بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
As-Syeikh Al-Imam Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi
BAB TIGA.
TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN “SUFI”
2.
MUJAHADAH
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari)
keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Qs.
Al-Ankabut : 69).
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khurdry, (Sa’id bin
Malik bin Sanan al-Nashari al-Kahzrajy (10.sH – 74 H/613 -693 M), seorang
sahabat Rasulullah saw. Ikut berperang duabelas kali, dan meriwayatkan 1170
hadis. Meninggal di Madinah). Bhawa ketika Rasulullah saw. ditanya mengenai
jihad terbaik, beliau menjawab, “Adalah perkataan yang adil yang disampaikan
kepada seorang pengausa yang zalim.” (Qs. Hr. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu
Majah). Mka air mata berlinang dari kedua mata Abu Sa’id ketika mendengar hal
ini.
Syeikh Abu Ali ad.-Daqqaq r.a. berkata :
“Barangsiapa menghiasai lahiriahnya dengan mujahadah, Allah akan memperindah
rahasia batinnya melalui musyahadah. Siapa yang permulaannya tidak memiliki
mujahadah dalam tharikat ini, ia tidak akan menemui cahaya yang mencar
darinya.”
Abu Utsman al-Maghriby mengatakan : “Adalah
kesalahan besar bagi seseorang membayangkan bahwa dirinya akan mencapai sesuatu
di jalan-Nya atau bahwa sesuatu di jalan-Nya akan tersingkap baginya, tanpa
bermujahadah.”
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq r.a. menegaskan : “Orang
yang tidak berdiri dengan mantap di awal perjalanan spiritualnya tidak akan
diizinkan beristirahat pada akhir perjalanannya.” Dikatakannnya pula, “Gerak
adalah suatu berkat.” Dan katanya kemudian, “Gerakan-gerakan dzahir akan
melahirkan barakah-barakah batin.”
As- Sary berkata : “Wahai kaum muda, tekunlah
kalian, sebelum kamu sekalian menginjak usia seperti diriku, sehingga kalian
lemah dan lengah seperti diriku.” Padahal pada saat itu tidak seorang pun di
antara para pemuda yang mampu menyejajari langkah as-Sary dalam bidang ibadat.
Saya mendengar al-Hasan al-Qazzaz berkata : “Jangan
makan kecuali amat lapar, jangan tidur kecuali amat kantuk, jangan bicara
kecuali dalam keadaan darurat.”
Ibrahim bin Adham mengatakan : “Seseorang akan baru
mencapai derajat kesalehan, sesudah melakukan enam hal : (1) Menutup pintu
bersenang-senang dan membuka pintu penderitaan; (2) Menutup pintu keangkuhan
dan membuka pintu kerendahan hati; (3) Menutup pintu istirahat dan membuka
pintu perjuangan; (4) Menutup pintu tidur dan membuka pintu jaga; (5) Menutup pintu
kemewahan dan membuka pintu kemiskinan; (6). Menutup pintu harapan duniawi dan
membuka pintu persiapan menghadapi kematian.”
Abu Amr bin Nujayd berkata : “Barangsiapa
menghargai hawa nafsunya berarti meremehkan agamanya dan pendengarannya.”
Abu Ali ar-Rudzbary mengatakan : “Apabila seorang
Sufi – sesudah lima hari kelaparan – berkata : “Aku lapar.” Kirimlah ia ke
pasar untuk mencari nafkah. Prinsip mujahadah pada dasarnya adalah mencegah
jiwa dari kebaisaan-kebiasaannya dan memaksanya menentang hawa nafsunya
sepanjag waktu.”
Jiwa; mempunyai dua sifat yang menghalangi dalam
mencapai kebaikan; keberlarutan dalam memuja hawa nafsu dan penolakan pada
tindak kepatuhan. Manakala jiwa menunggang nafsu, maka Anda harus
mengendalikannya dengan kendali takwa. Manakala jiwa bersikukuh menolak untuk
selaras dengan kehendak Tuhan, maka Anda harus mengendalikannya agar menolak
hawa nafsunya. Manakala Jiwa bangkit memberontak, maka Anda harus mengendalikan
keadaan ini. Tiada satu hal pun yang berakibat lebih utama selain sesuatu yang
muncul menggantikan kemarahan yang kekuatannya telah dihancurkan dan yang
nyalanya telah ddipadamkan oleh akhlak mulia. Manakala jiwa menemukan kemanisan
dalam anggur kecongkakan, niscaya ia akan merana bila tidak sanggup
menunjukkan kemampuannya dan menghiasai perbuatan-perbuatannya kepada siapapun
yang melihatnya. Orang harus memutuskannya dari kecenderungan seperti ini dan
menyerahkannya pada hukuman kehinaan yang akan datang tatkala diingatkan akan
hargadirinya yang rendah, asal-usulnya yang hina dan amal-amalnya yang
emnijikan. Perjuangan kaum awam berupa pelaksanaan tindakan-tindakan; tujuan
kaum khawash adalah menyucikan keadaan spiritual mereka. Bertahan dalam
lapar dan jaga, adalah sesuatu yang mudah. Sedangkan membina akhlak dan membersihkan
semua hal negatif yang melekat padanya, sangatlah sulit.
Satu dari sekian sifat jiwa yang merugikan dan
paling sulit dilihat adalah ketergantungannya pada pujian manusia. Orang yang
bermental seperti ini berarti menyangga beban langit dan bumi dengan satu
alisnya. Satu pertanda yang mengisyaratkan mental seperti ini adalah apabila
pujian orang tidak diberikan kepadanya, niscaya ia menjadi pasif dan pengecut.
Dikabarkan bahwa Abu Muhammad al-Murta’isy berkata
: “Aku berangkat haji berkali-kali seorang diri. Pada suatu ketika aku
menyadari bahwa segenap upayaku terkotori oleh kegembiraanku dalam
melakukannya. Hal ini kusadari saat ibu memintaku menarikan sguci air untuknya.
Jiwaku merasakan hal ini sebagai beban yang berat. Saat itulah aku mengetahui
bahwa apa yang kusangka merupakan kepatuhan kepada Allah swt. dalam hajiku
selama ini tidak lain hanyalah kesenanganku semata, yang datang dari kelemahan
dalam jiwa, karena apabila nafsuku sirna, niscaya tidak akan mendapati tugas
kewajibanku sebagai suatu yang memberatkan dalam hukum syaritat.”
Pada suatu ketika seorang wanita lanjut usia
ditanya mengenai keadaan ruhaninya. Ia menjawab : “Semasa Muda, aku berpikir
bahwa keadaan-keadaan ruhani itu berasal dari kekuatan dan semangat yang tak
kujumpai saat ini, ketika sudah tua, semua itu sirna sudah.”
Dzun Nuun al-Mishry berkata : “Penghormatan yang
Allah berkenan memberikannya kepada seorang hamba, maka Allah menunjukkan
kehinaan dirinya, penghinaan yang Allah berkenan menimpakannya kepada seorang
hamba, maka Allah menyembunyikan kehinaan dirinya dari pengetahuan akan
kehinaan itu sendiri.”
Ibrahim bin Khawwas menegaskan : “Aku tidak
menghadapi seluruh ketakutanku, kecuali secara langsung menghadapinya dengan
menungganginya.”
Muhammad bin Fadhl mengatakan : “Istirahat total
adalah kebebasan dari keinginan hawa nafsu.”
Saya mendengar Abu Ali ar.Rudzbary berkata :
“Bahaya yang menimpa manusia datang dari tiga hal : Kelemahan watak,
keterpakuan pada kebiasaan, dan mempertahankan teman yang merusak.” Saya bertanya
kepadanya, “Apakah kelemahan watak itu?” Ia menjawab. “Mengkonsumsi
hal-hal-yang haram.” Lalu saya tanyakan : “Apakah keterpakuan pada kebiasaan
itu?” Ia berkata : “Memandang dan mendengarkan segala sesuatu yang haram dan
melibatkan diri dalam firnah.” Saya bertanya : “Apakah mempertahankan teman
yang merusak itu? Dijawabnya : “Itu terjadi ketika Anda menuruti
hasrat nafsu dalam diri, lalu diri Anda mengikutinya.”
An-Nashr Abadzy mengatakan : “Penjara adalah jiwa
Anda. Apabila Anda melepaskan diri darinya, niscaya akan sampai pada
kedamaian.” Ia juga berkata : “Aku mendengar Muhammad al-Farra’ berkisah bahwa
Abul Husain al-Warraq mengatakan : “Ketika kami memulai menempuh jalan-Nya
lewat Tasawuf di Masjid Abu Utsman al-Hiry, praktek terbaik yang kami lakukan
adalah bahwa kami mempriorotaskan kemudahan bagi orang lain; kami tidak pernah
tidur dengan menyimpan sesuatu tanpa disedekahkan; kami tidak pernah menuntut
balas kepada seseorang yang menyinggung hati kami, bahkan kami selalu memaffkan
tindakannya dan bersikap rendah hati kepadanya; dan jika kami memandang hina
seseorang dalam hati kami, maka kami akan mewajibkan diri kami untuk
melayaninya sampai perasaan memandang hina itu lenyap.”
Abu Ja’far berkata : “Nafsu, seluruhnya gelap
gulita, peliatanya adalah batinnya. Cahaya pelita ini adalah taufiq. Orang yang
tidak disertai taufik dari Tuhannya, maka kegelapan akan menyelimutinya.”
Ketika mengatakan, “Pelita adalah batinnya.” Dimaksudkan adalah rahasia antara
dirinya dan Allah swt. yakni tempat keikhlasannya. Dengannya si hamba tersebut
mengetahui bahwa semua peristiwa adalah karya Tuhan; peristiwa-peristiwa
bukanlah ciptaan dirinya, tidak pula berasal darinya. Bila mengetahui hal ini,
ia akan bebas dalam setiap keadaannya, dari kekuatan dan kekuasaannya sendiri
dalam melestarikan manfaat waktunya. Orang yang tidak disertai taufik tidak
akan memperoleh manfaat dari pengetahuan tentang jiwanya atau tentang Tuhannya.
Itulah sebabnya mengapa para syeikh mengatakan “Orang yang tidak mempunyai sirr
akan terus bersikeras menuruti hawa nafsunya.”
Abu Utsman berkata : “Selama orang melihat setiap
sesuatu baik dalam jiwanya, ia tidak akan mampu melihat kelemahan-kelemahannya.
Hanya orang yang berani mendakwa dirinya terus menerus selalu berbuat salahlah
yang akan sanggup melihat kesalahannya itu.
Abu Hafs mengatakan : “Tidak ada jalan yang lebih
cepat ke arah kerusakan, kecuali jalan orang yang tidak mengetahui kekurangan
dirinya, karena kemaksiatan kepada Tuhan adalah jalan cepat menuju kekafiran.”
Abu Sulaiman berkata : “Aku tahu bahwa tidak
sedikit pun kebaikan dapat ditemukan dalam suatu perbuatan yang kulakukan
sendiri, aku berharap diberi pahala karenanya.”
As-Sary berkomentar : “Waspadalah terhadap orang
yang suka bertetangga dengan orang kaya, pembaca-pembaca Al-Qur’an yang sering
mengunjungi pasar, dan ulama-ulama yang mendekati penguasa.”
Dzun Nuun al-Mishry mengatakan : Kerusakan merasuki
diri manusia dikarenakan enam hal (1) Mereka memiliki niat yang lemah dalam
melaksanakan amal untuk akhirat; (2) Tubuh mereka diperbudak oleh nafsu; (3)
Mereka tidak henti-hentinya mengharapkan perolehan duniawi, bahkan menjelang
ajal; (4) Mereka lebih suka menyenangkan makhluk, mengalahkan ridha Sang
Pencipta; (5) Mereka memperturutkan hawa nafsunya, dan tidak menaruh perhatian
yang cukup kepada Sunnah Nabi saw. (6) Mereka membela diri dengan menyebutkan
beberapa kesalahan orang lain, dan mengubur prestasi pendahulunya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :