بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 4
TAUBAT
Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani
Hari ahad, 10 syawal 545 H
Beliau mengatakan : Rasulullah saw, bersabda;
“Siapa saja yang dibukakan pintu kebaikan,
hendaknya ia cepat meraihnya, karena ia tidak tahu kapan pintu itu ditutup
untuknya.”
Wahai kaum Sufi, bergegaslah dan raihlah pintu
kehidupan sepanjang itu terbuka. Siapa tahu dalam waktu dekat pintu itu
tertutup darimu. Raihlah tindakan kebajikan sepanjang kalian mampu
melakukannya, raihlah pintu taubat, masuklah di dalamnya sepanjang itu terbuka.
Raihlah pintu doa, karena pintu terbuka untukmu, raihlah pintu pergaulan dengan
orang-orang saleh, dan itu sangat terbuka untukmu.
Wahai kaum Sufi. Bangunlah apa yang telah kalian
robohkan. Mandilah dari najis kalian. Perbaikilah apa yang telah kalian rusak.
Bersihkan apa yang mengotorimu, kembalilah kepada Tuhanmu Azza wa-Jalla dari
kepergian dan larimu.
Wahai anak-anakku, di sana tak ada kecuali Khaliq
Azza wa-Jalla. Jika anda bersama Sang Khaliq, maka anda adalah hambaNya. Jika
anda bersama makhluk, anda adalah hamba makhluk, tak ada lagi ucapan sampai
anda menempuh padang gersang dan keterluntaan hatimu. Karena itu rahasia
batinmu harus terpisah dengan mereka. Ingatlah orang yang mencari Allah ta’ala
berarti berpisah dengan semuanya, karena anda telah yakin bahwa segala sesuatu
dari makhluk itu adalah hijab bagi Allah Azza waJalla, dan setiap seseorang berada
dalam ketetapan bersama makhluk dalam rahasia batin, pasti akan menghijab
dirimu.
Anak-anaku, janganlah anda malas-malasan, karena
kemalasan itu selamanya merugi dan menimbulkan penyesalan. Raihlah amalmu dan
Allah Maha Derma padamu dunia akhirat.
Abu Muhamamd al-Ajamy Rahimahullahu Ta’ala
bermunajat: “Ya Allah Jadikanlah kami orang yang sangat dermawan” – ia tidak
mampu lagi mengucapkannya karena siapa yang merasakan benar-benar mengenalNya
—.
Bergaul yang baik dengan masyarakat dan berselaras
dengan mereka tanpa melampau batas hukum syariat dan Ridlo Allah Ta’ala, adalah
kebajikan yang penuh berkah. Sebaliknya jika melewati batas hukum dan RidloNya,
sama sekali tidak ada kemuliaan bagi mereka. Tanda-tanda bagi kaum Sufi yang
terpilih adalah menerima perintah Allah dan kepatuhan yang menjadi kebiasaan
jiwanya.
Anak-anakku, bangkitlah dari lubang dosa, dan
kembali pada Ridlo. Jangan biarkan ucapan dan hati anda bertentangan. Karena di
hari kiamat besok manusia akan diingatkan apa yang diperbuat di dunia, baik
maupun buruknya. Menyesal disana tidak ada manfaatnya, mengingat perbuatan di
sana tidak ada gunanya. Mengingat musim tanam pun tak ada gunanya. Karena itu
Nabi SAW bersabda:
“Dunia adalah ladang akhirat, siapa yang bertanam
kebajikan, akan mengetam kegembiraan, dan siapa yang menanam keburukan akan
menuai penyesalan.”
Jika maut menjemput waktu bisa habis, dan tak ada
lagi manfaat bagimu.
“Ya Allah
ingatkan kami dari tidurnya orang yang sedang alpa padaMu, yang senantiasa
membodohi diriMu”. Amin.
Anak-anakku. Pergaulanmu dengan lingkungan buruk
telah menjerumuskan dirimu pada su’udzon terhadap orang-orang baik. Berjalanlah
di bawah Kitabullah Azza wa-Jalla dan Sunnatu-Rasul SAW. Anda telah bahagia.
Wahai kaum Sufi, malulah kepada Allah Azza wa-Jalla
dengan sangat malu. Jangan kau alpakan buah-buah mutiaramu dengan sia-sia.
Karena kamu telah sibuk dengan mengumpulkan makanan yang sesungguhnya tidak
kamu makan. Kamu telah berangan-angan pada sesuatu yang tidak kamu temukan.
Kamu telah membangun gedung yang tidak kamu tempati. Semua itu telah menghijab
maqam dengan Tuhanmu Azza wa-Jalla. Hendaknya engkau berkemah dengan mengingat
Allah sebagaimana jiwa kaum ‘arifin, dengan melupakan apa saja yang engkau
ingat. Jika anda telah sempurna, syurga tertinggilah tempatmu. Syurga yang
menyelamatkan, syurga yang dijanjikan, syurga yang ditunaikan. Yang ditunaikan
di dunia adalah Ridlo pada ketentuan Allah SWT, munajat kepadaNya, dan
terbukanya hijab antara diriNya dengan diri hamba. Sehingga hati hamba ini senantiasa
khalwat bersama Allah ‘Azza wajalla dalam seluruh ahwal ruhaninya tanpa
rekayasa “bagaimana” dan tanpa penjumbuhan bayangan.
“Tidak ada satu pun yang menyamaiNya, dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”
Syurga yang dijanjikan adalah yang dijanjikan Allah
azza wa-Jalla bagi orang beriman dan melihat Wajah Allah Yang Mulia tanpa
hijab. Tak diragukan semua kebajikan hanya di sisi Allah, dan semua keburukan
muncul dari selain Allah. Kebajikan adalah menghadap padaNya dan keburukan
adalah membelakangiNya.
Setiap amal dimana anda ingin meminta imbalan, akan
juga kembali imbalan itu kepadamu. Dan setiap amal dimana anda beramal hanya
untuk Allah Azza-Wa-jalla, maka amal itu hanya Lillahi Azza wa-Jalla. Kalau
anda masih meminta imbalan dari Allah maka balasannya adalah kebersamaan anda
dengan makhluk. Dan jika anda beramal hanya demi Wajah Allah balasannya adalah
kedekatan anda dengan Allah dan memandangNya. Karena itu janganlah anda meminta
imbalan amal anda kepada Allah, baik dalam kehidupan dunia maupun dalam
kehidupan akhirat, serta segala hal selain Allah Azza wa-Jalla. Semuanya
bersandar kepadaNya.
Carilah Sang Pemberi Nikmat, jangan mencari nikmat.
Carilah tetangga yang baik sebelum anda menempati rumah. Karena Dialah yang Ada
sebelum sesuatu ini ada, dan yang menciptakan segalanya, sekaligus Yang Maha
Eksis setelah segalanya tiada.
Ingatlah akan maut, bersabar atas cobaan,
bertawakkal kepada Allah dalam segala hal. Jika tiga perilaku ini bersemayam
dalam diri anda, sementara malaikat datang mengingatkan kematian, maka zuhud
anda telah benar.
Dengan kesabaran anda meraih apa yang dikehendaki
Allah Azza wa-Jalla. Dengan tawakkal, segala sesuatu akan keluar dari hati
anda, dan anda bisa bergantung kepada Allah, anda selamat dari dunia, akhirat,
dan segala hal selain Allah. Maka anda bisa ringan dengan segala penjuru, tak
satu pun dari semua makhluk ini punya peluang memasuki jiwa anda, anda
terlindungi, terjamin dari segala arah. Allah memelihara diri anda dari delapan
penjuru, tak ada jalan bagi yang lain (melainkan Allah).
Seluruh pintu tertutup, dan seluruh arah terbuntu,
maka anda akan tergolong orang yang disebut oleh Allah ta’ala:
“Sesungguhnya hamba-hambaKu, tidak ada bagimu
(syetan) untuk menguasai mereka.”
