بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
SAUDARAKU...Larilah kepada Alloh
Syeikh Abdul
Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Wahai saudaraku, engkau mengaku Islam dan mengaku
memiliki Kitab Suci yang bernama Al-Quran. Sesungguhnya jika engkau beramal
(bertingkah laku dan berakhlak) berdasarkan Al-Qur’an,
maka engkau akan mudah menempati derajat di sisi Allah. Dengan beramal
berdasarkan sunah Rasulullah, engkau akan menempati kedudukan di sisi Muhammad
Saw. Janganlah engkau berhenti mengamalkan ара yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an itu
sebagai pengharum dan sebagai sumber resapan kaum sufi. Al-Qur’an juga menjadi
pembuka pintu kedekatanmu bersama Allah. Al-Qur’an sebagai penyambung hati jika
engkau melangkah menuju kepada Allah.
Wahai saudaraku, sesungguhnya orang dungu itu
menunggu kepastian, sedangkan orang berilmu itu menyertainya dan rela atas
ketentuan. Janganlah engkau menanti kepastian dan merasa sedih terhadap
kepastian itu. Sebab sikap bodoh seperti itu dapat menghancurkanmu.
Wahai saudaraku, janganlah engkau menjadi manusia yang
tergila-gila dengan harta benda dan jangan mengejar isi dunia saja. Jangan pula
engkau bekerja hanya didasari atas kepentingan duniawi belaka. Perbuatan itu
sungguh akan mengantarkan dirimu kepada kebatilan dan kecelakaan akhirat.
Rasulullah Saw. bersabda:
اِنَّ لِلَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مَلِكًا يُنَادِى كُلَّ يَوْمٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً، يَابَنِى اَدَمَ لِدُوْا لِلْمَوْتِ وَابْتَولِلْخَرَابِ واجْمَعُوا لِلاَعْدَاءِ
“Sesungguhnya Allah mempunyai Malaikat yang tiap
hari, pagi dan sore selalu memanggil "Wahai anak cucu Adam bersiap-siaplah
untuk mati, bangkitlah untuk binasa, dan berkumpulah (bersatulah) untuk
menghadapi musuh.”
Wahai saudaraku, orang beriman itu selalu memasang
niat baik dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya. Dia beramal di dunia
dengan niat untuk kepentingan akhiratnya. Orang beriman selalu memakmurkan
masjid, madrasah-madrasah, pesantren, dan selalu mengajak kaum muslimin untuk
berbuat begitu. Orang beriman selalu membantu keluarga, membantu orang miskin,
anak yatim, dan hanya semata-mata untuk kepentingan umat. Sebab dia yakin bahwa
Allah akan membalas kebaikannya dengan berbagai kenikmatan, baik di dunia
maupun di akhirat.
Orang beriman itu tidak beramal karena kepentingan
hawa nafsunya. Namun mereka berbuat sesuai dengan perintah Allah yang
terkandung dalam Al-Qur’an. Kalau anak cucu Adam telah sampai ke taraf ini,
pasti di akan selalu dekat kepada Allah. Hatinya tetap teguh bersama para nabi
dan rasul-Nya. Dia selalu menerima ajaran yang datang dari rasul-Nya dan
menerapkan dalam setiap amal ibadahnya.
Orang beriman selalu berzikir (ingat) Allah, baik
zikir lisan maupun zikir hati. Alangkah senangnya hidup mereka. Sebagaimana
yang dikisahkan Allah tentang ashabul kahfi: “Mereka itu dalam keadaan tidur
dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” (QS Al-Kahfi [18]: 18).
Sesungguhnya mereka itu adalah orang yang berakal. Karena itu mereka selalu
bersyukur dalam setiap keadaan. Mereka adalah orang yang takut kepada Allah dan
lebih mengutamakan perintah-Nya daripada kepentingan dirinya sendiri.
Wahai saudaraku! Sungguh celaka dirimu jika
melakukan perbuatan sebagaimana yang dikerjakan oleh para penghuni neraka.
Padahal dirimu menginginkan surga. Hal itu membuktikan kerakusan yang tidak
pada tempatnya. Engkau tidak akan pernah mendapatkan ара yang kau harapkan. Sebab jalan yang engkau
tempuh itu menyimpang dari yang diperintahkan Tuhanmu. Janganlah engkau
terpedaya oleh kenikmatan dunia, bahkan sampai menjadikanmu lupa kepada Allah.
Tunggu saja, dalam waktu dekat kenikmatan duniawi yang berada di tanganmu itu
akan dicabut oleh Allah. Dan, Allah akan merendahkan kehidupanmu hingga engkau
benar-benar kembali tunduk dan patuh kepada-Nya.
Wahai saudaraku, jika engkau berada dalam kejayaan,
maka manfaatkanlah kejayaanmu itu untuk bekal amal taat kepada-Nya. Gunakanlah
kejayaan itu untuk mencari jalan menuju kepada jalan-Nya. Wahai saudaraku,
ingatlah bahwa harta yang engkau miliki itu dapat membakar dan menghanguskan
kulitmu di akhirat nanti. Maka belanjakanlah hartamu sesuai dengan ketentuan
Al-Qur’an dan sunah Rasulmu. Agar engkau menjadi sejahtera, dunia dan akhirat.
Wahai saudaraku, cepat-cepatlah engkau menuju
kepada Allah. Berlarilah kepada Allah. Gunakanlah harta yang ada di tanganmu
untuk alat menuju kepada-Nya, untuk menegakkan syariat-Nya, untuk taat
kepada-Nya dan untuk mencari ridha-Nya. Seorang mukmin itu harus tahu bahwa
Al-Qur’an adalah roh hidayah yang ada di alam ini, oleh karena itu, antara
orang muslim dan Al-Qur’an harus ada hubungan yang erat. Sebab Al-Qur’an adalah
tali Allah yang kuat dan jalan yang lurus. Al-Qur’an sebagai rahmat untuk alam
semesta dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur’an telah terhimpun
dasar-dasar kebaikan dan petunjuk untuk membangun kehidupan dan meletakkan
landasan ketenteraman di muka bumi ini. Allah Swt. berfirman:“Sesungguhnya
Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isrâ' [17] :9)”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath
Ar-Rabbani
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : (Fath Ar-Rabbani) SAUDARAKU...Larilah kepada Alloh.
Description : SAUDARAKU...Larilah kepada Alloh Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai saudaraku, engkau mengaku Islam dan meng...