بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Ajaran tasawwuf Al-Hallaj
Al-Hallaj adalah seorang tokoh sufi yan terkenal dengan
ajaran hululnya. Hulul secara bahasa
adalah ketika manusia dapat menghilangkan sifat kemanusiaannya malalui proses
fana’. Fana’sebagaimana yang dikatakan Mustafa Zahri yaitu lenyapnya
sifat-sifat Indrawi atau kebasyirahan, yakni sifat-sifat yang dimiliki manusia
seperti ego, syahwat Dll. Sehingga ia diliputi kesadaran ketuhanan secara
total.
Akan tetapi menurut Abu Nasr At-Tusi sebagaimana yang telah
dikutib Harun Nasution ialah sebuah
paham yang menyatakan bahwa tuhan
memilih tubuh manusia tertentu untuk ditempati setelah manusia melenyapkan
sifat kemanusiaannya. hal itu dapat dilihat dari syair Al-Hallaj.
Sesungguhnya Allah telah memilih tubuh manusia tertentu da
menempatkan dengan sifat-sifat ketuhanan dan menghilangkan sifat-sifat
kemanusiaan
Hal ini berangkat dari pemahaman Al-Hallaj, Bahwa dalam diri
manusia terletak dua sifat-sifat yaitu sifat Nasut dan Lahut. Nasut adalah
sifat-sifat kemanusiaan dan lahut adalah sifat ketuhanan yang ada pada diri
manusia. Setelah manusia dapat menghilangkan sifat lahutnya dengan cara fana
maka disitulah akan terjadi Hulul. Pernyataan tersebut diperkuat oleh al-Hallaj
dengan penakwilan firman Allah
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat:
“Sujudlah[36] kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan
dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.( Q.S.
Al-Baqarah [2]: 34)
.Allah menyuruh
malaikat untuk sujud kepada adam, dengan hal ini Al-Hallaj mempunyai
penakwilan bahwa dalam diri manusia terdapat unsur ketuhanan maka tidak
heranlah ketika Al-Hallaj menyebarkan ajarannya menyuruh kepada pengikutnya
untuk menyembah manusia karena di dalam diri manusia terdapat sifat-sifat
ketuhanan. Ia berpendapat sebelum tuhan menjadikan manusia telebih dahulu ia
melihat kepada Dzat-Nya, lalu ia cinta kepada Dzat-Nya sendiri, sebuah cinta
yang tidak dapat disifati , cinta itulah yang menyebabkan adanya kemajudutan
ini. Kemudian tuhan mengeluarkan bentuk kopiannya, sebuah kopian yang tidak
terdapat dalam Sifa-sifat tuhan, dan kopian itulah berupa adam. Pada diri adamlah
allah muncul
Jiwamu disatukan dengan jiwaku sebagaimana anggur disatukan
dengan air yang suci . Dan jika ada sesuatu yang menyentuh engkau, ia menyentuh
aku pula, dan ketika itu dalam tiap hal engkau adalah aku.
Aku adalah ia kucinta
dan ia yang kucinta adalah aku, kami adalah dua jiwa yang bertempat pada satu
tubuh.
Jika engkau lihat aku, engkau lihat ia dan jika engkau lihat
ia, engkau lihat kami
Dari syair diatas dapat kita pahami ajaran Al-Hallaj dapat
bersatu dengan tuhan manakala ada Hulul, agar persatuan itu dapat tercapai maka
manusia harus menghilangkan sifat kemanusiaannya ( nasut) dengan jalan fana, setelah sifat
kemanusiaannya hilang dari diri manusia,
maka dikala itu yang ada hanyalah sifat ketuhanan, disitulah terjadi
Hulul ( penempatan sifat-sifat ketuhanan terhadap manusia) sehingga roh manusia
dapat menyatu dengan roh tuhan.
Dan menurut al-Halaj pula ketika hulul, maka disitu harus
terjadi proses kefanaan total, semua gerakannya telah lenyap dari kehendak
dirinya, kehendak manusia menjadi kehendak tuhan, demikian pula tindakannya
atas perintah tuhan. Tapi bagaimanapun paham ini banyak mengundang kontroversi
terutama pada kalangan ulama’ fiqh yang tidak segan-segan mengecam kafir secara
membabi buta, karena fiqh meghukumi syari’at secara lahiriah, sementara ajaran
Al-Hallaj kalau dipandang secara lahir sangat bertentangan dengan fiqh. Maka
dari itu dikala memahami tasawuf terutama tasawuf yang bercorak falsafi jangan
memandang secara lahir saja melainkan kita harus masuk dalam wilayah pemikiran
filosofis spiritual, umpama kita memahami tasawuf al-Hallaj secara lahir saya
jamin sepenuhnya ajaran Al-Hallaj tidak akan tersentuh dengan nilai-nilai
kebenaran Bahkan akan memicu menyekutukan tuhan yang esa . Karena didalam islam
sendiri sangat melarang menyekutukan tuhan. Dan di dalam ajaran tasawuf falsafi
tuhan dianggap bersatu padu dengan jasad manusia, sungguh ajaran yang
meyesatkan jika dipandang secara lahir.
Maka dari itu meskipun Nampaknya Al-Hallaj menyatakan
perpaduan manusia dengan tuhan tapi disisi lain Al-Hallaj telah mengungkapkan
sya’irnya yang intinya menolak perpaduan tuhan dengan manusia, seperti
sya’irnya yang dinyatakan
“Barang siapa yang mengira bahwa ketuhanan berpadu jadi satu
dengan kemanusiaan ataupun kemanusiaan berpadu dengan ketuhanan, kafirlah ia.
Sebab allah mandiri dalam Dzat-Nya ataupun sifat-Nya dariDzat dan sifat
makhluk. Ia sekali-kali tidak menyerupai makhluk-Nya dan merekapun tidak
sekali-kali menyerupai-nya”
dengan demikian al-hallaj tidak mengakui bahwa dirinya
bersatu dengan tuhan, hal ini bisa kita lihat dalam syairnya.
“ Aku adalah rahasia yang mahabenar dan bukanlah yang
mahabenar itu aku. Aku hanya satu dari yang mahabenar maka bedakanlah antara
kami”
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi
pada diri Al-Hallaj tentang Hulul dapat terjadi dalam kesadaran psikis, yaitu
bilamana berada di alam ini yang maujud hanyalah Allah sehingga ia merasa
kesadarannya berpindah kepada kedunia ketuhanan dengan melalui proses fana’.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.