بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
PENJELASAN
TENTANG
“TAHAPAN-TAHAPAN (MAQAMAT) PARA PENEMPUH JALAN SUFI”
30
DZIKIR
Allah
swt. berfirman :
“Wahai
orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang
sebanyak-banyaknya.” (Qs. Al-Ahzab :41).
Diriwayatkan
bawah Rasulullah saw. Bersabda :
“Maukah
kuceritakan kepadamu tentang amalan terbaik dan paling bersih dalam pandangan
Allah swt. serta orang yang tertinggi derajatnya di antaramu, yang lebih baik
dari menyedekahkan emas dan perak serta memerangi musuh-musuhmu dan memotong
leher mereka, dan mereka juga memotong lehermu?” Para sahabat bertanya :
“Apakah itu? Nabi menjawab: Berdzikir kepada Allah swt. (H.r. Baihaqi).
Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda :
“Hari
kiamat tidak akan datang kepada seseorang yang mengucapkan : “Allah, Allah.”
(Hr. Muslim).
Anas ra.
Juga menuturkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Kiamat tidak akan datang
sampai lafazh, Allah, Allah,’ tidak lagi disebut-sebut di muka bumi.” (H.r.
Tirmidzi).
Syeikh
Abu Ali ad-Daqqaq berkata : Dzikir adalah tiang penopang yang sangat kuat atas
jalan menuju Allah swt. Sungguh, ia adalah landasan bagi tharikat itu sendiri.
Tidak seorang pun dapat mencapai Allah swt. kecuali dengan terus menerus dzikir
kepada-Nya.”
Ada dua
macam Dzikir : Dzikir lisan dan dzikir hati. Si hamba mencapai taraf dzikir
hati dengan melakukan dzikir lisan. Tetapi dzikir hati lah yang membuahkan
pengaruh sejati. Manakala seseorang melakukan dzikir dengan lisan dan hatinya
sekaligus, maka ia mencapai kesempurnaan dalam suluknya.”
Syeikh
Abu Ali ad-Daqqaq berkomentar : “Dzikir adalah tebran kewalian. Seseorang yang
dianugerahi keberhasilan dalam dzikir berati telah dianugerahi taburan itu, dan
orang yang tidak dianugerahinya berarti telah dipecat.
Dikatakan
bahwa pada awal perjalanannya, Dulaf asy-Syibly biasa berjalan di jalan raya
setiap hari dengan membawa seikat cambuk di punggungnya. Setiap kali kelaian
memasuki hatinya, ia akan melecut badannya sendiri dengan cambuk sampai cabuk
itu patah. Kadang-kadang bekal cambuk itu habis sebelum malam tiba. Jika
demikian ia akan memukulkan tangan dan kakinya ke tembok manakala kelalaian
mendatanginya.”
Dikatakan
: “Dzikir hati adalah pedang para pencari yang dengannya mereka membantai musuh
dan menjaga diri dari setiap ancaman yang tertuju pada mereka. Jika si hamba
berlindung kepada Allah swt. dalam hatinya, maka manakala kegelisahan
membayangi hati untuk dzikir kepada Allah swt, semua yang dibencinya akan
lenyap darinya seketika itu juga.”
Ketika
al-Wasithy ditanya tentag dzikir, menjelaskan : “Dzikir berarti
meninggalkan bidang kealpaan dan memasuki bidang musyahadah mengalahkan rasa
takut dan disertai kecintaan yang luar biasa.”
Dzun Nuun
al-Mishry menegaskan : “Seorang yang benar-benar dzikir kepada Allah akan lupa
segala sesuatu selain dzikirnya. Allah akan melindunginya dari segala sesuatu,
dan ia diberi ganti dari segala sesuatu.”
Abu
Utsman ditanya : “Kami melakukan dzikir lisan kepada Allah saw. tetapi kami
tidak merasakan kemanisan dalam hati kami?” Abu Utsman measihatkan : “Memujilah
kepada Allah swt, karena telah menghiasi anggota badanmu dengan ketaatan.”
Sebuah
hadits yang mashur menuturkan, bahwa Rasulullah saw. mengajarkan :
“Apabila
engkau melihat surga, maka merumputlah kamu semua di dalamnya.” Ditanyakan
kepada Beliau : “Apakah taman suraga itu, wahai Rasulullah?” Beliau mennjawab :
“Yaitu kumpulan orang-orang yang melkukan dzikir kepada Allah>” (H.r.
Tirmidzi).
Jabir bin
Abdullah menceritakan : “Rasulullah saw. mendatangi kami dan beliau bersabda :
“Wahai
umat manusia, merumputlah di taman surga!.” Kami bertanya : “Apakah taman surga
itu?” Beliau menjawab : “Majelis orang melakukan dzikir.” Beliau bersabda :
“Berjalanlah di pagi dan petang hari, dengan berdzikir. Siapa pun yang ingin
mengetahui kedudukannya di sisi Allah swt. melihat pada derajat mana kedudukan
Allah swt. pada dirinya. Derajat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sepadan
dengan derajat dimana hamba mendudukan-Nya dalam dirinya.”
Asy-Syibly
berkata : “Bukanlah Allah swt. telah berfirman : “Aku bersama yang duduk
berdzikir kepada-Ku?” Manfaat apa, wahai manusia dari orang yang duduk dalam
majelis Allah swt?” Lalu ia bersyair berikut :
Aku
mengingta-Mu bukan karena aku lupa pada-Mu sesaat;
Sedang
bagian yang paling ringan adalah dzikir lisanku.
Tanpa
gairah rindu aku mati karena cinta,
Hatiku
bangkit dalam diriku, bergetar
Ketika
wujud memperlihatkan Engkau adalah hadirku,
Kusaksikan
Diri-Mu di mana saja,
Lalu aku
bicara kepada yang ada, tanpa ucapan,
Dan aku
memandang yang kulihat, tanpa mata.
Di antara
karakter dzikir adalah, bahwa dzikir tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu,
kecuali si hamba diperintahkan untuk ber dzikir kepada Allah di setiap waktu,
entah sebagai kewajiban ataupun sunnah saja. Akan tetapi,shalat sehari-hari,
meskipun merupakan amal ibadah termulia, dilarang pada waktu-waktu tertentu.
Dzikir dalam hati bersifat terus menerus, dalam kondisi
apa pun, Allah swt. berfirman :
“Yaitu
orang-orang yang dzikir kepada Allah, baik sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring (tidur).” (Qs. Ali Imran :191).
Imam Abu
Bakr bin Furak mengatakan : “Berdiri berarti menegakkan dzikir yang sejati, dan
duduk berarti menahan diri dari seikap berpura-pura dalam dzikir.”
Syeikh
Abu Abdurrahman bertanya kepada Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq : “Manakah yang lebih
baik, dzikir atau tafakur?” Bagaimana yang lebih berkenan bagimu?” Beliau
berkata : “Dalam pandanganku dzikir adalah lebih baik dari tafakur, sebab Allah
swt. menyifati Diri-Nya sebagai Dzikir dan bukannya fikir. Apap pun yang
menjadi sifat Allah adalah lebih baik dari sesuatu yang khusus bagi manusia.”
Maka Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq setuju dengan pendapat yang bagus ini.
Muhammad
al-Kattany berkata : “Seandainya bukan kewajibanku untuk berdzikir kepada-Nya,
tentu aku tidak berdzikir karena mengagungkan-Nya. Orang sepertiku berdzikir
kepada Allah swt? Tanpa membersihkan mulutnya dengan seribu Taubat karena
berdzikir kepada-Nya.”
Saya
mendengar Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq menuturkan syair :
Tak
pernah aku berdzikir kepada-Mu
Melainkan
hatiku, batinku serta ruhku mencela diriku.
Sehingga
seolah-olah si Raqib dari-Mu berbisik padaku,
“Waspadalah,
celakalah engkau. Waspadalah terhadap dzikir!.”
Salah
satu sifat khas dzikir adalah, bahwa Dia memberi imbalan dzikir yang lain.
Dalam firman-Nya :
“Dzikirlah
kepada-Ku, niscaya Aku akan dzikir kepadamu.” (Qs. Al-Baqarah :152).
Sebuha Hadits
menyebutkan bahwa Jibril as. Mengatakan kepada Rasulullah saw. bahwasanya Allah
swt. telah berfirman : “Aku telah memberikan kepada ummatmu sesuatu yang tidak
pernah Kuberikan kepada ummat yang lain.” Nabi saw. bertanya kepada Jibril :
“Apakah pemberian itu?” Jibril menjawab : “Pemberian itu adalah firman-Nya,
“Berdzikirlah kepadaKu, niscaya Aku akan berdzikir kepadamu.” Dan belum pernah
memfirmankan itu kepada ummat lain yang mana pun.”
Dikatakan
: “Malaikat maut minta izin dengan orang yang berzikir sebelum mencabut
nyawanya.”
Tertulis
dalam sebuah kitab bahwa Musa as. Bertanya : “Wahai Tuhanku, di mana engkau
tinggal?” Allah swt. berfirman : “Dalam hati manusia yang beriman.” Firman ini
merujuk pada dzikir kepada Allah, yang bermukim di dalam hati, sebab Allah Maha
Suci dari setiap bentuk “tinggal” dan penempatan. “Tinggal” yang disebutkan di
isni hanyalah dzikir yang tetap dan sekaligus menjadikan dzikir itu sendiri
kuat.
Ketika
Dzun Nuun ditanya tentang dzikir, ia menjelaskan : Dzikir berarti tiadanya ingatan
pelaku dzikir terhadap dzikirnya.” Lalu ia mebacakan syair :
Aku
banyak berdzikir kepada-Mu bukan karena
Aku telah
melupakan-Mu;
Itu
hanyalah apa yag mengalir dari lisanku.
Sahl bin
Abdullah mengatakan : Tiada sehari pun berlalu, kecuali Allah swt. berseru :
“Wahai hamba-Ku, engkau telah berlaku zalim kepada-Ku. Aku mengingatmu, tapi
engkau melupakan-Ku. Aku menghilangkan penderitaanmu, tapi engkau terus
melakukan dosa. Wahai anak Adam, apa yang akan engkau katakan besok jika engkau
bertemu dengan-Ku?”
Abu
Sulaiman ad-Darany berkata : “Di surga ada lembah-lembah di mana para malaikat
menanam pepohonan, ketika seseorang mulai berdzikir kepada Allah. Terakdang
salah seorang malaikat itu berhenti bekerja dan teman-temannya bertanya
kepadanya : “Mengapa engkau berhenti?” Ia menjawab : “Sahabatku telah kendur
dzikirnya.”
Dikatakan
: “Carilah kemanisan dalam tiga hal : shalat, dzikir dan membaca Al-Qur’an.
Kemanisan hanya dapat ditemukan di sana , atau jika tidak sama sekali, maka
ketahuilah bahwa pintu telah tertutup.”
Ahmad
al-Aswad menuturkan : “Ketika aku sedang melakukan perjalanan bersama Ibrahim
al-Khawwas, kami tiba di suatu tempat yang dihuni banyak ular. Ibrahim
al-Khawwas meletakkan kualinya dan duduk begitu pun denganku. Ketika malam tiba
dan udara menjadi dingin, ular-ular pun berkeliaran. Aku berteriak kepada
Syeikh, yang lalu berkata, “Dzikirlah kepada Allah!” Aku pun berdzikir, dan
akhirnya ular-ular itu akhirnya pergi menjauh. Kemudian mereka datang lagi. Aku
berteriak lagi kepada Syeikh, dan beliau menyuruhku berdzikir lagi. Hal itu
berlangsung terus sampai pagi. Ketika kami bangun, Syeikh berdiri dan
meneruskan perjalanan, dan aku pun berjalan menyertainya. Tiba-tiba seekor ular
besar jatuh dari kasur gulungnya, Kiranya semalam ular itu telah tidur
bergulung bersama beliau. Aku bertanya kepada Syeikh : “Apakah Anda tidak
merasakan adanya ular itu?” Beliau menjawab : “Tidak. Sudah lama aku tidak
merasakan tidur nyenyak seperti tidurku semalam.”
Abu
Utsman berkata : “Seseorang yang tidak dapat merasakan keganasan alpa, tidak
akan merasakan sukacita dzikir.”
As-Sary
menegaskan : “Tertulis dalam salah satu kitab suci : “Jika dzikir kepada-Ku
menguasai hamba-Ku, maka ia telah asyik kepada-Ku dan Aku pun asyik kepadanya.”
Dikatakan pula : “Allah mewahyukan kepada Daud as. : “Bergembiralah kepada-Ku
dan bersenang-senanglah dengan dzikir kepada-Ku!.”
Ats-Tsaury
mengatakan : “Ada hukuman atas tiap-tap sesuatu, dan hukuman bagi seorang ahli
ma’rifat adalah terputus dari dzikir kepada-Nya.”
Tertulis
dalam Injil : “Ingatlah kepada-Ku ketika engkau dipengaruhi oleh kemarahan, dan
aku akan ingat kepadamu ketika aku marah, Bersikap ridhalah dengan
pertolongan-Ku kepadamu, sebab itu lebih baik bagimu dari pertolonganmu kepada
dirimu sendiri.”
Seorang
pendeta ditanya : “Apakah engkau sedang berpuasa?” Ia menjawab : “Aku berpuasa
dengan dzikir kepada-Nya. Jika aku mengingat selain-Nya, maka puasaku batal.”
Dikatakan
: “Apabila dzikir kepada-Nya menguasai hati manusia dan setan datang mendekat,
maka ia akan meggeliat-geliat di tanah seperti halnya manusia menggeliat-geliat
manakala setan-setan mendekatinya. Apabila ini terjadi, maka semua setan akan
berkumpul dan bertanya : “Apa yang telah terjadi atas dirinya?” Salah seorang
dari mereka akan menjawab : “Seorang manusia telah menyentuhnya.”
Sahl
berkata : “Aku tidak mengenal dosa yang lebih buruk, dari lupa kepada Allah
swt.”
Didkatakan
bahwa malaikat tidak membawa dzikir batin seorang manusia ke langit, sebab ia
sendiri bahkan tidak mengetahuinya. Dzikir batin adalah rahasia antara si hamba
dengan Allah swt.”
Salah
seorang Sufi menuturkan : “Aku mendengar cerita tentang seorang laki-laki yang
berdzikir di sebuah hutan. Lalu aku pergi menemuinya. Ketika ia sedang duduk,
seekor binatang buas mengigitnya dan mengoyak dagingnya. Kami berdua pingsan.
Ketia ia siuman, aku bertanya akepadanya tentang hal itu, dan ia berkata
kepadaku : “Binatang itu diutus oleh Allah. Apabila engkau kendor dalam
berdzikir kepada-Nya, ia datang kepadaku dan mengigitku sebagaimana yang engkau
saksikan.”
Abdullah
Al-Jurairy mengabarkan : “Di antara murid-murid kami ada seorang laki-laki yang
selalu berdzikir dengan mengucap “Allah” “Allah”. Pada suatu hari sebatang
cabang pohon patah dan jatuh menimpa kepalanya. Kepalanya pun pecah dan darah
mengalir ke tanah mebentuk kata-kata Allah-Allah.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.