بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Hikmah 90 sampai 92.
90-92. AL-BASTHU dan AL-QOBDHU
٭ بسطكَ كى لا يُبْقِيك
مع القبضِ وقبضكَ كى لا يترُككَ معَ البسطِ واخْرَجكَ عَنْهماكى لاتكون لشىءٍدونهُ
٭
90. Alloh melapangkan bagimu, supaya kamu tidak selalu dalam
kesempitan (qobdh). dan Alloh telah menjadikan kamu sempit
supaya kamu tidak hanyut(terlena dalam kelapangan(basth). dan Alloh melepaskan kamu dari keduanya, supaya kamu tidak
tergantung kepada sesuatu selain Alloh."
Arti Hikmah ini, Alloh selalu membuat macam-macam keadaan hatimu, supaya kamu selalu sadar dan
fana’, yakni,tidak melihat keadaanmu itu.
Jadi Qobdhu (kesempitan itu untuk
ahli Bidayah, seumpama tidak ada Qobdhu tentu tidak bisa melatih/mencegah dari
kebiasaan dan kesenangan nafsu. Sedangkan maqom Basthu, bagi orang yang masuk
permulaan futuh, supaya tidak kendor kekuatannya dan angauta badannya bisa
digunakan untuk sesuatu yang disenangi yaitu pemberian dari Alloh dan dan
tanda-tanda ridho dari Alloh. Sedangkan maqom I’TIDAL, itu bagi orang yang berada pada ahir
suluknya, supaya keadaannya bisa tetap (tidak berubah) dan bersih amalnya,dan selalu
di sisi Alloh, tanpa ada ‘illat.
Alloh merubah-rubah keadaan dari sedih ke gembira, dari sakit ke sehat, dari
miskin kekaya dari gelap keterang dan seterusnya, supaya mengerti bahwa kita
tidak bisa lepas dari hukum dan ketentuan-Nya. dan supaya kita selalu berdiri
diatas landasan LAA-HAULAA-WALAA-QUWWATA ILLAA-BILLAH.
firman Alloh:
لِكيْلا تأ ْسَوْاعلٰى ماَ فاَتَكُم ولا
تَفرَحُوْا بِماَ اٰتَكمُ ْ
" Supaya kamu tidak sedih(menyesal) terhadap apa yang terlepas dari
tanganmu, dan tidak gembira atas apa yang di berikan kepadamu".
٭ العَارِفوُنَ اِذاَ بُسِطوُ اَخـْوَفَ مِنْهُمْ اِذاَ
قبَضَُوا وَلاَ يَقِفُ علىَحُدُودِ الاَدَبِ فى الْبَسْطِ الاَّ قلِيْلٌ ٭
91.
"al-'Arifun(Orang yang ma'rifat billah) jika merasa lapang, itu lebih
khawatir/takut kepada Alloh, dari pada jika berada dalam
kesempitan, dan tidak dapat berdiri tegak dibatas-batas adab dalam keadaan
lapang (basthu) kecuali hanya sedikit sekali".
Dalam kitab ‘Latho-iful minan’ Syeih
Ibnu Ato-illah berkata: “ Keadaan basthu itu menggelincirkan kaki para
lelakinya Alloh
(orang sholih),. Jadi keadaan Basthu menjadikan
sebab para ‘Arifin menambah kehati-hatiannya, dan kembali pada Alloh. Sedangkan keadaan Qobdhu itu lebih dekat dengan keselamatan, karena
itu sudah menjadi kedudukan hamba. Karena hamba selalu dalam genggaman dan
kekuasaan Alloh”.
Abu bakar Assidiq ra. berkata: “kami diuji dengan kesukaran, maka kami
kuat bertahan dan sabar. tetapi ketika kami diuji dengan kesenangan
(kelapangan), hampir tidak tahan/sabar”.
Syeikh Yusuf bin Husain ar-razy menulis surat kepada Al-Junaidy: “Semoga
Alloh tidak memberimu rasa kelezatan hawa nafsumu,jika engkau merasakan
kelezatan,maka tidak akan merasakan kebaikan untuk selamanya”.
٭ البَسْطُ تاءْخُذُ النَّفْسُ مِنْهُ حَظَّهاَ بِوُجُودِ
الفَرَحِ والقبضُ لاَ حَظَّ للنَّفْسِ فِيْهِ ٭
92."
Didalam keadaan lapang (bashtu),hawa nafsu dapat mengambil bagiannya karena
gembira, sedang dalam keadaan sempit (qobdhu) tidak ada bagian sama sekali
untuk hawa nafsu".
Hikmah ini menjelaskan hikmah sebelumnya
tentang sulitnya menjaga adab/tatakrama kepada Alloh dikala keadaan Basthu,maka dari itu sedikit
sekali orang yang bisa menepati adab kepada Alloh dikala Basth.
karena
itu manusia lebih aman dalam kesempitan, karena hawa nafsu tidak dapat berdaya
dan tidak dapat bagiannya.
Syeih Abul Hasan Assayadzily ra. berkata:
Alqobdhu wal Basthu ( susah /sedih dan
senang dalam hati)itu selalu silih berganti dalam perasaan tiap hamba, bagaikan
silih bergantinya siang dan malam.Dan sebabnya qobdhu(susahnya hati) itu salah
satu dari tiga: karena dosa atau kehilangan dunia. atau dihina orang. maka jika
seseorang merasa berdosa maka segeralah bertaubat. jika kehilangan dunia, maka
harus rela dan menyerahkan kepada hukum Alloh. dan jika dihina orang harus sabar. dan jagalah dirimu jangan sampai
kamu merugikan orang lain,
Dan apabila terjadi qobdh yang tidak di ketahui
penyebabnya, maka harus tenang dan menyerah kepada Alloh. insya Alloh tidak lama akan sirna
masa gelap dan berganti dengan terang, adakalanya terangnya bintang, yaitu
ilmu. atau sinar bulan yaitu tauhid. atau matahari yaitu ma'rifat. tetapi jika
tidak tenang di masa gelap(qobdh) mungkin akan terjerumus kedalam kebinasaan.
Adapun masalah basthu(riang/senangnya hati),
maka sebabnya adalah satu dari tiga ini: karena bertambahnya kelakuan
ibadah/taat dan bertambahnya ma'rifat atau bertambahnya kekayaan atau
kehormatan dan yang ke tiga karena pujian dan sanjungan orang kepadanya.
maka adab seorang hamba :jika merasa bertambah kelakuan ibadahnya dan
ilmu ma'rifatnya, harus merasa bahwa itu semata-mata karunia dari Alloh,dan berhati-hati jangan sampai merasa bahwa itu dari hasil usahanya
sendiri. dan jika mendapat tambahnya harta dunia, maka ini pula sebagai karunia
dari Alloh juga, dan harus waspada jangan sampai terkena bahayanya. adapun jika
mendapat pujian dari orang lain kepadamu, maka kehambaanmu harus bersyukur
kepada Alloh yang telah menutupi kejelekanmu/aibmu, sehingga orang lain hanya
melihat kebaikanmu.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.