بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 46.
IKUTILAH
RASULULLAH SAW.
Ahad pagi
18 Rajab tahun 545, Beliau berkata:
Dunia
diperumpamakan pasar yang tidak lama lagi pasti tertutup. Tutuplah pintu
penglihatan untuk ciptaan, bukalah jalan penglihatan menuju Allah, tutuplah
jalan-jalan keuntungannya, causalita dalam situasi hati yang jernih dan
pendekatan sirri dalam sesuatu yang memperkhusus dirimu; bukan yang umum; dari
keahlian atau pengikut, tapi usahakan keuntungan selain untukmu, manfaat selain
untukmu, pendapatan selain untukmu, sebaliknya carilah sesuatu yang
memperkhusus dirimu dari berbagai keutamaan-Nya. Tempatkan dirimu bersama
dunia, hatimu bersama akhirat, sirrimu bersama Allah, sesungguhnya kamu
menyadari apa yang menjadi kehendak-Nya.
Ulama
itu sebenarnya pengganti para Nabi, maka terimalah kata mereka – meliputi
perintah – karena mereka hanya memerintah berdasar perintah Allah dan
Rasul-Nya, juga membendung apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, juga
membendung apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, mereka bicara sambunglah,
mereka memberi ambillah, mereka tidak bergerak menurut gerak tabi’at
kemanusiaan atau mengikuti letupan nafsu mereka. Mereka tidak perrnah
meyekutukan Allah – dalam agama – karena terbawa oleh keinginan yang rendah.
Ikutilah Rasulullah, baik menurut kata atau tindakannya. Firman Allah :
“Apa
yang diberikan oleh Rasul kepadamu hendaklah kamu terima dan apa yang
dilarangnya hentikanlah.” (Qs. LIX :7).
Ikutilah
Rasulullah sehingga memperdekat dirimu darinya yang berarti memperdekat dengan
Allah.
Wahai
munafik, kau kira agama itu membawa kebencian, dan urusan yang dibawa sia-sia?
Sungguh tiada kemuliaan bagimu termasuk pembujuk dan teman-temanmu yang buruk !
Wahai
Allah, limpahkanlah taubat untukku dan untuk mereka, lepaskanlah mereka dari
kehinaan sifat-sifat munafik dan keteguhan syirik.
Sembahlah
Allah, mohonlah bantuan untuk mampu menyembah-Nya yaitu dengan mencari barang
halal, karena Allah menyukai orang beriman yang tunduk, makan dari hasil halal.
Dia menyukai mereka yang makan dari hasil kerja dan membenci orang yang makan
tapi tidak suka bekerja. Dia menyukai orang yang makan atas hasil usaha
sendiri, dan membenci orang makan dari hasil kemunafikan di samping dari hasil
penggantungan kepada sesama ciptaan. Dia mencintai orang yang bertauhid dan
membenci orang yang bersekutu (bersyirik). Demikian di antara syarat orang yang
menyinta lagi bersesuaian dengan-Nya.
Serahkan
jiwamu kepada Tuhan, relakan atas kehendak-Nya di dunia sampai akhirat. Suatu
hari aku pernah mendapat cobaan maka aku memohon kepada Allah untuk
kesembuhannya, tetapi justru datang lagi cobaan lain menimpaku, ketika itu aku berikhtiar,
tiba-tiba ada suara berbicara padaku : “Apakah kamu hendak mengalihkan coba itu
kepada kami dalam situasi permulaanmu, jika kamu benar-benar pasrah, maka
sopanlah dan diamlah.”
Celaka
kau, mengaku cinta Allah, ternyata kau mencinta yang lain. Dia adalah
penjernih, padahal yang lain pengaruh. Bila kamu membaut keruh di atas
kejernihan dengan laku menyinta yang lain – bukan Allah – justru perbuatan itu
memperkeruh dirimu. Dia berbuat kepadamu tidak beda seperti yang diperbuat atas
Ibrahim a.s. dan Ya’kub a.s. ketika sibuk menyeru orang tuanya dengan membakar
hati keduanya. Ibrahim dan Ya’kub sama-sama diuji. Nabi kita Muhammad saw.
kala cenderung sibuk kepada anak menantunya (cucu) yakni Hasan dan Husain,
Jibril datang kepada beliau, katanya : “Apa kamu mencinta mereka? Nabi menjawab
: “Ya benar”, Lalu Jibril berkata : “Satu di antaranya akan diracun dan yang
lain akan dibunuh”. Maka segera Nabi mengusir rasa kecintaan itu
dari hati dan menghabiskan waktu untuk Tuhan, dengan demikian beralihlah kegembiraan
terhadap kedua cucunya dengan kedukaan atas mereka.
Sungguh
Allah amat cemburu terhadap hati para Nabi, para Wali dan para hamba yang
shalih. Wahai pencari dunia, dengan laku munafiq bukalah tanganmu tentu kamu
tidak melihat sesuatu pun di sana. Celaka, kamu tidak suka berusaha, kamu hanya
suka duduk sambil menikmati harta orang lain dengan imbangan agama. Bekerja
adalah termasuk perbuatan para Nabi seluruhnya. Bukan termasuk golongan mereka
kecuali orang yang sedia bekerja, di akhirat nanti mereka mengangkat manusia
atas izin Allah.
Wahai
pemabuk tuak dunia, kegemerlapan dan kegialannya, dalam waktu dekat, kamu akan
diluruskan dalam luang kuburmu !.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.