بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Risalah Adab Sulukil Muriid
Larangan Mengharap Pemberian Sesama Makhluk
Pasal 14
بسم الله الرحمن الرحيم
فصل
وَاجتَهِد أيُّها المُريدُ في تَنزِيهِ
قَلبِكَ مِن خَوفِ الخَلقِ وَمِنَ الطَّمَعِ فِيهم فِإِنَّ ذَلكَ يَحمِلُ عَلى
السُّكوتِ عَلى البَّاطِلِ وَعَلى المُداهَنةِ في الدِّينِ، وَعلَى تَركِ الأَمرِ
بِالَمعروفِ وَالنَّهيِ عَنِ المُنكَرِ، وَكفَى بِهِ ذُلاًّ لِصاحِبِهِ لأِنَّ
المُؤمِنَ عَزيزٌ بِرَبِّهِ لاَ يَخافُ وَلا يَرجُو أَحداً سِواهُ.
Berusahalan dengan sungguh-sungguh wahai murid dalam
membersihkan hatimu dari takut pada sesama makhluk dan dari thama’ (berharap
kepada sesama makhluk). Karena hal tersebut mengakibatkan pembiaran terhadap
perkara yang batil, terhadap penipuan dalam agama dan tidak melakukan amar ma’ruf
nahi munkar. Telah cukup kehinaannya bagi orang yang berlaku seperti di atas.
Karena orang mukmin yang dimuliakan oleh Tuhannya adalah orang yang tidak takut
dan tidak menaruh harapannya kepada siapapun kecuai Dia.
وإِن وَصَلكَ أَحدٌ مِن إِخوانِكَ المُسلمينَ
بِمَعروفٍ مِن وَجهٍ طَيِّبٍ؛ فَخُذهُ إِن كُنتَ محُتاجاً إِليهِ، وَاشكُرِ الله
فإِنَّهُ المُعطِي حَقيقَةً، وَاشكُر مَن أَوصَلَهُ إِليكَ عَلى يَدهِ مِن
عِبادِهِ، وإِن لَم تَكُن لكَ حَاجةٌ إِليهِ؛ فَانظُر فإِن وَجَدتَ الأَصلَحَ
لِقَلبِك أَخذَهُ فَخُذهُ، أَو رَدَّهُ فَرُدَّهُ بِرفقٍ بِحيثُ لاَ يَنكَسِرُ
قَلبُ المُعطِي؛ فَإِنَّ حُرمَةَ المُسلِمِ عِندَ الله عَظيمةٌ.
Apabila salah satu saudara muslimmu datang kepadamu dengan
membawa hal baik yang diperoleh dari jalan yang benar, ambillah, jika kau membutuhkannya.
Dan bersyukurlah kepada Allah karena sejatinya Dia adalah sebenarnya Dzat yang
Memberi. Dan berterima kasihlah pada orang yang membawanya padamu. Jika kau
tidak memerlukannya, maka lihatlah (terlebih dahulu), apabila kau menganggap
yang paling baik untuk hatimu adalah dengan menerimanya maka ambilah. Atau
(ternyata lebih baik) ditolak, maka kembalikanlah dengan halus dan sopan.
Sekiranya tidak membuat hati si orang yang memberi menjadi sedih. Karena
kehormatan orang muslim di sisi Allah sangat besar.
وَإِيَّاكَ وَالرَّدَّ لِلشُهرَةِ
وَالأَخذَ بِالشَّهوَةِ، وَلأَن تَأخُذَهُ بِالشَّهوَةِ خَيرٌ لَكَ مِن أَن
تَرُدَّهُ لِلشُّهرَةِ بِالزُّهدِ وَالإِعراضِ عَنِ الدُّنيا، وَالصَّادِقُ لاَ
يَلتَبِسُ عَليهِ أَمرٌ، وَلا بُدَّ أَن يَجعَلَ لَهُ رَبُّهُ نُوراً في قَلبِهِ
يَعرِفُ بِهِ ما يُرادُ مِنهُ.
Janganlah menolak (pemberian) untuk tujuan terkenal dan
menerima pemberian dengan disertai syahwat. Karena menerima pemberian disertai
dengan syahwat lebih baik daripada menolak pemberian supaya terkenal dengan
ke-zuhudannya dan dalam menjauhi dunia. Yang benar adalah tidak tercampur
dengan satu kepentingan pun saat menerima ataupun menolak. Hal yang harus
dilakukan oleh seorang murid adalah menjadikan Tuhannya sebagai pelita di
hatinya yang menjadikan ia mengerti apa yang dikehendaki oleh-Nya.
Untuk Kitabnya Download Disini
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :