بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Misykat Al-Anwar
Allah Adalah Cahaya Langit dan Bumi
Al-Ghazali
()()()
Orang-orang yang terhijab oleh
Kegelapan Murni
Mereka adalah
orang-orang mulhid (ateis), yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada
hari akhir, yang lebih mengutamakan kehidupan dunia di atas kehidupan akhirat,
disebabkan mereka sama sekali memang tidak beriman kepada akhirat. Mereka ini
dapat dibagi lagi menjadi sub-sub bagian :
1.
Orang yang sangat ingin
mencari penyebab adanya dunia dan sekitarnya, lalu mengalihkannya kepada apa
yang disebut “alam” (nature), sebagai penyebab terwujudnya segala suatu. Adapun
“alam” adalah sifat yang tertanam dan menetap pada benda-benda (materi) dan ia
adalah sesuatu yang gelap, karena tidak memiliki pengetahuan, pencerapan,
kesadaran akan dirinya sendiri ataupun gambaran mengenainya. Ia tidak memiliki
cahaya yang juga dapat dicerap oleh penglihatan lahiriah.
2.
Orang-orang yang
disibukkan oleh dirinya sendiri dan karena itu tidak sempat mempertanyakan
tentang penyebab terwujudnya alam semesta ini. Mereka menjalani kehidupan
hewan-hewan sehingga hijab mereka ialah diri mereka sendiri yang padanya
tertanam sifat-sifat amat rendah serta hawa nafsu yang amat gelap. Memang, tak
ada kegelapan lebih pekat daripada memperturutkan hawa nafsu. Itulah sebabnya
Allah Swt, berfirman : “Tidaklah kau lihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya? (QS. Al-Furqan 25 : 43). Demikian pula Rasulullah Saw, pernah
bersabda : “Hawa nafsu adalah sembahan yang paling dibenci oleh Allah.”
Orang-orang ini
berpecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Ada kelompok yang beranggapan bahwa
tujuan utama kehidupan dunia adalah pemenuhan ambisi, pemuasan hawa nafsu dan
pelampiasan kesenangan hewaniah yang berkaitan dengan seks, makanan, minuman,
dan pakaian. Itulah hamba-hamba kelezatan hidup.
Mereka menjadikannya sebagai
tuhan mereka, mencarinya dengan segala daya upaya serta beranggapan bahwa
keberhasilan di bidang itu merupakan puncak kebahagiaan.
Bahkan mereka rela
mendudukan diri mereka kepada kedudukan hewan-hewan, bahkan lebih keji daripada
hewan.
Adakah kegelapan yang lebih pekat daripada ini? Orang-orang seperti ini
sungguh telah ter-hijab oleh kegelapan murni.
Segolongan lainnya beranggapan
bahwa tujuan utama manusia adalah penaklukan, penguasaan, penangkapan,
penahanan, dan pencabutan nyawa.
Begitulah gagasan sebagian bangsa Arab
(Badui), suku bangsa kurdi tertentu, dan juga banyak sekali di antara
orang-orang tolol.
Hijab yang menutupi mereka adalah kegelapan berupa
sifat-sifat buas yang , karena sifat-sifat tersebut telah sedemikian menguasai
mereka, maka mereka menganggap pengejaran buruan mereka itu sebagai puncak
kebahagiaan. Jadi, mereka ini sudah merasa puas dengan menempati kedudukan
binatang buas, malah lebih rendah lagi.
Golongan ketiga beranggapan bahwa
tujuan utamanya adalah kekayaan dan kemakmuran, karena harta benda merupakan
alat untuk memuaskan setiap hawa nafsu.
Maka yang mereka utamakan adalah
penumpukan dan pelipatgandaan kekayaan – pelipatgandaan harta benda, rumah,
kebun, logam mulia, burung, domba, sawah dan sebagainya. Orang-orang yang
seperti ini menimbun uang mereka di bawah tanah.
Anda lihat mereka membanting
tulang seumur hidup, menetang bahaya di darat, bahaya di laut, di bukit yang
tinggi, di lembah yang curam, mengumpulkan kekayaan, dan mengangkanginya hanya
untuk diri mereka sendiri --- dan entah masih berapa banyak lagi yang lainnya!
Mereka inilah yang dimaksudkan oleh Rasulullah Saw, ketika beliau bersabda :
“Celakalah orang yang mengabdi kepada uang! Celakalah orang yang mengabdi pada
emas!”
Sungguh, kegelapan apakah yang lebih pekat daripada kegelapan yang
membutakan manusia terhadap kenyataan bahwa emas dan perak hanyalah dua jenis
logam, yang dicari bukan hanya demi logam-logam itu sendiri, yang tidak lebih
baik daripada batu kerikil kecuali bila dijadikan sarana untuk mencapai
berbagai tujuan, dan dibelanjakan untuk hal-hal yang memang perlu?
Golongan keempat maju selangkah labih jauh ketimbang ketololan total golongan
ketiga tadi, dan beranggapan bahwa kebahagiaan yang besar dapat ditemukan pada
besarnya pamor pribadi, luasnya kemasyarakatan diri sendiri, penambahan jumlah
pengikkut dan pengaruh atas orang lain.
Anda lihat orang-orang ini mengagumi
diri mereka di muka cermin! Salah satu dari mereka, yang kelaparan dan papa di
dalam rumahnya, akan membelanjakan uangnya yang pas-pasan untuk membeli
pakaian, dan berupaya untuk mematut-matut dirinya sebaik mungkin dengan pakaian
itu, semata-mata untuk menghindari pandangan yang menghina bila ia bepergian ke
luar rumah.
Masih banyak lagi
kelompok-kelompok kecil lainnya yang tak terbilang jujmlahnya. Mereka semua
ter-hijab dari Allah Swt, akibat suatu kegelapan murni, yaitu dikri mereka
sendiri yang dalam keadaan gelap. Tak perlu kiranya menyhebutkan tentang
orang-perorang dari kelompok-kelompok tersebut di atas sesudah penjelasan kami
mengenai mereka itu menurut janisnya masing-masing. Termasuk dalam bilangan
mereka itu, sekelompok orang yang m,engucapkan la ilaha ilallah, akan tetapi
besar kemungkinannya mereka terdorong mengucapkannya oleh perasaan takut atau
mengharapkan perlindungan dari kaum Muslim, atau untuk mengambikl hati mereka,
atau ikngin memperoleh sesuatu dari kekayaan mereka, atau disebabkan fanatisme
dami membela agama atau mazhab nenek moyang.
Orang-orang seperti ini apabila
tidak terdorong oleh ucapan syahadatain itu untuk mengerjakan amal-amal shaleh,
pasti ucapan itu tidak akan mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan dan
memasukan mereka ke dalam cahaya keimanan.
Bahkan. Teman-teman dan
pelindung-pelindung mereka adalajh thaghut (tiran) yang mengeluarkan mereka
dari cahaya ke dalam kegelapan. Adapun orang yang kena pengaruh ucapan itu,
sehingga merasa sedih disebabkan amal-amal buruknya, dan merasa senang dengan
amal-amal baiknya, maka orang seperti kitu berada di luar kegelapan yang murni,
kendatipun ia banyak beruat pelanggaran atau maksiat.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.