بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Risalah Adab Sulukil Muriid
Mencegah Malas dari Amal Taat
(Cara Mengatasi Malasan Berbuat Baik
Dan Senang Berbuat Dosa Serta Melawan Bisikan Syetan)
فصل
Pasal 10
وإذا آنست من نفسِك
أيها المريدُ تكاسلاً عن الطاعاتِ، وتثاقلاً عن الخيراتِ ؛ فقُدها إليها بزِمامِ
الرَّجاءِ، وهو أن تذكرَ لها ما وعد اللهُ به العاملينَ بطاعتِه من الفوزِ
العظيمِ، والنعيمِ المقيمِ، والرحمةِ والرِضوانِ، والخلودِ في فسيحِ الجِنانِ،
والعزِّ والرفعةِ والشرفِ والمكانةِ عندَه سبحانَه، وعند عبادِه.
Ketika kau memperhatikan dirimu sendiri -wahai murid- sedang
merasakan malas untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan (ibadah) dan merasa berat
melakukan kebaikan. Maka tuntunlah dirimu dengan tali raja’ (harapan-harapan
kepada Allah), yaitu kau mengingat-ingat akan apa yang sudah Allah janjikan
kepada seluruh makhluk sebab mentaati-Nya, yakni kemenangan yang besar, nikmat
yang tidak pudar, kasih sayang, keridhaan-Nya, keabadian di surga yang luas,
kemuliaan, keluhuran, kehormatan dan kedudukan di sisi Allah yang Maha Suci dan
di samping hamba-hamba-Nya (yang dimuliakan).
وإذا أحسَسْتَ من نفسك ميلاً إلى
المخالَفاتِ، أو التفاتاً إلى السيئاتِ؛ فرُدها عنها بسوطِ الخوفِ، وهو أن
تُذَكِّرَها وتَعظَها بما تَوعَّدَ اللهُ به من عصاهُ من الهَوانِ والوبالِ،
والخزي، والنَّكالِ، والطَّردِ والحرمانِ والصَّغارِ والخسرانِ.
Dan ketika kau merasa dirimu cenderung bertolak belakang atau
lebih tertarik melakukan keburukan maka ajaklah dirimu sendiri kembali dengan
cambuk khauf (takut dengan balasan Allah), yaitu kau mengingat-ingat dan
memberi nasehat pada diri sendiri dengan apa yang menjadi Ancaman Allah kepada
orang-orang yang mendurhakai-Nya, yakni berupa kehinanaan, malapetaka,
terendahkan, disiksa, tidak terima, terhalangi (dari rahmat), diremehkan dan
kerugian.
وإياك والوقوعَ فيما
وقعَ فيه بعضُ الشاطحين من الاستهانة بشأنِ الجنةِ والنارِ، وعَظِّم ما عظَّمَ
اللهُ ورسولُه.
Berhatilah-hatilah, jangan sampai kau terjerumus pada perkara
yang dialami oleh sebagian syathihiin[1], yakni meremehkan masalah surga dan
neraka. Agungkanlah apa saja yang telah diagungkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
واعمل للهِ لأنه
ربُّكَ وأنت عبدُه، واسأله أن يدخلَك جنتَه، وأن يُعيذَك من نارِه بفضلِه ورحمتِه.
Beramallah karena Allah, karena Ia adalah Tuhanmu sementara
kau adalah hambanya. Mintalah kepada-Nya untuk memasukkanmu ke Surga-Nya dan
mintalah supaya kau dilindungi dari neraka-Nya dengan anugerah dan rahmat-Nya.
وإن قال لك الشيطان لعنَهُ اللهُ: إنَّ
الله سبحانه وتعالى غنيٌ عنك وعن عملِك، ولا تنفعُه طاعتُك، ولا تضرُّه معصيتُك؛
فقل له صدقت، ولكن أنا فقيرٌ إلى فضلِ اللهِ وإلى العملِ الصالحِ، والطاعةُ
تنفعُني والمعصيةُ تضرني، بذلك أخبرني ربي في كتابِه العزيزِ وعلى لسانِ رسولِه
صلى اللهُ عليه وسلَّم.
Apabila syetan –semoga Allah melaknatinya- berkata padamu:
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak membutuhkanmu dan tidak butuh
amalmu, ketaatanmu tidak akan bermanfaat pada-Nya dan kemaksiatan-Mu tidak akan
mencelakakan-Nya.” Maka katakanlah pada syetan; “kau memang benar, tapi aku
adalah orang yang membutuhkan anugerah Allah dan pada amal sholih. Ketaatan
bermanfaat untukku dan perbuatan dosa akan mencelakakanku, dengan hal itulah
Tuhanku memberitahuku di kitab-Nya yang mulia dan melalui lisan utusan-Nya
shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
فإن قال لك: إن كنتَ سعيداً عند اللهِ؛
فإنك لا محالةَ تصيرُ إلى الجنةِ سواءً كنتَ طائعاً أو عاصياً، وإن كنتَ شقياً
عنده فسوف تصير إلى النارِ وإن أنت مطيعاً ؛ فلا تلتفت إلى قولِه، وذلك لأن أمر
السابقةِ غَيبٌ لا يطلعُ عليه إلا اللهُ وليس لأحدٍ من الخلقِ فيه شيءٌ،
Kemudian apabila syetan berkata padamu: “Apabila kau
beruntung di sisi Allah maka kau secara pasti akan masuk surga, tidak peduli
kau orang yang taat ataupun orang yang durhaka. Dan apabila kau adalah orang
yang celaka di sisi-Nya, maka kau akan masuk neraka walaupun kau orang yang
taat.” kau janganlah terpancing dengan perkataannya. Penolakan ini (harus dilakukan) karena urusan
yang sudah ditetapkan dahulu itu bersifat ghaib yang tidak bisa diketahui
kecuali oleh Allah. Dan tidak ada bagian sedikitpun (mengetahui hal ini) bagi
satu makhluk pun.
والطاعةُ أدَلُّ دليلٍ على سابقةِ
السعادةِ، وما بين المطيعِ وبين الجنةِ إلا أن يموت على طاعتِه،
Ketaatan merupakan indikator yang paling menunjukkan pada
ketetapan terhulu yakni berupa kebahagiaan dan keberuntungan. Tidak ada
diantara orang yang taat dan surga kecuai ia mati dengan keadaan ketaatannya.
والمعصيةُ أدَلُّ دليلٍ على سابقةِ
الشقاءِ، وما بين العاصي وبين النَّارِ إلا أن يموتَ على معصيتِه.
Dan berbuat dosa (kemaksiatan) merupakan indikator yang
paling menunjukkan pada ketetapan terdahulu yang berupa kesengsaraan. Tidak ada
diantara pendosa dan neraka kecuali ia mati pada kemaksiatannya.
---------------------------------------
[1] Syathiih (شاطح) merupakan orang-orang yang tergelincir dalam menapak jalan
Tuhan. Karena mengklaim dengan nyata sesuatu yang hanya diketahui oleh orang
‘arif tanpa ijin Allah. Lihat kitab at-Ta’rifaat, hlm. 125.
Untuk Kitabnya Download Disini
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :