بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Mukasyafah Al-Qulub
Al-Muqarrib Ila Hadrah ‘Allam Al-Ghuyub Fi‘Al-Tashawwuf
Al-Hujjah Al-Islam Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali
BAB 11
TAAT DAN
CINTA KEPADA ALLAH SERTA UTUSANNYA
Firman
Allah SWT:
"Katakanlah;
bilamana kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, tentu Allah juga
mencintai kamu.... (QS.3 Al Imran:31)"
Ketahuilah
bahwa cintanya Allah kepadamu adalah menurut bagaimana cinta kalian kepada
Allah dan Utusan-Nya dengan mengikuti perintah-Nya. Dan bukti cinta Allah
kepada hamba-Nya ialah dengan Anugerah-Nya dan ampunan-Nya.
Ada
yang berkata:
"Bila
hamba mengerti bahwa kesempurnaan hakiki adalah milik Allah, maka apapun yang
dilihatnya baik dan sempurna pada dirinya atau orang lain tidak luput dari
pertolongan Allah. Dan pasti cinta mereka tidak ada lain kecuali hanya kepada
Allah. Inilah yang menyebabkan hasrat untuk berbakti kepada-Nya dan suka
terhadap sesuatu yang bisa mendekatkan diri pada-Nya. Makanya cinta mereka
direalisasikan dengan taat kepaa-Nya dan mengikuti jejak Rasulullah SAW dari
segi taat beribadah pada-Nya.
Melalui
Hasan, katanya para umat zaman Rasulullah SAW selalu berkata:
"Ya
Muhammad, sungguh kami amat mencintai Tuhan kami"
Kemudian
Allah menurunkan ayat diatas.
Melalui
Bisyri, katanya:
Aku
bermimpi melihat Nabi SAW, beliau bersabda begini:
"Hai
Bisyri, apa kau tahu lantaran apa Allah mengangkat derajatmu lebih tinggi
dibanding teman-temanmu".
Kataku:
"Tidak,
Ya Rasul".
Jawab
Nabi:
"Yakni
dengan pelayananmu terhadap orang-orang shaleh, cinta dan nasehatmu terhadap
sesama kawan dan engkau memegang dan mengikuti sunnahku".
Sabda
Nabi SAW:
"Barangsiapa
yang menghidup-hidupkan sunnahku, maka sungguh dia mencintaiku. Dan barangsiapa
yang mencintaiku, maka kelak ia bersama aku pada hari kiamat didalam
surga".
Ucapan
sahabat Nabi SAW yang terkenal:
"Orang
yang berpegang teguh pada sunnah Nabi SAW (Dimana beliau SAW sebagai utusan
sekaligus pemegang akhlak ketika semua orang rusak akhlaknya, dan ketika banyak
aliran) maka ia memperoleh pahala seperti 100 orang mati syahid".
Nabi
SAW bersabda:
"Setiap
umatku pasti masuk surga kecuali yang membangkang".
Ada
yang bertanya:
"Siapa
saja yang membangkang, Ya Rasul"
Sabda
Nabi:
"Barangsiapa
yang taat kepadaku akan masuk surga, dan siapa yang maksiat kepadaku ia telah
membangkang. Dan setiap perbuatan yang tidak berdasarkan sunnahku disebut
maksiat".
Sebagian
ulama berkata:
"Bilamana
kalian melihat seorang syeikh atau Kyai mampu terbang ke angkasa, berjalan
diatas laut, menelan api dan lain-lain, namin ia masih meninggalkan kewajiban
yang diwajibkan Allah SWT atau meninggalkan kesunnahan yang disunnahkan oleh
Nabi-Nya dengan sengaja; maka ketahuilah bahwa dia adalah pembohong dalam
setiap dakwahnya. Perbuatannya tidak bisa disebut keramat melainkan
istidroj".
Imam
Junaid RH berkata:
"Seseorang
tidak bisa menyampaikan sesuatu kepada Allah keculi menurut kehendak Allah. Dan
jalan untuk sampai kepada Allah adalah dengan mengikuti sunnah Nabi yang
terpilih Muhammad SAW"
Imam
Ahmad Al Hawaarii RH berkata:
Tiap-tiap
perbuatan tanpa didasari Sunnah Nabi SAW, maka rusak, sebagaiman ada sabda Nabi
SAW:
"Barangsiapa
yang menyia-nyiakan sunnahku, maka syafaatku haram bagi dia".
Kisah:
Diantara
orang-orang gila ada seorng lelaki menganggap bahwa orang gila itu tolol dalam
perilakunya. Perilaku itu diceritakan kepada Ma'ruf Al Karokhi, dan ia
tersebyum saja sambil berkata:
"Wahai
saudaraku, dia memang memiliki orang-orang yang cinta dari kalangan orang awam
atau pembesar, dari orang yang punya akal atau orang gila. Dan orang yang kau
lihat tadi termasuk dari yang gila".
Imam
Junaid RH berkata:
Guru
kami As Sarii sedang sakit,. Kami tidak tahu penyebab dan obatnya, hanya ada
tabib yang pandai menyuruh kami mengambil sebotol air seni guru. Tabib pun
melihat air tersebut agak lama, kemudian berkata:
"Air
kencing ini sepertinya air kencing orang yang sedang rindu".
Aku
pun pingsan tidak sadar dan botol itu jatuh dari tanganku. Setlah sadar aku
menghampiri guru As Sarii, lalu kuceritakan semuanya. Ia hanya tersenyum dan
berkata:
"Alangkah
tajam penglihatannya, dan semoga Allah membunhnya".
Aku
berkata:
"Apakah
kerinduan seseorang bisa dilihat dari air kencing".
Jelas
Guru As Sarii:
"Ya,
bisa".
Kata
Imam Fudlail RA:
Ketika
ditanya padamu:
"Apakah
engkau mencintai Allah"
Maka
diamlah. Karena bila kamu menjawab:
"Tidak"
Maka
kafirlah engkau. Bila engkau menjawab:
"Iya,"
Maka
kamu bukan sifatnya orang yang mencintai Allah. Dan takutlah kamu akan
Kemurkaan Allah.
Kata
Sufyan:
"Barangsiapa
yang mencintai orang yang cinta kepada Allah, artinya dia telah mencintai
Allah. Juga yang mengagungkan orang yang mengagungkan Allah, sama dengan ia
mengagungkan Allah".
Kata
Sahl:
:Tandanya
cinta Allah adalah mencintai Al Quran. Dan tandanya cinta Allah dan cinta Al
Quran ialah mencintai Nabi Muhammad SAW; dengan tanda mencintai sunnahnya.
Tanda mencintai sunnahnya ialah mencintai akherat. Tanda cinta akherat ialah
benci terhadap dunia dan tanda benci dunia ialah mengambil urusan duniawi hanya
sebagai bekal untuk menuju akherat".
Kata
Abu Hasan Az Zanjaani:
"Dasarnya
ibadah ada 3 syarat: mata, hati dan lidah. Mata untuk menarik pelajaran, hati
untuk tafakkur dan lisan/lidah untuk berkata benar, bertasbih dan berdzikir.
Sebagaiman ada firman Allah SWT:
"Berdzikirlah
kalian kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya; dan bertasbihlah pada-Nya disaat
pagi dan petang. (QS.33 Al Ahzab:41-42)"
Kisah:
Sesungguhnya
Abdullah dan Ahmad bin Harbi mendatangi suatu tempat. Yang Ahmad bin Harbi
memotong rumput, sementara Abdullah berkata:
"Ada
5 hal yang berhasil menguasaimu:
Hatimu
sibuk dengan sesuatu, sampai tak sempat bertasbih untuk Tuanmu.
