بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi
Penerjemah : Irwan Kurniawan
11.
WASIAT IHWAL MENJAGA UCAPAN
Hendaknya engkau menjaga ucapanmu
sebagaimana engkau menjaga perbuatanmu. Ucapanmu termasuk dalam perbuatanmu.
Karena itu, dikatakan : “Barangsiapa menghitung ucapannya sebagai termasuk
dalam perbuatannya, maka ia akan mengurangi ucapannya.”
Ketahuilah bahwa Allah menjaga
ucapan hamba-hamba-Nya, karena Allah hadir pada lisan setiap orang yang
berbicara. Allah tidak mencegahmu dari mengucapkannya. Akan tetapi, engkau
jangan mengucapkannya jika memang engkau tidak meyakininya, karena Allah akan
menanyaimu tentang itu.
Diriwayatkan kepada kami bahwa
malaikat tidak menuliskan bagi seorang hamba apa yang diperbuatnya hingga ia
mengatakannya. Allah berfirman : “Tiada suatu ucapan yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Raqib dan
‘Atid). (QS. Qaf, 50 : 18).
Malaikat itulah yang menghitung
perkataanmu. Allah berfirman : “Sesungguhnya bagi kamu ada
(malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia dan yang mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS.
Al-Infithar, 82:10). Ucapanmu termasuk dalam perbuatanmu. Perhatikan
firman-Nya : “Dan janganlah berkata tentang orang-orang yang gugur di jalan Allah,
‘Mereka telah mati’” (QS. Al-Baqarah : 2:153).
Maksud ayat ini adalah bahwa
orang yang mengucapkan perkataan seperti ini sesungguhnya telah berdusta kepada
Allah. Allah berfirman tentang mereka, bahwa mereka hidup di sisi Tuhan mereka
dan diberi rezeki.
Tidakkah engkau melihat bahwa
Allah berfirman : “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka (QS. Alu
‘Imran, 3:169), dan “Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan
terus terang (QS. An-Nisa’, 4:148). Selanjutnya Dia berfirman : “Tidak
adakebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka (QS. An-Nisa’, 4:114), yaitu
ucapan. Jika engkau berkata,maka berkatalah dengan timbangan dari apa yang
telah Allah tetapkan atas dirimu untuk engkau katakan.rasulullah saw., pun
pernah bergurau dan berkelakar.
Hanya saja, beliau mengatakan
yang sebenarnya.
Hendaknya engkau mengucapkan
perkataan yang benar dan diridhai Allah.
Tidak setiap perkataan yang benar
yang diucapkan itu diridhai Allah. Umpatan juga benar, dan ghibah (menggunjing
atau menceritakan keburukan orang lain – Pen) pun benar pula, teapi keduanya
tidak diridhai Allah.
Allah melarang kita menggunjing dan
mengumpat orang lain. Di antara ucapan yang diperintahkan oleh Allah untuk
dijaga adalah yang diungkapkan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Muslim dari
Allah SWT. Dikatakannya bahwa ketika turun hujan dari langit, Allah berfirman :
“Di antara hamba-hamba Ku, ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kufur.
Barangsiapa mengatakan, ‘Kami diberi hujan karena begini dan begitu,’ maka ia
telah kufur kepada-Ku dan percaya pada bintang-bintang. Adapun orang yang
mengatakan, ‘Kami diberi hujan karena Rahmat dan karunia Allah,’ maka itu
berarti bahwa ia beriman kepada-Ku dan kufur kepada bintang-bintang
itu. Dia menjaga ucapan orang-orang yang berkata,’ “Ketika turun hujan,
Abu Hurayrah mengatakan, “Kami diberi hujan berupa anugerah.” Ia kemudian
membaca ayat : “Apa yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, tidak
ada seseorang pun yang dapat menahannya (QS. Fathir, 35:2).
Kalau engkau meyakini bahwa
Allah-lah yang menciptakan segala sebab dan mengangkatnya, serta memberlakukan
kebiasaan, sehingga Dia melakukan sesuatu padanya, dan bukan dengan sesuatu itu
sendiri, maka – dengan ini semua – janganlah engkau mengatakan bahwa Allah
tidak melarangmu untuk mengatakan dan mengucapkannya, persis seperti halnya Dia
melarangmu dari mengucapkan segala sesuatu, sekalipun memang benar demikian
adanya.
Perhatikan apa yang ditetapkan
Allah dalam firman-Nya : “Ia beriman kepada-Ku dan kufur kepada
bintang-bintang.” Bilama ia mengatakan, “Dengan karunia Allah,” maka ia telah
menutupi bintang yang tidak disebutkan namanya. Dan barangsiapa mengatakan,
“Berkat bintang-bintang,” maka ia telah menutupi Allah.
Jika ia meyakini bahwa Dia adalah
Pelaku yang menurunkan hujan, namun tidak mengucapkan namanya, maka Alah
SWT mendatangkan kekufuran yang merupakan tabir.berhati-hatilah engkau dari
meminta hujan hingga engkau mengatakannya.
Yang paling pantas adalah engkau
meyakininya. Jika engkau beriman kepada Allah, maka Dia hanya mengangkat
keyakinanmu sebagai dalil yang bersifat biasa.
Setiap dalil yang bersifat biasa
boleh keluar dari kebiasaan. Berhati-hatilah terhadap kebiasaan, dan jangan itu
sampai memalingkanmu dari hukum-hukum Allah yang telah Dia tetapkan bagimu.
Janganlah memusuhi hukum-hukum Allah, karena Allah tidak menetapkannya sampai
Dia menjaganya. Dan yang demikian itu berlaku dalam segala sesuatu.
Disebutkan dalam hadis sahih :
“Seseorang mengucapkan perkataan yang dimurkai Allah, yang dikiranya bakal
sampai pada tujuan. Dengan perkataan itu ia dicampakkan ke dalam neraka selama
tujuh puluh musim gugur. Seseorang mengucapkan perkataan yang diridhai Allah
yang dikiranya akan sampai pada tujuan, maka dengan perkataan itu ia diangkat
ke dalam ‘illiyyin.” Janganlah engkau ucapkan kecuali apa yang diridhai Allah,
bukan yang dimurkai Allah. Yang demikian itu mustahil engkau lakukan kecuali
dengan mengenal apa yang telah Allah tetapkan atas dirimu dalam ucapanmu.
Inilah perkara yang telah dilupakan manusia.
Rasulullah saw., bersabda : “Tidaklah Dia mencampakkan manusia ke dalam neraka
melainkan disebabkan oleh lisan mereka.” Dan Al-Hakim mengatakan : “Tidak
ada sesuatu yang lebih berhak dipenjara ketimbang lidah.” Allah telah
menjadikannya di balik dua pintu, yaitu kedua bibir dan gigi. Dengan demikian,
ia banyak melakukan fudhul (tindakan mencampuri urusan orang lain. Pen) dan
membuka pintu-pintu kejahgatan yang lain.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.