بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi
Penerjemah : Irwan Kurniawan
33.
WASIAT IHWAL MENJAGA HAK SETIAP ORANG MUSLIM
Hendaklah engkau memperlakukan
setiap orang Muslim sebagai Muslim. Perlakukanlah mereka secara sama
sebagaimana Islam memandang sama dalam wujud mereka. Jangan engkau katakan :
“Orang ini memiliki kekuasaan, pangkat, harta, dan besar.
Sementara itu, orang ini kecil,
fakir dan hina. Jangan engkau menghianati janji orang kecil, dan juga janji
orang besar. Jadikanlah Islam sebagai satu tubuh, dan kaum Muslim sebagai
organ-organ tubuh itu. Ini menunjukkan bahwa Islam hanya memiliki wujud dengan
adanya kaum Muslim, persis sebagaimana halnya manusia tidak memiliki wujud
kecuali dengan adanya anggota-anggota tubuhnya dan sekumpulan kekuatan yang
tampak dan yang tersembunyi.
Yang kami sebutkan inilah yang diperhatikan
Rasulullah saw., di dalam sabdanya : “Darah kaum Muslim adalah sama.
Sebagaimana dari mereka melindungi orang yang lemah di antara mereka. Mereka
ibarat satu tangan bagi orang selain diri mereka.”
Dan beliau juga bersabda : “Kaum
Muslim seperti satu tubuh. Jika matanya terasa sakit, maka seluruh anggota
tubuhnya pun terasa sakit. Dan jika kepalanya terasa sakit, maka seluruh
anggota tubuhnya terasa sakit juga.”
Dengan perumpamaan ini, maka
tempatkanlah segala sesuatu pada tempat semestinya, sebagaimana engkau
memperlakukan setiap anggota tubuhmu secara layah dan sesuai dengan
penciptaannya.
Maka terpejam penglihatanmu dari
perkara yang tidak diberikan pendengaran, dan engkau gerakkan tanganmu dalam
hal yang tidak dilakukan kakimu. Demikianlah seluruh kekuatanmu. Engkau
menempatkan setiap anggota tubuhmu pada tempat yang sesuai dengan
penciptaannya.
Jika orang-orang Muslim berkumpul
di dalam Islam, maka perlakukanlah mereka secara sama. Berikanlah hak
orang berilmu, yakni penghormatan dan perhatian pada ucapannya.
Berikanlah hak orang tak berilmu,
yakni peringatan dan perhatianmu kepadanya untuk menuntut ilmu dan kebahagiaan.
Berikanlah hak orang yang lalai
agar ia sadar dari kelalaiannya dengan mengingatkan apa yang dilalaikannya,
yang diketahuinya tetapi ia tidak menggunakan ilmunya itu.
Demikian pula halnya kepada orang
yang taat dan yang menyimpang.
Berikanlah hak seorang pemimpin
dengan mendengar dan menaati apa yang boleh engkau lakukan dan tinggalkan.
Engkau wajib mendengarkan dan
menaati perintah dan larangannya. Kembalilah engkau kepada perintah dan
larangan seorang pemimpin.
Apa yang sebelumnya boleh dilakukan lantas
menjadi wajib atau terlarang dengan hukum yang disyaratkan Allah di dalam
firman-Nya : ..... Dan orang-orang yang berkuasa di antara kamu (QS.
An.Nisa, 4:59).
Berikanlah hak orang kecil, yakni keramahan,
kasih sayang dan belas kasihan kepadanya. Berikanlah hak orang besar, yakni
kemuliaan dan penghormatan.
Termasuk dalam sunah Nabi ialah menyayangi
yang kecil dan menghormati yang besar, serta mengenal kemuliaannya. Diriwayatkan
dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda : “Bukan termasuk golongan kami
orang yang tidak menyayangi yang kecil di antara kami dan tidak mengenal
kemuliaan yang besar di antara kami.” Dan dalam hadis lain disebutkan : “ .....
Dan menghormati yang besar di antara kami.”
Hendaklah engkau menyayangi
seluruh makhluk dan melindungi mereka. Mereka adalah hamba-hamba Allah dan
ciptaan-Nya, kendati mereka berbuat maksiat.
Sebagian dari mereka memiliki kelebihan atas
sebagian lainnya. Jika engkau berbuat demikian, maka engkau akan diberi pahala.
Karena Rasulullah saw., bersabda
: “Bagi setiap orang yang memiliki maksud yang baik terdapat pahala.”
Tidakkah engkau pernah
memperhatikan sebuah hadis yang mengungkapkan ihwal seorang wanita pelacur. Ada
seorang wanita pelacur dari kalangan Bani Israil melewati seekor anjing yang
sedang menjulurkan lidahnya karena kehausan dan depan sebuah sumur. Ia memberi
minum anjing itu. Maka Allah mensyukuri perbuatannya, dan karena anjing itu Dia
mengampuni dosanya.
Al-Hasan Al-Wajib, seorang
pengajar masalah kriminalitas dan berasal dari Persia, mengabarkan kepadaku
tentang pemimpin Bukhara : “Ia seorang yang zalim dan mengabaikan dirinya.”
Maka, pada suatu hari yang sangat dingin, ia melihat seekor anjing yang pucat
wajahnya. Anjing itu menggigil karena kedinginan. Lalu ia memerintahkan
sebagian pekerjanya membawa anjing itu ke rumahnya. Ia menempatkannya di tempat
yang hangat, memberi makan, minum dan menyelimutinya. Pada suatu malam, ia
bermimpi di dalam tidurnya atau mendengar suara bisikan (hatif) – aku lupa –
yang mengatakan kepadanya : “Wahai Fulan, semula engkau adalah seekor anjing,
maka kami berikan engkau kepada anjing.” Setelah itu, ia sempat hidup selama
beberapa hari saja dan akhirnya meninggal. Ia mendapat tempat kesyahidan yang
agung karena belas kasihannya kepada seekor anjing. Bagaimanakah sikap
seorang Muslim kepada seekor anjing? Berbuatlah kebaikan dan jangan peduli
kepada siapa engkau beruat kebaikan itu.
Jadilah engkau penyejuk baginya.
Tampakkan sifat-sifat terpuji yang merupakan akhlak mulia sebagai perhiasanmu.
Jadilah engkau tempat
bersemayamnya sifat-sifat terpuji itu karena kemuliaannya di sisi Allah dan
pujian Allah atasnya.
Carilah keutamaan dan jauhi ketercelaan.
Jadikanlah manusia mengikuti apa yang engkau tidak hidup bersama celaan dan
tidak pula bersama pujian mereka, melainkan engkau mendapatkan keutamaan paling
luhur jika engkau ingin bersama orang-orang bijak dan arif (hukuma) yang
berperilaku dengan adab-adab Allah, yang disyariatkan-Nya kepada kaum Mukmin
melalui lisan para Nabi-Nya.
Ketahuilah bahwa seorang Mukmin
dengan seorang Mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan kokoh, yang satu sama
lain saling menguatkan. Segala sesuatu di alam ini pasti bersujud kepada
Allah, kecuali sebagian dari sekelompok jin dan manusia.
Di antara manusia, ada banyak
orang yang bertasbih dan bersujud kepada Allah. Dan di antara mereka, ada pula
yang tidak mau bersujud kepada Allah.
Mereka pantas beroleh azab dan siksaan.
Perhatikanlah firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah
kamu sekalian, .... (QS. An-Nisa’, 4:136).
Mereka disebut kaum Mukmin dan diperintahkan
untuk beriman.
Yang pertama adalah keimanan
dalam pengertian umum. Allah berfirman tentang hak suatu kaum : Dan orang-orang
yang beriman kepada yang batil, ..... (QS. Al-Ankabut, 29:52).
Yang kedua, adalah keimanan dalam
pengertian khusus, yakni yang diperintahkan. Yang pertama adalah pengakuan
mereka yang tidak berhubungan dengan kewajiban (taklif), tetapi bersangkut-paut
dengan ilmu. Ia memudahkan keimanan anak-anak Adam ketika Dia mengambil
kesaksian atas diri mereka, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : “Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian atas jiwa mereka, ..... (QS. Al-A’raf,
7:172), yakni kesaksian atas diri mereka dengan keimanan di alam perjanjian
(dar al-mitsaq). Dia berbicara kepada mereka. Kemudian Dia memerintahkan mereka
agar beriman dalam keadaan lain ini serta yang mengantarkan menuju tawhid
mutlak sebagai rasa kasih sayang kepada mereka. Allah SWT berfirman : “Dan
sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah (QS. Yusuf, 12:106).
Syirik dalam ayat itu
adalah syirik tersembunyi, sebagaimana yang telah kami sebutkan. Karena
itu, Dia berkata kepada mereka : “Berimanlah kamu kepada Allah.” Dia tidak
mengatakan agar mereka beriman kepada keesaan Allah (tawhid).
Barangsiapa beriman kepada wujud
Allah, maka telah beriman. Dan barangsiapa mengimani tawhid-Nya, maka ia tidak
mempersekutukan-Nya. Keimanan adalah penegasan (itsbat), dan keesaan Allah
(tawhid) ialah menafikan persekutuan.
Di antara nama-nama Allah adalah
Al-Mu’min. Dia menolong makhluk yang beriman. Rasulullah saw, bersabda : “Allah
merahmati saudara, Luth. Dia berlindung kepada suadara yang kokok.” Itulah nama
Al-Mu’min menolong orang Mukmin. Pahamilah itu!!!
Download kitab asli Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi Disini
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.