Engkau
membiasakan kesibukan itu sampai benar-benar lupa dzikir kepada Allah.
Engkau
menjadikan sebagai kebiasaan.
Sampai-sampai
banyak orang mengikuti.
Engkau
menetapkan dirimu akan sesuatu sebagai Dasarnya Allah 'Azza Wa Jalla kelak
dihari kiamat.
Demikian
disebutkan dalam Rounaqul Majaalisi.
Kata
Sariy RA:
Aku melihat
sawiqo dibawa oleh Jurjani, ia memakannya tanpa dilumuri dengan air. Aku pun
berkata:
"Kenapa
engkau tidak makan yang lain saja".
Ia
menjawab:
"Aku
telah memperhitungkan ketika mengunyah dan menelan ada 90X tasbih dan akhirnya
aku tidak makan roti sejak 40 tahun yang lalu".
Sahl
bin Abdullah makan setiap 15 hari sekali. Bahkan dalam bulan Romadhon hanya
makan sekali saja. Suatu saat tertentu pernah tidak makan selama 70 hari,
justru ia lemah kalau makan dan kuat kalau lapar. Dia selalu bersama-sama Abu
Himaad Al Aswaad selama 30 tahun dan ia tidak pernah melihat ada makanan atau
minuman, namun tidak pernah luput dari Dzikir kepada Allah.
Kisah:
Amr
bin Ubaid tidak akan keluar dari tempatnya kecuali ada 3 tujuan:
Berjama'ah.
Menjenguk
orang sakit.
Mengantar
jenazah.
Ia
berkata:
"Aku
memandang semua orang adalah pencuri dan penyamun, padahal umur merupakan
mutiara terindah. Selayaknya diisi penuh dengan amalan akherat. Mengertilah
bahwa orang yang mengkehendaki akherat akan menjauhi urusan duniawi agar tujuan
hati tetap satu dan segi lahiriah tidak keluar dari batiniahnya. Sebab tidak
mungkin memelihara satu perkara tanpa memperhatikan antara yang lahir dan
batin".
Kata
Asy Syibli:
"Kalau
mengantuk menjalariku, maka aku harus mencelaki mataku dengan geram. Kalau
masih mengantuk, aku pun mengoleskan pena celak ke mataku".
Kisah:
Kata
Ibrahim bin Hakim:
"Bila
ayahku mengantuk, ia menceburkan dirinya ke laut. Ia melafadzkan tasbih dan
ikan-ikan mengerumuni membaca tasbih bersamanya".
Kisah:
Sesungguhnya
Wahib bin Munabbih berdo'a kepada Allah agar dihilangkan rasa kantuk semalam
saja. Dan hilangnya rasa tidurnya selam 10 tahun. Sementara Hasan Al Hallaj
mengikat dirinya dari mata kaki sampai lutut dengan 13 tali. Keadaan seperti
itu tetap mengerjakan shalat sehari semalam 1.000 raka'at. Juga Al Junaid
bekerja ke pasar membuka tokonya, ia masuk dan menurunkan tabirnya dan
mengerjakan shalat 400 raka'at, kemudian ia pulang. Dan Habsyi bin Dawud
mengerjakan shalat shubuh selama 40 tahun dengan wudhunya shalat 'Isya.
Untuk
itu selayaknya orang mukmin selalu dalam keadaan suci, membayangkan dirinya
duduk dihadapan Rasulullah SAW menurut ukuran hadir dan dekatnya hati, sehingga
nampak tenang dan agung dalam setiap perbuatan.
Ia bersabar menghadapi orang lain dan tidak
mengikutsertakan dalam kejahatan, serta memohonkan ampun buat orang lain
terhadap Allah. Tidak perlu bangga dengan amal kebajikannya, sebab berbangga
diri adalah sifatnya syetan. Pandanglah diri ini dengan hina dan memandang
orang shaleh dengan pandangan mulia. Barangsiapa yang tidak memahami keagungan
orang lain, maka Allah menghalangi bisa berkawan dengan dia.
Juga
barangsiapa yang tidak mengenal ketaatan dengan orang lain, Allah akan mencabut
rasa manisnya taat kepada Allah.
Fudlail
bin Iyadl ditanya:
"Wahai
Abu Ali, kapan orang bisa jadi shaleh"
Ia
menjawab:
"Bila
nasehat ada dalam hatinya, artinya dalam hati ada rasa takut kepada Allah dan
di lisan selalu benar serta anggota badannya selalu beramal shaleh".
Allah
SWT berfirman ketika memi'rajkan Nabi SAW:
"Wahai
Muhammad, bila engkau ingin jadi orang yang wira-i maka zuhudlah terhadap dunia
dan cintailah akherat".
Beliau
SAW bertanya:
"Tuhanku,
bagaimana cara aku berzuhud".
Allah
SWT berfirman:
"Ambillah
dunia sekedar buat minum, makan, dan berpakaian. Dan janganlah menimbun untuk
hari esok serta langgengkan dzikir kepada-Ku".
Beliau
SAW bertanya:
"Wahai
Tuhanku, bagaimana caranya melanggengkan dzikir kepada-Mu".
Allah
SWT berfirman:
"Asingkan
diri dari manusia, buat tidurmu untuk shalat dan makanmu untuk lapar".
Nabi
SAW pernah bersabda:
"Zuhud
terhadap dunia bisa memberikan kesempatan hati dan badan untuk istirahat.
Sedangkan rakus duniawi bisa menimbulkan keprihatinan. Cinta dunia merupakan
pangkal kesalahan dan mengasingkan dari dunia merupakan pangkal kebajikan dan
ketaatan".
Kisah:
Seorang saleh melewati sekelompok
orang. Tiba-tiba dia mendengar seorang dokter sedang menerangkan tentang
penyakit dan obat-obatan.
Dia bertanya, “Wahai penyembuh penyakit tubuh,
dapatkah engkau mengobati penyakit hati?” Dokter itu menjawab, “Ya, sebutkan
penyakitnya.”
Orang saleh itu berkata, “Dosa telah menghitamkannya sehingga
menjadi keras dan kering. Apakah engkau dapat mengobatinya?”
Dokter menjawab,
“Obatnya adalah ketundukan, permohonan yang sungguh-sungguh, istiggfar di
tengah malam dan siang hari, bersegeralah menuju ketaatann kepada Zat Yang
Mahamulia dan Maha Pemberi ampunan, dan permohonan maaf kepada Raya Yang
Mahakuasa.
Inilah obat penyakit hati dan penyembuhnya dari Dzat Yang Maha
Mengetahui segala yang gaib.”
Lalu, orang saleh itu menjerit dan berlalu sambil
menangis. Dia berkata, “Dokter yang baik, engkau telah mengobati penyakit
hatiku.” Dokter itu berkata, “Ini adalah penyembuh penyakit hati orang yang
bertobat dan mengembalikan kalbunya kepada Dzat Yang Mahabenar dan Maha Menerima
tobat.”
Dikisahkan Ada
seorang lelaki membeli budak muda. Budak itu berkata:
"Wahai
tuanku, aku ingin membuat perjanjian denganmu:
Tuan
jangan menghalangi aku melakukan shalat fardhu.
Silahkan
tuan memerintah aku pada siang hari semau tuan dan tidak memerintahkan di malam
hari.
Tuan
menyediakan satu ruang yang dilarang masuk kecuali aku.
Kata
tuannya:
"Untukmu
semua syarat-syarat itu. Dan sekarang lihatlah kamar-kamar yang engkau
kehendaki".
Si
budak berkeliling dan dia menemukan sebuah kamar yang tidak terawat. Kata si
budak:
"Aku
ambil kamar yang ini".
