mu. Karena melalui
mu Aku di kenal, dengan mu Aku disembah dan dipuji. Lantaranmu Aku mengambil
tindakan, melalui mu aku memberi, karena mu Aku menjatuhkan sangsi, untuk mu
pahala dan atas mu siksaan.”
Sungguh, Allah SWT,
telah mengistimewakan akal dengan kemuliaan, memberinya pekara yang agung dan
menjadikan orang-orang yang berakal memiliki ketingian derajat
serta yang paling terhormat di dunia dna akhirat.
Salah seorang sahabt
berkata : “Bertambahnya akalku setiap
hari seukuran atom, lebih aku sukai
daripada mematahkan pedang di jalan Allah dengan jiwaku, hartaku, serta
pemberianku atas dasar kemurahan kepada berbagai macam kebajikan dan sedekah.” Maka, siapa di antara kalian yang menginginkan ilmu da berusaha
mencari jalan untuk mendapatkannya, ingatlah, bahwa yang paling utama yang
harus di ambil faedah dari akal itu adalah menggunakannya untuk taat kepada
Allah dengan menjalankan kewajiban yang difardhukan kepadamu, dan menghindari
larangan yang diharamkan atasmu. Maka, jika itu
telah engkau lakukan, berarti engkau telah mengambil bagian dari akalmu.
Lantaran inilah sebuah riwayat berbunyi : “Orang yang berakal
ialah... yang taat kepada Allah dan tidak ada akal untuk orang yang berbuat
maksiat kepada-Nya.”
Apabila engkau
menghendaki ketinggian dalam tingkatan akal, dan engkau suka kepada tambahan
manfaat dari Allah SWT, jadikanlah dirimu berlainan dengan orang lain dalam
berbuat. Karena manusia mendurhakai Allah justru dengan apa-apa yang telah
dikaruniakan kepada mereka, berupa kesehatan anggota tubuh, serta rizki yang
silih berganti, dan lain sebagainya di antara kenikmatan lahir; sehingga dengan
itu mereka menjadi kuat, kemudian melakukan maksiat kepada Allah SWT.
Saudaraku! Malulah
dirimu bila mendurhakai Allah dengan mempergunakan nikmat-Nya. Sebaliknya, jadikanlah
dirimu oarng yang mulia dan bersyukur, dan gunakan kenikmatan yang ada di
tanganmu untuk kesenangan yang gmerupakan tanda syukur atas kepercayaan-Nya
kepada mu. Maka, demi Tuhan manusia, jika engkau beristiqomah dan mau
menggunakan nikmat Allah untuk mencari keridhaan-Nya, niscaya engkau akan
meningkat dalam derajat akal kepada kemurnian iman, kemurnian agama dan
kebenaran pengenalan akan ke Agungan Allah, kebesaran-Nya, ketinggian-Nya, dan
ke Mahakuasaan-Nya SWT. Niscaya engkau akan meningkat kepada kejujuran sifat
malu kepada Allah SWT, sangat takut kepada Nya dan suka kepada keridhaan-Nya.
Niscaya engkau meningkat dalam kesabaran atas bala’ dari Allah, berserah diri
kepada urusan-Nya, ridha terhadap ketentuan-Nya, serta senang terhadap
perhatian dan pilihan-Nya untuk mu. Niscaya engkau akan meningkat dalam
kebenaran sikap takzim kepada-Nya, sikap meninggikan-Nya, percaya kepada-Nya,
perhatian kepada-Nya, berpegang pada-Nya, akrab dengan-Nya, cinta kepada-Nya,
serta rindu kepada-Nya, sesuai dengan pemahamanmu terhadap keagungan-Nya dan
kemahakuasaan-Nya SWT. Itulah derajat yang tertinggi \, sekaligus lebih berat
bobotnya daripada amal ibadah para mujtahid.
Demikianlah perbedaan
keutamaan antara dua orang. Yang satu mengerjakan kebajikan namun ia memiliki
sedikit ilmu tentang manfaat akal. Sedangkan yang lain adalah mencari
kesenagan-kesenangan Tuhan melalui akalnya, dan ia pun meyakini di dalam hati
akan kesesuaian sikapnya dengan Allah dalam hal yang dicintai dan dibenci,
sehingga naiklah ia melalui tingkatan demi tingkatan. Semoga Allah mengaruniai
kita sekalian ilmu yang bermanfaat serta akal yang cerdas. Aamiin.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.