بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Misykat Al-Anwar
Allah Adalah Cahaya Langit dan Bumi
Al-Ghazali
*********
Orang-orang Yang Terhijab Oleh
Cahaya-Cahaya Murni
Mereka terdiri dari
berbagai aliran yang tak mungkin kucakup bilangan mereka semua. Cukup
kusebutkan tiga jenis saja, yaitu :
1.
Orang-orang yagn
benar-benar mengetahui tentang makna sifat-sifat yang dikaitkan dengan Allah
Swt, berdasarkan pen-tahkik-kan. Mereka menyadari bahwa penyebutan sifat-sifat
kalam (firman), iradah (kehendak), qudrah (kemampuan, kecakapan), ‘ilm
(pengetahuan), dan sebagainya yang dikaitkan dengan Allah Swt, tidaklah sama
dengan penyebutan untuk diri manusia. Karena itu, mereka enggan men-ta’rif-kan
(mendefinisikan)-Nya dengan sifat-sifat ini.
Sebaliknya, mereka hanya mau
men-ta’rif-kan-Nya dalam hubungan antara DIA dan makhluk-Nya saja seperti yang dilakukan oleh Musa a.s. ketika menjawab pertanyaan Fir’aun “Apa itu Rabbul
‘Alamin?” Demikian itulah mereka lalu menyatakan bahwa Tuhan Yang Maha
Tersucikan dari makna sifat-sifat ini adalah DIA yang menggerakkan lelangit ini
dan men-tadbir-kannya.
2.
Orag-orang yang pikirannya
lebih maju dan tingkatannya lebih tinggi dari yang sebelum ini, yaitu mereka
yagn menyadari tentang adanya kemajemukan di langit, dan bahwa “penggerak”
setiap langit secara khusus adalah makhluk lain yang disebut malaikat.
Malaikat ini jumlahnya banyak. Keadaan mereka dibandingkan dengan
ahaya-cahaya Ilahiyah seperti bintang di antara cahaya-cahaya indriawi.
Kemudian tampaklah bagi mereka bahwa lelangit ini berada dalam lingkup falak
lainnya, yang dengan gerakannya, segala sesuatunya ikut bergerak satu kali,
tiap sehari semalam.
Maka Al-Rabb (Tuhan Maha Pengatur dan Pemelihara) adalah
Penggerak “jirm (benda, jisim) paling utama” yagn mencakup falak-falak
semuanya. Hal ini berdasarkan pengertian bahwa DIA wajib dinafikan dari segala
bentuk kemajemukan.
3.
Orang-orang yang
tingkatannya lebih tinggi lagi dan kelompok sebelum ini.
Mereka menyatakan
bahwa perbuatan “menggerakkan benda-benda secara langsung” sepatutnya
merupakan suatu bentuk pelayanan untuk Rabbul ‘Alamin, ibadah kepada-Nya serta
ketaatan seorang hamba di antara hamba-hamba-Nya. hamba yang disebut “malaikat”
ini, kedudukannya dalam hubungannya dengan cahaya-cahaya Ilahiah yang murni,
seperti bulan dengan cahaya-cahaya indrawi.
Berdasarkan hal ini --- kata mereka
– maka Al-Rabb adalah Al-Mutha” yang ditaati oleh si “penggerak”. Dengan
begitu, Al-Rabb Swt, mempunyai penggerak-penggerak utama sata semuanya, dengan
cara mengeluarkan perintah, bukannya dengan cara menanganinya secara langsung.
Untuk menjelaskan hal itu sampai kepada hakikatnya , tidaklah mudah, bahkan
tidak terjangkau oleh sebagian besar pemahaman umum, di samping tak terpenuhi
oleh buku seperti ini.
Ringkasnya, orang-orang tersebut di atas semuanya telah ter-hijab oleh cahaya-cahaya murni.
4.
Adapun “orang-orang yang
telah sampai di akhir perjalanan” (al-washilun) mereka itu ialah yang tersingkap
pula bagi mereka bahwa yang disebut al-mutha (yang ditaati) ini, bagaimana pun
masih memiliki suatu sifat yang berlawanan dengan Keesaan yang murni dan
Kesempurnaan yang mutlak, disebabkan suatu rahasia tersembunyi, yang buku ini
tak cukup memiliki kemampuan untuk menyingkapkannya.
Adapun kedudukan al-mutha
ini dalam hubungannya dengan Al-Wujud Al-Haqq (yakni Allah Swt.) adalah seperti
matahari dengan cahaya murni atau bara api dalam hubungannya dengan
substansi api yang murni.
Oleh sebab itu, orang-orang ini pun beralih dari
“yang menggerakkan lelangit” serta “yang memerintahkan penggerakkannya”; dan
sampailah mereka ke suatu Maujud Yang Maha Tersucikan dari segala sesuatu yang
dapat terjangkau oleh bashar (penglihatan mata), para penglihat maupun bashirah
(mata hati) mereka. Mereka mendapati-Nya sebagai Yang Mahaqudus dan Maha
Tersucikan dari segala yang telah kami lukiskan sebelumnya ...
Kemudian dari itu,
orang-orang ini pun terbagi lagi dalam beberapa bagian. Di antara mereka ada
yang mengalami keadaan yang menyebabkan terbakarnya segala yang pernah dicerap
oleh penglihatannya, lalu ia sendiri menjadi larut dan luluh kendati masih
terus menatap “Keindahan” dan “Kekudusan” di samping menatap dirinya sendiri
dalam “keindahan” yang diraihnya dengan telah mencapai Hadhrat Ilahiyyah.
Dengan demikian, luluhlah segala yang dapat terlihat di hadapan Yang Maha
Melihat.
Masih ada lagi sekelompok
lainnya yang melampaui keadaan orang-orang tersebut, yaitu mereka yang termasuk
khawasul-khawash (yang khusus di antara yang khusus). Mereka ini yang
“terbakar” oleh cahaya-cahaya wajah-Nya yang Tertinggi lalu tenggelam dalam
gelombang “Kekuatan Keagungan”, sehingga diri mereka larut dan luluh sama
sekali. Karena itu pula mereka tidak lagi memiliki perhatian sedikit pun ke
arah diri mereka sendiri disebabkan kefanaan diri mereka itu. Di saat itu tiada
sesuatu pun yang masih tertinggal kecuali Yang Mahatunggal lagi Mahabesar,
sehingga makna firman-Nya :
“Segala suatu binasa
kecuali wajah-Nya” dapat dirasakan oleh mereka dengan dzauq dan hal. Hal itu
telah kami isyaratkan dalam Bab Pertama buku ini, dan telah kami sebutkan pula
bagaimana mereka menyebut tentang Ittihad (kebersatuan, keadaan menyatu
dengan-Nya), dan bagaimana anggapan mereka tentang itu.
Nah, inilah akhir
perjalanan “orang-orang yang telah sampai”.
Di antara mereka ada pula yang
tidak menjalani pendakian dan mi’raj dengan cara bertahap demi setahap, atas
setingkat demi setingkat, seperti perincian yang telah kami sebutkan sebelum
ini.
Sehingga pendakian mereka ini tidak banyak makan waktu dan mereka pun
dalam sekejap telah memperoleh kesempatan paling dahulu untuk meraih ma’rifat
tentang kedudukan serta penyucian sifat keagungan Rububiyyah sesuci-sucinya
dari segala yang harus disucikan atau dijauhkan daripadanya. Karena itu, diri
mereka telah diliputi, sejak pertama kali mereka memulai perjalanan, oleh
keadaan yang meliputi orang-orang selain mereka pada akhir perjalannya.
Mereka
tiba-tiba diserbu oleh Tajalli Ilahi (ketersingkapan hijab di antara DIA dan
mereka) secara sekaligus, sehingga cahaya-cahaya wajah-Nya membakar segala yang
dapat dicerap oleh penglihatan indriawi maupun penglihatan batiniah mereka.
Keadaan yang pertama,
yakni cara pencapaian bertahap, mirip dengan jalan Nabi Ibrahim Khalilullah
(sahabat Allah) a.s., sedangkan yang kedua adalah jalan Nabi Miuhammad
Habibullah (kekasih Allah) Swt. Namun, Allah Swt., tentunya yang lebih
mengetahui tentang rahasia-rahasia tapak kaki mereka berdua serta cahaya-cahaa
maqam mereka.
Demikian itu, tinjauan
sekilas tentang aneka ragam orang-orang yang ter-hijab, yang jumlah mereka akan
mencapai tiujuh puluh ribu, sekiranya diperinci tingkat-tingkat mereka serta berbagai
hijab yang mendinding orang-orang yang sedang meniti jalan pendakian.
Bagaimanapun, bila Anda teliti, tak seorang pun di antara mereka akan keluar
dari bagian-bagian yang telah kami sebutkan. Adakalanya mereka ter-hijab oleh
sifat-sifat manusiawi mereka atau oleh cahaya murni sebagaimana uraian yang
telah lalu.
Hanya inilah yang ada
dalam pemikiranku sekarang dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
walau pun harus kuakuji bahwa pertanyaan ini diajukan kepadaku di saat
pikiranku sedang terbagi, perasaanku bercabang dan perhatianku sedan tertuju ke
persoalan-persoalan selain ini.
Kumohon Anda bersedia memohonkan ampunan bagiku
daripada tersesatnya pena dan tergelincirnya kaki. Sebab, keberanian mengarungi
lautan rahasia-rahasia Ilahi adalah suatu tindakan yang amat berbahaya. Usaha
menyingkap cahaya-cahaya di persada tinggi, di balik berbagai hijab, adalah
langkah yang tidak mudah. Segala puji bagi Allah Rabbal ‘Alamin, shalawat untuk
Sayyidina Muhammad serta keluarganya yang baik-baik dan tersucikan.
()()()()
Khatam dan di Terbitkan pada 25-2-2020
oleh : Sholichul Hakim (Khodim PPA)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.