Jawab
si tuan:
"Mengapa
engkau memilih kamar yang tidak terawat".
Jawab
si budak:
"Tidakkah
tuan mengerti, sesuatu yang tidak terawat bila bersama Allah akan berubah jadi
taman".
Selanjutnya
si budak melayani tuannya di siang hari dan berdzikir di malam hari. Saat ia
berdzikir, tuannya mengelilingi rumah dan sampailah pada kamar si budak. Ia sangat terkejut, kamar itu berubah
bercahaya, sementara si budak bersujud, yang diatas kepalanya ada pancaran
"Nur" antara langit dan bumi. Si budak bermunajat merendahkan diri:
"Wahai
Tuhanku, engkau bebankan kewajibanku terhadap tuanku di siang hari. Andaikan
tidak, tentu aku tidak akan sibuk kepada-Mu kecuali di siang dan malam hari.
Dan sekarang terimalah alasanku itu wahai Tuhanku".
Si
tuan memandang si budak sampai pagi tiba. Ia pun pulang dan menceritakan pada
istrinya. Pada malam kedua ia mengajak istrinya melihat kamar si budak. Melihat
si budak bersujud dan sorotan cahaya memancar dari kepalanya. Mereka memandangi
si budak di ambang pintu sambil menangis. Tuan tiba-tiba memanggil budak, dan
berkata:
"Wahai
budak, sekarang engkau merdeka karena Allah SWT. Engkau pernah mengajukan
alasan pada-Nya serta tenggelam dzikir pada-Nya".
Namun
si budak langsung menengadahkan tangannya keatas dan berdo'a:
"Wahai
Dzat Yang memiliki Rahasia, sesungguhnya rahasiaku sudah terbuka. Dan aku tidak
ingin hidup lagi kalau rahasiaku terbuka".
Ia
memohon sekali lagi:
"Aku
mohon kematian".
Ia langsung
jatuh dan meninggal dunia. Demikianlah sifat orang-orang shaleh dan orang-orang
yang dirundung rindu kepada Allah serta yang mencari Ridho-Nya.
Nabi
Musa AS punya kawan yang amat dicintai. Suatu hari si kawan berkata:
"Wahai
Musa, berdo'alah pada Tuhanmu agar Dia mengenaliku dengan amat kenal".
Nabi
Musa AS pun berdo'a dan Do'anya dikabulkan.
Nabi
Musa AS menyusul kawannya ke gunung bersama binatang-binatang liar, namun ia
tidak menemukan kawannya itu. Nabi Musa AS mengeluh:
"Ya
Tuhanku, saudaraku dan kesayanganku, aku telah kehilangan temanku".
Ada
yang menjawab:
"Wahai
Musa, barangsiapa yang mengenal-Ku dengan amat kenal, maka dia tidak akan
berteman lagi dengan makhluk selama-lamanya".
Ada
sebuah hadits:
Sesungguhnya
Nabi Yahya dan Nabi Isa berjalan-jalan di pasar dan ada wanita yang menghadang
mereka. Tiba-tiba Yahya AS berkata:
"Demi
Allah aku tidak melihat hal itu".
Jawab
Isa:
"Maha
Suci Allah....! Tubuhmu bersamaku, lalu hatimu kemana".
"Wahai
anak bibiku, andaikan ketenangan hatiku tertuju pada selain Tuhanku dalam
sekejap mata saja, engkau pasti menyangka bahwa aku tidak mengenal Allah"
Ada
yang berpendapat:
"Bukti
kebenaran kemakrifatan ialah melepas urusan duniawi dan memurnikan diri untuk
Dzat Yang Menguasai. Sesungguhnya pemabuk minuman yang disenangi tidak akan
sembuh kecuali memperlebar pandangan fikir dan itu merupakan cahaya
Ketuhanan".
KEMBALI KE AWAL (Daftar isi)
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.