بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH
KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi
BAB 2.
TERMINOLOGI TASAWUF
(Istilah kata-kata
dalam bahasa tasawuf)
13.
SITR DAN TAJALLI
Orang awam berada dalam tutup (sitr).
Dan orang khawash berada dalam keabadian manifestasi (tajalli). Dalam suatu
hadis, Allah swt. apabila telah ber-tajalli terhadap sesuatu, maka sesuatu itu
khusyu’ (tunduk) kepada-Nya.
Orang yang berada dalam tahap sitr
memakai sifat penyaksiannya. Dan orang yang berada dalam tahap tajjali,
selamanya disertai sifat khusyu’nya.
Sitr, bagi awam merupakan siksaan, dan
bagi khawash (kalangan khusus dalam ruhani) merupakan rahmat. Sebab tanpa ia
tertutupi apa yang tersingkap dalam diri mereka, nisscaya akan musnah di sisi
Yang Maha Diraja Hakikat. Namun, sebagaimana tampak pada diri mereka, apa yang
tersingkap pun tertutup pada mereka.
Manshur al-Maghriby berkaa : “Aku
menemui salah sorang fakir dalam kehidupan orang Arab, diantaranya terdapat
seorang pemuda. Pemuda itu melayani sang fakir. Tiba-tiba pemuda itu pingsan.
Lalu si fakir bertanya tentang keadaannya. Maka orang-orang di situ menjelaskan
: “Ia memiliki kemenakan wanita, dan ia sangat cinta kepadanya. Lalu gaids itu
berjalan di kemahnya, tiba-tiba pemuda itu melihat gadis yang kumal berdebu.
Kemudain pemuda itu pun pingsan.” Lantas si fakir berlalu menuju pintu kemah,
sambil berkata kepada anak gadis itu. “Sesuatu yang asing bagimu, menjadi tutup
dan cacian. Aku datang hendak menolongmu berkenaan dengan pemuda ini. Maka
sebaiknya engkau kasihan terhadap apa yang ada pada dirinya, dari cintanya
kepada dirimu.” Lalu gadis itu berucap “Subhanallah!” Engkau orang yang berhati
sehat. Sebenarnya ia tidak tahan melihat kekumalanku, lalu bagaimana ia kuat
meneemaniku?”
Kehidupan orang-orang awam itu berada
dalam penampakan (tajalli), sementara cobaan mereka ada dalam ketertutupan
(sitr). Bagi orang-orang khawash, mereka selalu berada di antara ketidak
pedulian dan kehidupan nyata. Karena ketika menampakkan diri kepada mereka,
justru mereka acuh, namun ketika mereka tertutup, mereka dikembalikan pada
dunia, sehingga mereka hidup.
Ada yang mengatakan, ketika Allah swt.
berfirman kepada Musa, “Apa yang ada pada tanganmu wahai Musa.” (Qs. Thaaha
:17), justru agar Musa tertutupi sebagian apa yang menjadi sebab langsung yang
berpengaruh akibat mukasyafah, lewat kejutan penyimakan.
Mohon ampunan (istighfar) itu sendiri
merupakan upaya pencarian sitr. Dan ampunan (maghfirah) adalah sitr.
Seakan-akan ia mengabarkan, bahwa ia mecari str pada hatinya ketika didatangi
keperkasaan hakikat. Sebab bagi makhluk, tidak sedikit pun ada keabadian di
sisi Wujdu Al-Haq. Dalam hadis disebutkan : “Apabila dibuka Wajah-Nya, pastilah
kesucian Wajah-Nya (Cahaya-Nya) membakar apa yang dilihat oleh
pandangannya.” (Hr. Muslim).
Kembali ke Bab 2(dua) (Istilah kata-kata dalam bahasa tasawuf)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :