بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Mukasyafah Al-Qulub
Al-Muqarrib Ila Hadrah ‘Allam Al-Ghuyub Fi‘Al-Tashawwuf
Al-Hujjah Al-Islam Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali
BAB 28
Keutamaan Mengingat Mati
Sabda Nabi SAW:
"Banyak-banyaklah mengingat
sesuatu yang bisa melenyapkan kenikmatan".
Artinya, pandanglah semua bentuk
kenikmatan dengan mengingat mati. Dengan begitu keinginan terhadap yang nikmat
akan hilang dan hanya menghadap Allah SWT. Nabi SAW bersabda:
"Andaikata binatang mengerti
kematian seperti yang dimengerti anak cucu Adam, engkau pasti tidak akan mampu
memakan lemaknya".
Aisyah RA bertanya:
"Ya Rasul, apa ada jenis orang
yang dikumpulkan bersama orang mati syahid".
Beliau SAW menjawab:
"Ada. Yakni orang-orang yang
mengingat mati 20X dalam sehari semalam".
Keutamaanya tidak lain, karena
mengingat mati mampu mendorong seseorang menjauhi duniawi yang penuh tipu daya
dan selalu siap menuju akherat. Dan lupa terhadap mati mendorong orang untuk
terus bermain dalam kesenangan dunia.
Nabi SAW bersabda:
"Hadiah seorang mukmin ialah
mengingat mati".
Sabda tersebut tidak lain karena
dunia adalah penjara buat orang mukmin. Mereka di dunia selalu mendapat bencana
dan mengekang nafsu, keinginan dan melawan syetan. Dan kematian membebaskan
semua tekanan-tekanan tersebut. Maka kematian merupakan hadiah kebebasan
sekaligus anugerah buatnya.
Nabi SAW bersabda:
"Kematian mampu melebur dosa-dosa
orang Islam".
Maksud orang Islam menurut beliau
ialah muslim sejati dan mukmin yang benar, ialah orang Islam yang lidah dan
tangannya selamat. Sifat orang mukmin ialah tidak kotor atas perbuatan maksiat
kecuali kesalahan dan dosa yang kecil-kecil saja. Dan kematian mampu melebur
dan mensucikan dosa-dosa kecil dan menjauhkan dari dosa besar, serta mampu
menunaikan kewajiban.
Imam Atha' Al Khurayani RA berkata:
Rasulullah SAW pernah berjalan
diantara orang-orang yang tertawa, beliau SAW lantas bersabda:
"Isilah majelismu dengan
mengingat sesuatu yang bisa merusak bentuk kenikmatan".
Mereka bertanya:
"Perbuatan apa yang bisa
memperkeruh kenikmatan".
Beliau SAW bersabda:
"Kematian".
Dari Annas RA beliau SAW bersabda:
"Banyak-banyaklah mengingat
mati, sebab sikap itu mampu membersihkan dosa dan mendorong zuhud akan
dunia".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai
suatu yang memisahkan".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai
nasehat".
Nabi SAW keluar masjid, ada
sekelompok orang-orang berbicara sambil tertawa-tawa. Nabi SAW pun bersabda:
"Ingatlah kematian. Demi Dzat
Yang Jiwaku dalam Kekuasaan-Nya, andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui
tentu kamu sedikit tertawa dan banyak menangis".
Diterangkan dihadapan Nabi SAW
mengenai lelaki, mereka amat mengagumi, dan beliau SAW bertanya:
"Bagaimana temanmu itu mengingat
mati".
Mereka menjawab:
"Kayaknya kami belum mendengar
mengingat kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Kalau begitu temanmu bukan
orang yang pantas memperoleh pujian".
Ibnu Umar RA berkata:
Aku datang ke Nabi SAW orang terakhir
dari jumlah 10 orang. Lelaki dari Anshar bertanya:
"Siapa orang yang cerdas dan
mulia diantara sekian orang-orang".
Beliau SAW menjawab:
"Mereka yang sering mengingat
mati dan yang paling kokoh bersiap-siap diri menghadapinya. Merekalah orang
yang cerdas, mereka bisa pergi membawa keagungan dunia dan kemuliaan
akherat".
Hasan RA berkata:
"Kematian bisa menjelaskan
kejahatan dunia, maka bagi orang berakal, dia tidak akan membiarkan sedikitpun
kegembiraan".
Rabi' Ibnu Khaitsam RA berkata:
"Tiada suatu barang yang dinanti
orang mukmin yang lebih baik dari kematian".
Ia berkata:
"Jangan kamu menganggap aku
sebagai orang, justru keluarkanlah aku kepada Tuhan".
Seorang Hukama mengirim surat-surat
buat teman-temannya:
"Hai saudaraku, dalam
perkampungan dunia takutilah kematian sebelum engkau menuju perkampungan yang
tiada mati, disana kematian tidak akan engkau temukan".
Ibnu Sirin termasuk orang yang bila
mengingat mati, akan mati semua anggota badannya. Umar bin Abdul Aziz sengaja
mengumpulkan ulama-ulama fiqih tiap malam, kemudian mereka membicarakan mati,
kiamat dan akherat. Lalu mereka menangis yang seolah-olah dihadapan mereka ada
jenazah.
Ibrahim At Taymi berkata:
Ada 2 hal yang memutuskan kenikmatan
dunia dariku:
Mengingat mati, dan
Berdiri dihadapan Allah 'Azza Wa
Jalla.
Ka'ab berkata:
"Barangsiapa yang mengenal mati,
tentu akan ringan bencana dan kesusahan dunia".
Imam Muthrif bercerita:
Aku bermimpi seakan ada orang yang
berkata-kata ditengah masjid Bashra:
"Kematian meluluhkan hati orang
takut. Demi Allah, engkau tidak melihat mereka melainkan orang-orang yang lupa
diri".
Kata Asy'ats:
"Kami masuk ke rumah Hasan, dia
cuma membicarakan neraka, masalah akherat dan mengingat mati".
Kata Shofiyah RA:
Sesungguhnya ada wanita yang mengadu
kepada Aisyah RA mengenai hatinya yang keras. Aisyah RA menasehati:
"Banyak-banyaklah mengingat
mati, hal itu akan melembutkan hatimu".
Nasehat itu dilaksanakan, maka hati
wanita itu jadi lembut. Ia datang lagi dan mengucapkan terima kasih.
Nabi Daud AS ialah orang yang bila
disebutkan soal mati dan akherat akan menangis sampai persendiannya lemas. Bila
ingat Rahmat, nafasnya bisa kembali putih.
Hasan RA berkata:
"Aku belum pernah melihat orang
berakal sekalipun, kecuali ia takut mati dan amat menyengsarakan".
Umar bin Abdul Aziz berkata kepada
sebagian ulama:
"Nasehatilah diriku".
Ulama berkata:
"Engkau adalah khalifah yang
pertama mati".
Ulama berkata:
"Tak seorangpun dari ayah-ayahmu
sampai Nabi Adam AS telah merasakan kematian, dan sekarang tiba
giliranmu".
Dia pun menangis karena nasehat itu.
Rabi' bin Khoitsam menggali kuburan
dalam rumahnya. Dalam lubang itu ia tidur beberapa kali sehari, dan amat sangat
ia langgeng mati disana. Dia berkata:
"Andaikan sikap mengingat mati bisa
memisahkan diri dari hatiku, pasti hatiku rusak".
Muthrif bin Abdullah bin Syakhir
berkata:
"Sesungguhnya kematian telah
membuat ciut hati orang yang punya kenikmatan, maka carilah kenikmatan yang
didalamnya tak ada kematian".
Umar bin Abdul Aziz berkata kepada
Ambisah:
"Sering-seringlah mengingat
mati. Umpama kehidupanmu merasa lapang, maka sempitkanlah kematian. Dan kalau
merasa sempit dalam kehidupan, maka lapangkanlah".
Abu Sulaiman Ad Daroni berkata:
Aku pernah bertanya pada Ummi Harn:
"Apakah engkau senang
kematian".
Dia menjawab:
"Tidak".
Aku bertanya:
"Mengapa".
Dia menjawab:
"Bilamana aku maksiat terhadap
anak cucu Adam, aku pasti tidak bertemu dengan-Nya, dan aku benar-benar telah
maksiat pada-Nya".
Abu Musa At Taymi berkata:
Istri Farazdaq telah meninggal. Para
tokoh-tokoh Bashra berdatangan, disana ada Hasan, dia berkata:
"Hai Abu Faraz, buat hari ini
apa yang engkau sediakan".
Dia menjawab:
"Sejak 60 tahun lalu aku
bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah".
Istri Farazdaq dikuburkan, ia pun
berdiri di pinggir kuburan istrinya sambil berkata:
"Aku mengkhawatirkan sesuatu
yang dibelakang kuburan itu andai Engkau tidak mengampuniku, bahkan lebih
dahsyat dan sempit dari nyala kuburan. Bila kiamat tiba, para malaikat
penggiring padaku dan menggiring Farazdaq. Amatlah rugi diantara anak cucu Adam
yang berjalan ke neraka sambil dikalungkan api neraka kebiru-biruan".