Bagaimana bisa digoda oleh Iblis-Syetan, sedangkan
mereka telah menyatu dan telah bebas, ikhlas dari segalanya selain Allah?
Mereka tidak memandang makhluk ketika melakukan kebajikan. Kesimpulan itu hanya
pada akhirnya, bukan pada awalnya. Seluruh awal permulaan adalah bisu, dan ucapan
(kesimpulan utama) adalah akhir .
Kemuklasan adalah raja di hatinya, sulthan di
sirrinya, tak ada yang bisa dipedulikan dalam lahiriyahnya. Yang langka justru
mereka yang bisa mengintegrasikan kerajaan lahir dan kerajaan batin. Karena itu
hendaknya kamu menyembunyikan kondisi ruhanimu, dan senantiasa demikian hingga
kamu sempurna. Hatimu akan sampai pada Tuhanmu.
Jika kamu telah sempurna, dan sampai tujuan, kamu
tak akan mempedulikan apa pun ketika itu. Bagaimana kamu peduli sedangkan
kondisi ruhanimu telah berada di lembah hakikat? Kamu telah menempati maqommu
dan engkau telah mengetam tanaman kebunmu, sementara makhluk-makhluk Allah
bagimu seperti dinding dan pohon-pohon, lalu antara keseimbangan antara pujian
dan cacian tak berarti padamu, baik mereka menerima dirimu atau menolak dirimu,
seakan-akan kamu yang membangun dan sekaligus merobohkan, semua sangat
tergantung izin Sang Khaliq. Allah mengikat hatimu dan menolak segalanya masuk
di hatimu, dan hanya ada symbol dan lambang di rahasia batinmu.
Tak ada kata terucap hingga benar apa yang terjadi.
Jika tidak anda bisa berfikir. Anda jangan bingung, karena anda buta. Carilah
yang menuntun dirimu. Anda bodoh, carilah yang mengajari dirimu. Jika anda
dapatkan, berpegang teguhlah dan menghadaplah pada ucapan dan pandangannya.
Buktikanlah dengan keseriusan, jika anda telah sampai pada semua itu, duduklah
di sana sampai pada hakikat ma’rifatmu. Jika sudah demikian segala yang
menyesatkan tersingkir, dan kalian menjadi bagian dari generasi Sufi, dari generasi
kalangan yang peduli pada Allah yang memelihara Rahasia Allah Azza wa-Jalla,
dan berbudi luhur dalam pergaulan sesama manusia. Lalu dimanalagi anda akan
mencari kebenaran dan Ridlo Allah, dari selain Allah? Ingatlah firman Allah:
“Diantara kamu ada yang menghendaki kehidupan
duniawi, dan diantara kamu ada yang menghendaki kehidupan ukhrawi.”
Dan di ayat lain disebutkan:
“Orang yang hanya menghendaki WajahNya.”
Jika kebahagiaanmu adalah selain Allah, anda akan
didatangi oleh kecemburuan kebahagian yang sesungguhnya, dan anda akan diseret
menuju Pintu Taqarrub pada Allah azza wa-Jalla.
“Maka, disanalah limpahan kewalian, hanya bagi
Allah Yang Haq.”
Jika kamu telah sempurna, dunia dan akhirat justru
datang kepadamu, menjadi pelayanmu tanpa susah dan payah. Karena itu pijakkan
langkahmu ke Pintu Allah, tetaplah di sana. Jika anda kukuh di sana, anda akan
tahu bisikan-bisikan ruhani dan mampu membedakan mana yang sejati dan mana yang
nafsu, mana yang hawa syetan dan Iblis, dan mana yang bisikan hati, bisikan
malaikat. Akan ada intuisi, “Ini adalah yang benar!, ini adalah yang bathil.”
Anda akan mengentahui melalui tanda masing-masing.
Jika anda telah mencapai tahap ini, akan datang bisikan dari Allah Azza
wa-Jalla yang mendidik diri anda, mengokohkan dan menetapkan diri anda,
mendudukkan dan menggerakkan diri anda, dan menenangkan, memerintah dan
mencegah diri anda.
Wahai kaum Sufi, janganlah anda meminta tambah dan
meminta dikurangi oleh Allah. Janganlah mencari tempat terdepan atau belakang.
Karena masing-masing diantara kalian sudah ditakdirkan, masing-masing sudah
tercatat. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah telah merampungkan (catatannya) dari
kehidupan, rizki dan kematian. Pena telah menuangkan (tinta) dengan apa yang
terjadi.”
Allah telah menyelesaikan segalanya dalam ketentuan
yang mendahuluinya. Namun hukum tiba, dan diselubungi oleh perintah, larangan
dan ketetapan. Janganlah seseorang itu berpisah dari ketentuan yang telah
ditetapkan. Namun katakan, “Allah tidak ditanya apa yang Dia kerjakan, tetapi
manusia akan ditanya…”
Wahai kaum Sufi, amalkan dari yang bersifat
lahiriyah ini, dengan garis hitam di atas yang putih, hingga anda mengamalkan
atas hakikat batin dari perkara ini. Jika anda mengamalkan dengan menunaikan
yang lahir maka anda akan memahami yang batin. Yang pertama memahami adalah
rahasia batinmu, lalu mendekte hatimu atas dirimu, lalu dirimu mengejakan pada
lisanmu, dan lisanmu pada perilakumu. Semua itu dilakukan demi kebaikan dan
manfaat para hamba. Betapa sangat beruntung kalian semua jika berselaras dengan
kehendak Allah Azza-wa-Jalla dan anda mencintaiNya. Tapi awas, anda telah
mengaku mencintai Allah Azza wa-Jalla, padahal banyak syarat di sana.
Diantara syarat mencintaiNya adalah Allah serasa
berselaras dalam hatimu dan pada selain dirimu. Diantara syarat lain, hendaknya
anda tidak tenteram dan bergantung kepada selain Allah Azza wajalla. Anda juga
harus gembira mesra bersamaNya, tidak takut siapa pun bersamaNya.
Bila kecintaan pada Allah bersemayam di qalbu
hamba, ia senantiasa akan serba mesra bersamaNya, dan membenci apa yang
mengganggunya.
Bertobatlah kalian dari pengakuan dustamu. Karena
semua itu tidak akan pernah tiba dengan hanya berangan-angan, berkhayal,
bersunyi-sunyi, berdusta, nifaq dan berbuat-buat sok mencintai.
Bertobatlah dan tetaplah dalam taubatmu. Bukan
taubat itu masalahnya, tetapi tujuannya adalah ketetapan hati anda pada Allah.
Bukan menanam itu masalahnya, tetapi masalahnya adalah tertancapnya tanaman,
subur dan berbuah.
Dan Syeikh ra. berkata:
Karena itu tetaplah dalam keselarasan dengan Allah
Azza wa-Jalla, baik dalam suka maupun duka, miskin dan kaya, musim hujan atau
kemarau, sakit maupun sehat, baik dan buruk, meraih keinginan atau terhalang.
Tak ada obat kecuali pasrah diri pada Allah ‘Azza wa-Jalla. Bila Allah telah
menentukan, jangan takut dengan ketentuanNya, jangan menentang, jangan pula
mengadu kepada selain Allah. Karena sikap anda bisa menambah bencana. Namun
hendaknya anda tenang, diam dan berselubung, dan tetap di sisiNya. Pandanglah
apa yang anda amalkan, dan disana anda bergembira atas perubahan dan
pergantiannya. Bila anda bisa demikian, anda bersama Allah di sana, apalagi
bisa merubah ketakutan menjadi kemesraan, dan penyatuan menjadi kegembiraan
bersamaNya.
“Ya Allah jadikan kami di sisiMu dan bersamaMu.” “Ya
Allah berikanlah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan lindungi
kami dari siksa api neraka.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.