بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 177-178
177-178.
“HIJABNYA
MAKHLUK”
٭
إِنَّمَا حَجَبَ اْلحَقَّ عَنْكَ شِدَّةَُ قُرْبِهِ مِنْكَ. ٭
177. “ Sesungguhnya yang
menghijab(menghalangi) engkau daripada melihat Alloh, itu karena sangat
dekatnya Alloh kepadamu.”
Bisa di maklumi, bahwa panca indera manusia
itu sangatlah terbatas, contohnya mata untuk bisa melihat, haruslah tepat pada
ukurannya, terlalu jauh tidak akan kelihatan begitu juga terlalu dekat, juga
tidak akan kelihatan. Seperti kalau kita baca tulisan yang kita dekatkan dan
menempel pada mata tentu tidak akan bisa terbaca.
Begitu juga Alloh, kita tidak
bisa melihat Alloh, karena terlalu dekatnya Alloh, Alloh meliputi kita dengan
cara yang sangat sempurna.
Alloh berfirman : “Dan Aku
lebih dekat (kepada mayyit) dari pada kamu semua, akan tetapi kamu semua
tidak tahu”
Hikmah ini tidak bisa difahami dengan sempurna kecuali orang-orang yang
mata hatinya sudah terbuka terang, yang bisa melihat pendhohiran Alloh pada
makhluknya.
٭
إنَّمَا احْتَجَبَ لِشِدَّة ِظُهُرِهِ وَخَفِيَ عَنِ الاَبْصَارِ لِعَظِيمِ
نُورِهِ. ٭
178. “ sesungguhnya
terhijabnya Alloh dari penglihatanmu itu karena sangat jelas dan terangNya, dan
samarnya Alloh dari penglihatanmu itu karena terlu besarnya sinar dan cahaya
nurNya.”
Sebagaimana keterangan hikmah sebelumnya, tentang
keterbatasan/kelemahan panca indera manusia yang tidak bisa melihat karena
terlalu dekat, begitujuga tidak akan bisa melihat terlalu terang. Pada
hakikatnya semua benda itu bisa terlihat karena adanya cahaya/nur, tanpa cahaya
takkan bisa terlihat, begitu juga terlalu terangnya cahaya, matapun tidak akan
kuat melihat karena terlalu sialau. Seperti contoh matahari, yang cahayanya
paling terang dari cahay yang lain yang bisa dilihat mata, sebab dari kuatnya
sinar mata hari, mata kita tidak mampu menembus/ melihat dzatnya matahari itu
sendiri, sehingga kita bisa tahu matahari hanya lewat sinarnya saja, dan mata
tidak kuat/bisa melihat hakikatnya matahari itu. Artinya: matahari itu tidak
terhijab oleh dzatnya sendiri tapi cahayanyalah yang menghijab matahari itu.
Begitu juga Alloh, itu tidak terhijab oleh dzatNya, tapi terhijab oleh
makhluknya, sebab terlalu jelas,terang dan besar NurNya. Jadi yang menghijab
sesuatu itu bukan dzatnya, tapi kelemahan kita yang menjadikan hijab itu
sendiri.
Jadi hakikat/dzat itu tidak akan bisa dicapai dengan panca indera, tapi
bisa dicpai dengan matahati yang terang.
Maka apabila engkau melihat
dengan mata hatimu, tidak akan menemukan sesuatu yang terlukis pada benda-benda(makhluk)
itu selain daripadaNya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Al Hikam 177-178) “HIJABNYA MAKHLUK”
Description : HIKMAH 177-178 177-178. “HIJABNYA MAKHLUK” ٭ إِنَّمَا حَجَبَ اْلحَقَّ عَنْكَ شِدَّةَُ قُرْبِهِ مِنْكَ. ٭ 177. “ Se...