بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi
Penerjemah : Irwan Kurniawan
30.
WASIAT IHWAL SEDEKAH DAN ORANG-ORANG YANG
BERSEDEKAH
Hendaklah engkau bersedekah,
karena Allah telah menyebutkan orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki atau
perempuan. Ada sedekah wajib dan sedekah sunat. Termasuk sedekah wajib adalah zakat,
dan sedekah sunat adalah sedekah yang dikeluarkan secara sukarela.
Sedekah wajib menghilangkan sifat bakhil dari
dirimu, dan sedekah sunat mengantarkanmu pada derajat paling tinggi. Dengan
sedekah, engkau dibalur dengan sifat-sifat kemuliaan dan kedermawanan.
Waspadalah dan berhati-hatilah
engkau dalam menghadapi kebakhilan.
Kemudian, di dalam hartamu,
terdapat kewajiban tambahan selain zakat yang diwajibkan. Jika engkau melihat
saudaramu dalam kesusahan dan engkau tidak memberikan kelebihan dari hartamu
kepadanya, maka ia dan keluarganya akan binasa, sekiranya ia memiliki keluarga
atau memang sendirian. Pastikan engkau menolongnya dengan memberikan sebagian
dari hartamu, entah dalam bentuk hibah atau berupa pinjaman. Engkau harus
memberinya. Pemberian itu adalah sedekah.
Aku pernah mendengar sebagian ulama kita di
Sevilla (sebuah kota di Andalusia atau Spanyol Muslim. Pen) menuturkan sebuah
hadis : “Apakah ada yang lainnya?”
-- yaitu selain zakat yang diwajibkan. “Rasulullah saw., menjawab (Tidak ada)
kecuali (yang engkau keluarkan) secara sukarela.” Ahli fiqih itu berkata
kepadaku, “Maka, yang demikian itu wajib atas dirimu.” Aku
membenarkannya. Allah menamai manusia sebagai mutashaddiq (yang memberi
sedekah) dan menamai pemberian itu sebagai shidqah (sedekah), yang wajib maupun
yang sunah, lantaran ia memberikannya kesengsaraan atas dirinya.
Pada mulanya dan asal-usul kejadiannya,
manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan berkeluh kesah. Jika mendapatkan
kesengsaraan, ia gelisah, dan jika memperoleh kebaikan, ia kikir lantaran
berwatak bakhil.
Mengenai orang ini Allah SWT
berfiman : “Dan manakala mendapat kebaikan, ia amat kikir (QS. Al-Ma’arij,
70:21).
Tentang keutamaan sedekah dan
waktu mengeluarkannya, Rasulullah saw., bersabda : “Hendaklah engkau bersedekah
di saat engkau dalam keadaan bakhil lantaran takut mendapati kefakiran dan
mengangankan kehidupan serta kekayaan.” Allah Swt berfirman : “Dan barangsiapa
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung
(QS. Al-Hasyr, 59:9) dan QS At-Taghabun, 64:16), yaitu, mereka yang selamat.
Sebab, jika manusia memiliki kekayaan dan mengangankan kehidupan, maka ia akan
takut menghadapi kefakiran dan kehilangan harta yang digenggamnya karena
pengaruh waktu dan angan-angannya sepanjang hidupnya.
Hal itu menyebabkan dirinya
bersikap bakhil atas harta yang dimilikinya, tidak mau bersedekah, dan tidak
memberikan kebaikan yang telah Allah anugerahkan kepadanya atas orang-orang
yang membutuhkan pertolongannya.
Karena itu, ia menimbun hartanya,
tidak menginfakkannya, dan tidak pula menunaikan zakatnya yang – disebabkan
oleh harta itu pula – perut, dahi dan punggungnya bakal disetrika, sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah tentang mereka. “Pada hari emas dan perak
dipanaskan dalam neraka Jahanam. Lalu disetrika dengannya dahi-dahi mereka,
perut, dan punggung mereka, dan (kemudian dikatakan) kepada mereka : ‘Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang
(akibat dan) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At-Tawbah, 9:35).
Ketika ia menahan hak yang wajib darinya
berupa zakat dan pinjaman, maka – disebabkan pentingnya – pemberian ini pun
dinamakan sedekah. Bahkan dikatakan, rumhshidq, yaitu tulang punggung.
Rasulullah saw., membuat perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka
bersedekah : “Perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka bersedekah itu
ibarat dua orang yang memiliki jubah dari besi yang merusakkan kedua tangan
hingga lehernya.” Setiap kali orang yang suka bersedekah memberikan sedekah,
jubahnya pun mengembang hingga menutup jari-jarinya dan menghapus bekasnya. Dan
setiap kali orang yang bakhil itu terpaksa memberikan sedekah, maka setiap
lingkaran pun mengerut dan mengambil tempatnya.
Berhati-hatilah engkau dalam
menghadapi kebakhilan, karena kebakhilan itu menjatuhkanmu dan menyeretmu ke
lembah kebinasaan di dunia dan di akhirat.
Kebakhilan itu tidak membuatmu mulia dan
dipercaya kecuali dengan menggunakan ilmu. Jika engkau mengetahui bahwa
rezekimu tidak dimakan dan tidak dapat menghidupi orang lain, kendati
penghuni langit dan bumi berkumpul untuk menghalangi antara engkau dan
rezekimu, niscaya mereka tidak akan mampu.
Jika engkau mengetahui bahwa
rezeki orang lain berada dalam kekuasaanmu, hendaklah engkau menyerahkan
kepadanya sehingga ia bisa makan dan dapat hidup dengannya. Jika penghuni
langit dan bumi berkumpul untuk menghalangi orang itu dari rezeki yang ada
dalam penguasaanmu, maka mereka tidak akan mampu.
Serahkanlah hartanya kepadanya,
jika pemberi peringatan mengingatkanmu untuk bersedekah. Dengan begitu, engkau
memiliki sifat kemuliaan dan pujian yang baik.
Engkau hanya memberikan kepadanya
apa yang menjadi miliknya berupa hak di sisi Allah, dan engkau pun terpuji.
Jika engkau mengetahui hal ini, maka mudah bagimu untuk mengeluarkan apa yang
engkau miliki. Dengan berbuat demikian, engkau menjadi orang mulia dan
dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang suka bersedekah.
Jika engkau mengeluarkannya dengan keraguan
dan dengan susah payah, dan dirimu mengikutinya, maka dengan itu engkau melihat
bahwa engkau memiliki keutamaan atas orang yang engkau beri ketenangan.
Berhati-hatilah engkau agar jangan bersikap
masa bodoh dalam menghadapi seseorang, sebagaimana engkau suka agar orang lain
pun tidak bersikap masa bodoh kepadamu. Di dalam ta’awudz-nya, Rasulullah saw.,
bersabda : “Dan aku berlindung kepada-Mu dari tidak mengetahui dan tidak
diketahui.” Barangsiapa bertindak kepadamu dengan ilmu, maka ia telah berlaku
adil kepadamu.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :