بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Pangeran Pangudar Cicalengka
Berdasarkan
sahibul hikayat babad Sunda, adalah seorang pemuda bernama Raden Haji Pangeran
Panji Argaloka salah seorang pewaris tahta Kerajaan Khanoman Cirebon
yang masih keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon.
Ketika
terjadi pergolakan perang saudara di awal abad ke XVIII, Pangeran Argaloka
mengasingkan diri ke daerah Priangan dan mempersunting seorang gadis desa
Cihanyir Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung yang bernama Nyai (Mbah Candra
Wulan) binti Embah Gaong (Prabu Sakti)
Sesuai
dengan misi awalnya yaitu penyebar agama Islam tantangan yang penuh resiko pun
dilaluinya. Nyawa merupakan taruhan setaip perjuangannya dalam menegakkan agama
Islam. Tantangan itu bukan datang dari pihak luar tetapi datang dari saudaranya
sendiri yang masih menganut agama Hindu.
Sebagai
antisipasi ia pun pergi ke tatar Sunda lainnya dan salah satunya adalah
Cicalengka, Cihanyir, Cikasungka, dan Cikancung. Dalam perjalannya itu,
Argaloka menyamar sebagai tabib dengan nama Rd. Satja Wardana. Dengan
kegigihannya Satja Wardana dalam mengobati masyarakat kemudian ia namanya
melambung dan dikenal luas oleh masyarakat. Konon, namanya pun bukan hanya
terkenal di daerah setempat tetapi di daerah pesisir Jawa namanya dikenal
sebagai tabib.
Tentu
saja, dilain pihak, kompeni Belanda yang di kala itu melakukan sedang melakukan
politik devide et impera menilai bahwa kegiatan Argaloka adalah suatu kegiatan
yang bisa merorong kepentingan dan kewibawaan pemerintah. Maka, pihaknya
memerintahkan kepada seluruh instansi, serdadu kompeni maupun para jawara agar
menangkap dan membawanya ke Batavia.
Dalam
suatu kesempatan puluhan serdadu dan dibantu para jawara berhasil menangkap
Argaloka. Sebelumya ia lolos dari beberapa sergapan. Namun, kali ini pun
sebenarnya Argaloka dapat lolos. Setelah diborgol dan digiring menuju kereta
tahanan tiba-tiba Argaloka menghilang secara misterius. Atas kejadian ini
kompeni Belanda gelagapan dan tidak percaya karena hilangnya Argaloka tidak
masuk akal.
Masyarakat
telah mafhum baik para pengikutnya maupun pasien menganggap bahwa pangeran
Argaloka bukan orang sembarangan. Ia dilukiskan sebagai seorang pahlawan yang
sakti, berwibawa, dan sebagai panutan dalam menjalankan misi agamanya.
Namun para
pengikut Argaloka pada waktu itu merasa kehilangan dan mencari kemana-mana.
Tiba-tiba di suatu tempat pengkutnya dikejutkan oleh kemunculan Rd.
Satjawardana di daerah Cinangka dan berkata, “ Apabila memerlukanku dating saja
ke makam ini”. Makam itu sekarang menjadi tempat ziarah dengan sebutan Makam
Keramat Sembah Dalem Pangudar.
Karena
merasa jengkel kompeni Belnda saat itu, makam Pangudar yang terletak di Kampung
Cinangka Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung (7 Km dari Cicalengka)
nyaris dibongkar.
Sesuai
sepak terjangnya selama masa hidupnya Argaloka selain sebagai alim ulama dan
tabib dikenal sangat dermawan. Maka tidak heran jika makamnya dikunjungi dan
diberi sebutan oleh masyarakat kala itu, dengan nama Makam Keramat Sembah
Dalem Pangudar yang dimaknai secara harfiah tempat pelepas kesialan hidup.
Namun menurut penuturan pengikutnya “Pangudar” diartikan sewaktu Argaloka
muncul dan masih diborgol ia membuka borgol itu tanpa alat (udar atau
lepas), maka lahirlah nama Pangudar sampai sekarang. Situs
Budaya Makam keramat Eyang Pangudar atau R.H. Pangeran Panji Argaloka terletak
di Kampung Cinangka, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung memiliki luas 1,5
ha. Sarana/prasarana berupa mesjid, pos, bangunan makam berukuran 12 X 14 m.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : Pangeran Pangudar Cicalengka
Description : Pangeran Pangudar Cicalengka “SIMBAH DALEM PANGUDAR” Berdasarkan sahibul hikayat babad Sunda, adalah seorang pemuda berna...