بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir
Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra.
التدبير في شأن الرزق
فصل: كنت
قد وعدنا بأنا نفرد للتدبير في شأن الرزق بابا، وذلك: أن أكثر دخول التدبير على
القلوب من جهته. فاعلم أن
سلامة القلوب من التدبير في شأن الرزق، منة عظمى لا يسلم منها إلا الموفقون الذين
صدقوا الله في حسن الثقة، فاطمأنت قلوبهم إليه، وتحققوا بالتوكل عليه، حتى لقد بعض
المشايخ: (احكموا إلى أمر الرزق ولا عليك من سائر
المقامات). وقال بعض
المشايخ: (اشد الهموم هموم الاقتضاء). وتبين ما
قال هذا الشيخ: أن الله تعالى خلق هذا الآدمي محتاجا إلى مدد يمسك بنيته، ويمد
قوته، لما كنت الحرارة الغريزية التي هي فيه تحلل أجزاء بدنه، كان هذا الغذاء
تطبخه المعدة، فتأخذ خلاصته، فيعود جزء بدنه خلفا لما حللته الحرارة الغريزية منه،
ولو شاء الحق تعالى لأغنى وجود الآدمي عن المدد الحسي، وتناول الأغذية، ولكن أراد
سبحانه وتعالى أن يظهر حاجة الحيوان إلى وجود التغذية، واضطراره إلى ذلك وغناه
سبحانه وتعالى عما هو الحيوان محتاج إليه فلذلك قال سبحانه وتعالى: {قل أغير الله أتخذ وليا فاطر السماوات والأرض وهو يطعم
ولا يطعم}. فتمدح
سبحانه وتعالى بوصفين:
أحدهما: انه يطعم غيره لأن كل العباد آخذ من إحسانه، وآكل من رزقه
وامتنانه. والآخرة: أنه لا يطعم لأنه المقدس عن الاحتياج
إلى التغذية بل هو الصمد، والصمد هو الذي لا يطعم. وإنما خص
الحق تعالى الحيوان بالافتقار إلى التغذية دون غره من الموجودات، لأنه سبحانه
وتعالى وهب الحيوان من صفاته ما لو تركه
من غير فاقة لادعى أو ادعى فيه، فأراد الحق سبحانه وتعالى ـ وهو الحكيم الخبير ـ
أن يحوجه إلى مأكل، ومشرب وملبس، وغير ذلك، ليكون تكرار الحاجة منه سببا لخمود
الدعوى عنه أو فيه.
فائدة:
اعلم أن الحق تعالى أراد أن يجعل الحاجة لهذا النوع، وهو الحيوان، من الآدمي
وغيره، إما ليعرفه، أو ليعرف به، إلا ترى أن الحاجة باب إلى الله، وسبب يوصلك
إليه، ألم تسمع قوله تعالى: {يا أيها الناس انتم
الفقراء إلى الله، والله هو الغني الحميد}. فجعل
الفقر إلى الله، سببا يؤدي إلى الوصول إليه، والدوام بين يديه.
ولعلك تفهم ها هنا قوله صلى الله عليه وسلم: (من
عرف نفسه عرف ربه). أي من
عرف نفسه بحاجتها وافتقارها وذلتها وفاقتها ومسكنتها عرف ربه بعزه وسلطانه، ووجوده
وإحسانه إلى غير ذلك من أوصاف الكمال، لا سيما هذا النوع من الآدمي، فإن الحق
سبحانه وتعالى كرر فيه أسباب الحاجة وعدد فيه أنواع الفاقة لأنه محتاج إلى صلاح
معاشه ومعاده، وافهم ها هنا قوله تعالى: {لقد
خلقنا الإنسان في كبد}. أي من
أمر دنياه وأخراه، فلكرامته عند الله كرر أسباب الحاجة فيه:
ألم تر أن لأصناف الحيوان غنية بأصوافها وأوبارها
وأشعارها، عن لباس دثارها؟ وغنية بمرابضها وأوكارها عن أن تتخذ بيتا لقرارها.
MENGATUR URUSAN REZEKI
Masalah
pengaturan rezeki kami bahas secara khusus disini karena manusia paling sering
merisaukan masalah rezeki sehingga mereka berhasrat ikut mengatur dalam masalah
ini.
ketahuilah,
hanya orang yang diberi Taufik yang selamat dan terhindar dari hasrat ikut
mengatur urusan rezeki. Orang seperti itu sungguh telah mendapatkan anugerah
yang besar, mereka benar-benar percaya kepada Alloh sehingga mereka merasa
tentram dan senantiasa bersandar kepada-Nya. Seorang Syeikh berkata, “Kokohkan
keyakinan kalian dalam urusan rezeki, itu sudah cukup bagi kalian(dari makom
selainnya)”.
seorang
Syeikh lainnya berkata, “kerisauan yang paling hebat adalah merisaukan sesuatu
yang telah dijamin oleh Alloh”. Dari pernyataan diatas dapat difahami bahwa
Alloh swt. telah menciptakan manusia dalam keadaan membutuhkan makanan untuk
menjaga fsisiknya dan memelihara kekuatannya. energi alamiah yang terkandung
dalam makanan mengalir memasuki bagian-bagian tubuh manusia, kemudian dibakar
oleh pencernaan dan tubuh nenyerap saripatinya.
Jika
Alloh berkehendak, bisa saja Alloh menciptakan manusia yang tidak membutuhkan
asupan makanan. akan tetapi Alloh ingin agar kebutuhan manusia terhadap makanan
terlihat jelas. Kemudian Alloh mencukupi kebutuhan mereka itu. karenanya Alloh
swt. berfirman, “Katakanlah, Apakah aku akan menjadikan pelindung selain
Alloh yang menjadikan langit dan bumi. padahal Dia yang memberi makan dan tidak
diberi makan”. ayat ini menyebutkan dua sifat Alloh, (yaitu Dia yang
memberi makan dan Dia tidak diberi makan.) sifat yang pertama, yaitu bahwa
Alloh yang memberi makan kepada seluruh makhluk. karena semua hamba membutuhkan
karunia, makanan dan anugerah-Nya. sifat yang kedua menegaskan bahwa Alloh maha
Suci dan tidak membutuhkan makanan, Dia tidsak diberi makan karena Dia adalah
tempat bergantung dan bersandar seluruh makhluk.
Alloh
swt. menciptakan hewan dengan membutuhkan makanan karena Dia ingin memberinya
melalui sifat-sifat-Nya. Seandainya hewan dibiarkan tanpa kebutuhan, tentu
hewan akan mengaku-aku. karena itu Alloh Dzat yang Maha Bijaksana dan Maha
Mengetahui membuatnya membutuhkan makanan, minuman pakaian dan sebagainya sehingga
rasa butuh itu membuatnya tidak mengaku-aku.
Faidah. Ketahuilah, Tujuan Alloh membuat
macam-macamnya kebutuhan pada hewan termasuk juga manusia dan lainnya, itu agar
mereka mengenal Alloh atau agar Alloh dikenal melaluinya(kebutuhan). sadarilah,
rasa butuh itu merupakan pintu menuju Alloh dan sebab yang bisa mengantarmu
kepada-Nya. Alloh berfirman, “Wahai manusia. kalian semua membutuhkan Alloh,
dan Alloh Dzat yang maha Kaya dan Maha Terpuji”. Dia menjadikan rasa butuh
kepada Alloh sebagai sebab yang membuat para hamba sampai kepada-Nya dan tetap
berada di hadirat-Nya. dari sini mungkin kau memahami sabda Nabi saw. “Siapa
yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya”.
Artinya: Siapa yang mengenal dirinya melalui rasa hajatnya,
kefakirannya, kehinaannya, dan kebutuhannya, ia akan mengenal Tuhannya dengan
keMaha Muliaan-Nya, Kekuasaan-Nya, Keberadaan-Nya, karunia-Nya dan berbagai
sifat-sifat-Nya yang sempurna. Terlebih lagi, Alloh telah menciptakan pada diri
manusia bermacam-macamnya hajat dan kebutuhan, karena manusia ingin baik
kehidupannya dan kepulangannya nanti. tentang hal ini fahamilah firman Alloh,
“Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah”. maksudnya, Manusia
diciptakan dalam keadaan susah payah menghadapi urusan dunia dan akhirat.
Karena
kemuliaan manusia disisi Alloh swt, Dia menanamkan sebab/alasan untuk
membutuhkan pada diri manusia. jelasnya, beberapa jenis hewan tak punya alasan
untuk membutuhkan pakaian karena mereka telah dilengkapi dengan bulu yang
tebal, atau hewan tidak memerlukan tempat tinggal karena telah dilengkapi
kemampuan membuat sarang. sedang manusia punya alasan untuk membutuhkannya.
kembali ke bab Tujuh
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (At-Tanwir Bab 7 a) MENGATUR URUSAN REZEKI
Description : At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra. التدبير في شأن الرزق فصل: كنت قد وعدنا بأنا نفرد للتدبي...