بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi
Penerjemah : Irwan Kurniawan
25.
WASIAT IHWAL MENYEBARKAN
SALAM KEPADA HAMBA-HAMBA ALLAH
Hendaklah engkau mencintai
hamba-hamba Allah dari kalangan kaum Mukmin dengan menyebarkan salam,
menghidangkan makanan, dan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Ketahuilah bahwa orang-orang
Mukmin itu disatukan oleh satu jasad seperti seorang manusia. Jika satu anggota
tubuhnya sakit, maka anggota tubuh lainnya merasakan demam. Demikian pula
halnya dengan seorang Mukmin. Jika saduaranya sesama Mukmin mendapat
musibah, maka musibah itu seakan menimpa dirinya. Dia merasakan sakit yang
diderita saudaranya itu.
Jika seorang Mukmin tidak
melakukan hal itu pada seorang Mukmin lainnya, maka sama sekali tidak ada
persaudaraan dalam keimanan di antara mereka.
Allah telah mempersaudarakan kaum Mukmin
sebagaimana Dia telah mempersaudarakan anggota-anggota tubuh manusia. Dengan
demikian, benarlah perumpamaan dari Nabi saw., dalam sebuah hadis. Beliau
bersabda : “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam kecintaan dan kasih sayang di
antara sesama mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuhnya
menderita sakit, maka anggota-anggota tubuh lainnya merasakan demam dan tidak
dapat tidur.”
Ketahuilah bahwa seorang Mukmin
sangat memperhatikan saudaranya. Al-Mu’min adalah salah satu dari nama Allah
berikut apa yang ada padanya di antara makhluk-Nya berdasarkan bentuk
berlakunya nasab.
Seorang Mukmin adalah saudara
bagi seorang Mukmin lainnya. Ia tidak menundukkan dan tidak menelantarkannya.
Barangsiapa beriman kepada Allah – karena Allah juga adalah Al-Mu’min – maka
segenap perbuatan, ucapan dan hal ihwalnya bisa dipercaya. Inilah
‘ishmah. Karena Allah adalah Al-Mu’min, maka Dia benar dalam hal ini. Allah
hanya mempercayai orang-orang orang-orang yang benar.
Mustahil Allah mempercayai seorang pendusta,
karena Allah pun mustahil berdusta. Tidak diragukan lagi, mempercayai
dusta adalah dusta juga. Barangsiapa mempunyai keimanan yang benar kepada Allah
– karena Allah juga adalah Al-Mu’min – maka tidak diragukan lagi bahwa
sang hamba itu termasuk orang-orang yang benar (al-shiddiqin) dalam segala
urusannya dengan Allah, karena ia meyakini bahwa Allah juga percaya kepadanya.
Perhatikanlah apa yang aku tunjukkkan dan aku wasiatkan tentang keimanan kepada
Allah, karena Allah adalah Al-Mu’min. Ambillah manfaat darinya.
Tidak
kuperlihatkan kepadamu jalan yang akan mengantarkan kepada hal itu. Berpegang
teguhlah kepada Allah.
Barangsiapa berpegang teguh
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan lurus
(QS. Alu ‘Imran, 3:101). Sesungguhnya Allah berada di atas jalan yang
lurus. Tak lain dan tak bukan, inilah yang telah disyariatkan oleh Allah kepada
hamba-hamba-Nya.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi 25. WASIAT IHWAL MENYEBARKAN SALAM KEPADA HAMBA-HAMBA ALLAH
Description : Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi Penerjemah : Irwan Kurniawan 2 5 . WASIAT IH...