بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
“AN-NASHA’IH”
NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE - 40
Bencana-bencana Ilmu
Saudara-saudaraku!
Kaliab bertanya tentang keadaan orang-orang yang menampakan ilmu pengetahuan
dan kebajikan mereka, tetapi mereka juga senang dengan ketidakpopuleran : Apa
yang mereka kehendaki dengan rahasia itu? Ikhwanku, kalian bertanya tentang
keinginan yang bertolak belakang, kemauan yang berbeda-beda, dan pemahaman yang
tidak sama. Berikut akan aku kemukakan sebagian dari keadaan mereka seraya
berharap karunia dan bimbingan Allah SWT. Yaitu bahwa di antara mereka ada yang
memperlihatkan ilmu dan amalnya dengan tujuan untuk mendapatkan kehormatan di
dunia. Semoga Allah melindungi kita sekalian dari hal demikian. Di antara
mereka ada yang lemah pemikirannya, tidak mengikuti arah dan tujuan dari
ilmunya, sedikit pengetahuannya tentang penyakit-penyakit jiwa dan sedikit pula
pengenalannya terhadap perangkap-perangkap setan.
Ia menampakan sebagaian besar
ilmu dan amalnya karena menginginkan pahala dalam membimbing orang lain,
sehingga tidak sedikit di antara orang seperti ini yang tenggelam dalam fitnah
dan kebodohan lalu terjerumus dalam perangkap setan sedang ia tidak menyadari.
Kemudian, diantara mereka ada pula yang berlagak pintar di dalam dirinya,
mengaku memiliki ilmu dan kecerdasan untuk menghadapi perangkap-perangkap setan
sehingga ia terang-terangan menonjolkan sebagian besar ilmu dan amal
kebajikannya supaya ia ditiru oleh orang lain, dengan harapan agar dia juga
mendapatkan pahala orang yang mengikutinya. Maka, untuk itu ia mempersiapkan
dirinya secara optimal dan menghabiskan waktu siang dan malamnya, ia pompa
semangatnya sedang ddirinya sangat senang terhadap hal tersebut. Lalu
nafsunyapun tidak tinggal diam, untuk memberinya angan-angan bahwa apa yang
dilakukannya termasuk yang tertinggi nilainya di sisi Allah, dan ia akan diberi
pehala atas usaha dan kegembiraannya lantaran orang-orang mau berkumpul di
sekitarnya untuk mendapatkan manfaat yang diberrikan Allah kepada mereka
melalui perantaraan dirinya berdasarkan prasangka dari dalam hatinya. Ia yakin
bahwa ia bertindak demikian sesuai dengan kapasitas keilmuannya, dan dia pun
sanggup mengendalikan dirinya menurut perkiraannya. Ia melihat keutamaan
hanyalah dengan memperlihatkan apa yang terbaik di antara ucapan dan
perbuatannya. Ia mengangankan kebulatan niat pada urusannya dan mencoba untuk
mencegah fitnah dari dirinya, dan ia pun berupaya untuk meniadakan bencana yang
mungkin timbul dari ilmunya seraya berharap kejujuran dan keikhlasan dalam
segala keadaannya.
Namun, apa-pun yang ia
angan-angankan jangan-jangan orang semacam inilah yang dimaksudkan oleh setan
melalui ucapannya, berikut : “Siapa yang menyangka bahwa ia dengan ilmunya
dapat mencegah dirinya dariku, maka dengan kebodohannya ia telah masuk
perangkapku.” Tentu saja presikat bodoh lebih cocok untuk orang yang
bertipe semacam ini bila ia mengaku sudah merasa mumpuni dalam ilmunya, merasa
kuat pada akal dan perbuatannya, serta berlagak pintar melalui perkataan dan
perbuatannya. Padahal tujuannya adalah untuk mengukuhkan eksistensi dirinya di
tengah masyarakat dan untuk mencari pembenaran bagi tindakannya supaya ia
menjadi tenar dan terkenal. Itulah angan-angannya, sementara ia tidak
menyadairnya.
Atau, boleh jadi nasib
orang yang bertipe semacam ini akan sama dengan nasib orang-orang terperdaya
pada zaman dahulu. Sebagaimana telah sampai kepada kami bahwa salah seorang
filsuf telah membaca tigaratus enam puluh buku, namun Allah SWT menurunkan
wahyu kepada salah seorang Nabi pada zaman itu : Katakan kepadanya :
Sesungguhnya dirimu telah memenuhi bumi dengan kemunafikan, dan Allah tidak
menerima sedikitpun dari kemunafikanmu itu.” Mungkin saja ia mengalami
kecapian dan kelelahan untuk menampakkan ilmunya, sedangkan upayanya untuk
menarik perhatian orang kepadanya tidak mendapatkan hasil yang setimpal dan
juga tidak memberikan pengaruh baik kepanya.
Atau barangkali ia terlalu sibuk
dengan urusan itu sehingga melupakan hal-hal penting yang semestinya wajib ia
tunaikan untuk orang lain. Padahal, bersamaan dengan itu, dirinya tidak
menguasai betul retorika berbicara, namun ia mengira bahwa itulah hikmah yang
mengalir melalui lidahnya.