Lantunan syair buat para ahli kubur:
"Berdirilah dan katakanlah
diatas permukaan kuburan; siapa diantara kalian yang ditutup kegelapan! Dan siapa
yang dimuliakan dan dirasakan kesejukan dalam ketakutan! Ketenangan bagi orang
yang memiliki mata ialah satu, dimana tidak jalan perbedaan tingkatannya.
Andaikan mereka mampu menjawab, mereka pasti mengabarkanmu tentang kenyataan
dan keadaan-keadaannya. Bagi orang taat akan berada di taman dan bisa menggapai
apapun diantara pepohonan. Bagi orang berdosa dan melampaui batas, disana akan
bergelimpangan di jurang bersama ular-ular dan beberapa kalajengking berjalan
mendekati. Dan pasti roh-rohnya merasakan siksaan dahsyat dari sengatan
kalajengking".
Malik bin Dinar berkata:
Aku pernah lewat di kuburan sambil
melantunkan syair:
"Aku mendatangi kuburan dan
memanggil-manggil; sekarang dimana orang yang diagungkan dan diremehkan! Dimana
orang-orang yang punya kuasa dan orang yang menyucikan diri dari
kesombongannya".
Kemudian aku dipanggil diantara
mayat-mayat, aku mendengar suaranya tanpa melihat bentuknya, katanya:
"Seluruhnya telah binasa, tak
seorangpun mampu mengabarkan, mereka telah tiada dan mati pula beritanya.
Pulang dan pergi para binatang bumi dan menghapus kebaikan-kebaikan itu, maka,
hari orang-orang yang bertanya tentang orang yang telah mendahului kita; ingat
dari yang kita lihat (mayat-mayat) adalah sebuah ibarat".
Diatas kuburan ada sederetan tulisan:
"Batu nisan kuburan berbisik
padamu, mereka barang-barang mati dan penghuninya pun tiada mampu bicara. Hai
pengumpul harta dunia yang tiada berhenti, untuk siapakah engkau mengumpulkan!
Padahal engkau akan mati".
Ibnu Samak berkali-kali lewat kuburan,
ia membaca salah satu kuburan yang tertuliskan:
"Kerabatku sudah berlalu dan
menjauhi kuburanku yang seakan mereka tiada lagi mengenalku. Para ahli waris
membagi harta bendaku, dan tiada berhenti mereka mengingkari hutangku. Mereka
bisa hidup dengan mengambil bagian. Demi dan untuk Allah saja mereka secepatnya
melupakan apa yang buatku".
Ditemukan tulisan diatas kuburan:
"Sesungguhnya seorang kekasih
diantara para kekasih ialah pencuri (nyawa), penjaga pintu dan keamanan tiada
mampu menghalangi kematian, lalu bagaimana bisa engkau gembira atas kesenangan
dunia! Hai orang yang ucapan dan nafasnya selalu dihitung untuk dirinya, hai
orang pelupa, pagi-pagi benar engkau menyelam dalam kekurangan dan berkecimpung
dalam kesenangan. Kematian tidak akan merasa kasihan terhadap orang bodoh atau
orang pandai. Kematian sering membuat orang bisu dalam kubur yang engkau
tempati untuk menjawab. Gedungmu telah dibangun dengan kemewahan, namun hari
ini kuburanmu dalam kuburan telah terputus".
Juga ditemukan tulisan dalam kuburan:
"Aku berdiri diantara kekasih
ketika berbaris kuburan-kuburan laksana kuda yang akan digadaikan. Sungguh aku
menangis dan bercucuran air mata, pasti mataku sudah melihat tempatku diantara
kuburan-kuburan mereka".
Ada tulisan dikuburan seorang dokter:
"Aku berkata ketika ada orang
berkata padaku: sungguh Lukman telah sampai kuburannya, dimana orang yang
diobati lantaran ilmu kedokterannya! Padahal kepandaiannya hilang bersama air
acapkali adakan pemeriksaan. Jauh dan jauh sekali, akan tidak mempunyai orang
membela diri sendiri, tidak mungkin pula membela orang lain".
Ditemukan pula tulisan pada kuburan
yang lain:
"Hai para manusia, dalam diriku ada angan-angan, namun kematianku
telah mempersempit untuk berhasil. Buat lelaki saja yang mampu beramal dalam
hidupnya, sebaiknya bertaqwa kepada Allah; bukankah aku dipindah pada tempat yang
bisa engkau lihat! Masing-masing orang pun akan dipindahkan ke tempat yang
sama".
KEMBALI KE AWAL (Daftar isi)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.