بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir
Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra.
Pelajaran /Faidah ke 1-3 (Ayat 24 surat Al Qoshosh)
وفي هذه الآية فوائد:
الفائدة
الأولى: وهو أن يكون المؤمن طالبا من ربه ما قل وجل،
وقد ذكرناه آنفا.
الفائدة
الثانية: أنه صلى الله عليه وسلم نادى متعلقا باسم
الربوبية لأنه المناسب في هذا المكان، لأن الرب من رباك بإحسانه، وغذاك بامتنانه،
فكان في ذلك استعطاف لسيده إذ ناداه باسم الربوبية، التي ما قطع عنه موائدها، ولا
حبس فوائدها.
Didalam ayat yang tersebut diatas (Al-qoshosh 24)
mengandung beberapa pelajaran/faidah.
Faidah Pertama, Semestinya seorang mukmin meminta
kepada Tuhannya, baik permintaan kecil atupun besar. seperti yang sudah kami
terangkan.
Faidah Kedua, Nabi Musa as. berdo’a dengan
mengaitkan Asma Rububiyyah, karena Rob adalah dzat yang memeliharamu dengan
kebaikan-Nya, dan mencukupi rezekimu dengan karunia-Nya. Dalam munajatnya itu
Nabi Musa as. meminta kasih sayang-Nya. ketika memanggil-Nya dengan nama
Rububiyyah, Dzat yang tak pernah putus melimpahkan karunia-Nya.
الفائدة الثالثة: قوله: {إني لما أنزلت إلي من خير فقير، ولم يقل أني إلى الخير
فقير، وفي ذلك من الفائدة: أنه لو قال: إني {إلى
خيرك أو الخير فقير}، لم يتضمن أنه قد أنزل رزقه،
ولم يهمك أمره.فأتى بقوله: {أني لما أنزلت إلي من
خير فقير، ليدل على أنه واثق بالله، عالم بالله لا ينساه، فكأنه يقول:
رب أني اعلم انك لا تهمل أمري، ولا أمر شيء، مما خلقت، وانك قد أنزلت
رزقي، فسق لي ما أنزلت لي، كيف تشاء على ما تشاء محفوفا بإحسانك مقرونا بامتنانك،
فكان في ذلك فائدتان: فائدة
الطلب، وفائدة الاعتراف بان الحق سبحانه وتعالى قد أنزل رزقه ولكنه أبهم وقته،
وسببه، وواسطته، ليقع اضطرار العبد، ومع الاضطرار تكون الإجابة، لقوله تعالى:
{أمن يجيب
المضطر إذا دعاه}. ولو تعين
السبب والوقت والوسائط، لم يقع للعباد الاضطرار الذي وجوده عند إبهامها، فسبحان
الإله الحكيم، والقادر العليم.
Faidah Ketiga, Pada ayat itu Alloh berfirman, “Aku
membutuhkan kebaikan yang Kau turunkan kepadaku” Alloh tidak mengtakan, “Aku
(musa) membutuhkan kebaikan” atau “Aku membutuhkan kebaikan-Mu”. Kedua redaksi
diatas tidak mengandung arti bahwa Alloh telah menurunkan rizeki kepadanya, dan
tidak mengabaikan keadaannya. karena itu Alloh menggunakan redaksi yang pertama
(“Aku membutuhkan kebaikan yang Kau turunkan kepadaku” ) untuk menunjukkan
bahwa Musa bergantung dan percaya kepada Alloh, dan mengetahui bahwa Alloh
tidak melupakannya. seolah-olah Musa berkata, “Tuhanku, aku mengetahui bahwa
Engkau tidak mengabaikan urusanku, dan urusan semua makhluk-makhuk-Mu.
Engkau telah
menurunkan rizekiku, karena itu, arahkan kepadaku apa yang Kau turunkan untukku
dengan cara yang Engkau kehendaki bersamaan dengan kebaikan-Mu, karunia-Mu dan
rahmat-Mu”. Munajat ini ada dua pelajaran, yaitu permintaan sekaligus pengakuan
bahwa Alloh swt. menurunkan rizeki tanpa menyebutkan waktu, sebab, dan
sarananya. agar hamba merasa butuh dan terdesak. dengan keadaan seperti itulah
Alloh mengabulkan permintaan hamba. Alloh berfirman, “Atau, siapakah yang
mengabulkan orang yang terdesak ketika ia berdo’a”.
Seandainya Alloh memberi tahu sebab, waktu dan sarana
turunnya rizeki, tentu saja manusia tidak akan merasa butuh atau terdesak. Maha
suci Tuhan yang Maha Bijaksana yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (At Tanwir bab 7 b) Pelajaran /Faidah ke 1-3 (Ayat 24 surat Al Qoshosh)
Description : At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra. Pelajaran /Faidah ke 1-3 (Ayat 24 surat Al Qoshosh) ...