Nah, jangan-jangan hal demikian Cuma pembenaran dari
dirinya terhadap tindakan dan ucapannya, sedang ia tidak menyadari! Atau
mungkin ia merasa yakin benar tanpa ragu bahwa orang orang yang menerimanya itu
karena mereka suka kepada ilmunya, ridha kepadanya karena kejujuran, keikhlasan
dan kehebatan ilmunya.
Dan ia pun menduga, seandainya bukan karena itu, tentu
mereka tidak mau menerima apa-apa darinya, padahal sesungguhnya dia telah
dijerumuskan oleh setan, sedang dirinya tidak merasakan! Atau, barangkali pula
ia hanya mau menghormati orang yang mau membenarkan tindakannya, dan hanya mau
berbuat baik kepada orang yang memuji urusannya, tetapi sebaliknya justru
menarik diri dari orang yang berseberangan paham dengannya, bersikap kasar
kepada orang yang mengambil faedah darri orang lain selain dirinya; mendurhakai
orang yang tidak sejalan dengan keinginan nafsunya; dan merasa tersinggung
dengan orang yang menolak kata-katanya dengan sikap penuh keangkuhan
dan kemarahan demi membela dirinya, padahal ia telah terperdaya sedang ia tidak
menyadari!.
Kemudian dari itu, di
kalangan teman-temannya, barangkali ia tidak memandang sama dalam menghargai
mereka. Ia lebih mengutamakan sebagian di antara merreka daripada
sebagian yang lain. Barangkali hanya yang bersikap lebih baik kepadanya, yang
lebih cocok dengan keinginan hawa nafsunya, yang lebih mengagumi dan lebih
menganggap indah kesibukannya di antara mereka, itulah mungkin yang patut di
hormati dan dihargai menurut penilaiannya. Sikap semacam inilah yang termasuk
di antara hal terenbunyi di balik jiwa, padahal orang berilmu dalam kelalaian
terhadapnya sedang ia tidak merasakan! Atau barangkali ia telah menghabiskan
umurnya atau sebagian dari umurnya dalam kepalsuan, demi untuk mendapatkan
imbalan dari orang lain, padahal ia terperdaya sedang ia tidak menyadari! Atau
barangkali ia terlanjur jauh dalam omongannya, sehingga banyak orang yang
mengingkari dan mencela perbuatannya, sebanyak orang gyang mendukung
perbuatannya dan mau berbaik sangka kepadanya sebagaimana ia berbaik sangka
kepada dirinya, di samping masih banyak pula yang tidak mengetahui tentang
dirinya sebagaimana ia tidak mengetahui tentang penyakit-penyakit jiwanya.
Lebih celaka lagi, ternyata ia tidak menyadari tentang berbeda-bedanya
tanggapan orang kepadanya, ia hanya tahu dan sangat takjub kepada orang-orang
yang mau menerima dan mendengarkannya.
Padahal itulah bencana ilmu, sedang ia
tidak merasakan! Dan orang yang berjiwa seperti ini, bila ia sudah berhasil
mencapai cita-citanya kepda kebenaran dan kepopuleran, biasanya akan mudah
menganggap remeh sesuatu yang tidak berhubungan dengannya, menganggap bodoh
orang yang tidak memahami ilmunya dan melecehkan orang yang tidak mau seperti
dirinya, padahal orang-orang yang berjiwa demikian tidak mengetahui bahwa
mereka terperdaya, namun mereka tidak menyadari! Ingat, sesungguhnya setan
selalu menganggap tidak berarti keberhasilan yang telah ia lakukan dalam
meneipu manusia, sehingga ia senantiasa memperbarui perangkap-perangkapnya yang
mematikan.
Selanjutnya, barangkali
ia mendatangi orang besar dan terpandang di antara mereka sebagai juru nasihat
baginya, sehingga terlintas di dalam hatinya, ucapan : “Engkau telah diberi
bagian dari ilmu dan al hamdu lillah engkau telah mengambil bagian itu, lalu
kenapa engkau sedih terhadap ketenaran, takut terseret kepada fitnah dan takut
beramal dengan ilmu. Celakalah dirinya, sesungguhnya ia telah ditipu dan
di dorong kepada kebinasaan sedang ia tidak menyadari! Ketika itu setiap orang
memisahkan diri dari pemuka-pemuka mereka pada kelompok yang mereka ikuti sejak
dirinya belum bisa apa-apa, dan ia memisahkan diri karena merasa telah meraik
cukup ilmu dan ibadah, padahal ia tidak mengetahui bahwa sesungguhnya ia telah
diperdaya.
Sebab, tatkala itu, setanlah yang berperan besar memperselisihkan di
antara keinginan mereka, memisahkan kekompakan meraka, memecahbelah persatuan
mereka, dan menjadikan meraka berkelompok-kelompok. Setan menghiasi setiap
kelompok pada urusannya, dan memebnarkan di mata mereka keadaan kelompok lain
sehingga jadilah mereka saling menyesatkan, saling menunjukan kesalahan, dan
saling mengemukakan argumentasi di antara mereka sebagaimana layaknya orang
yang memberi nasihat. Akhirnya, terjebaklah mereka semua dalam tipu muslihat
sedang mereka tidak menyadari! Atau barangkali suatu kelompok akan menonjolkan
apa yang ada di dalam jiwa mereka, mencari-cari kesalahan, membongkar aib,
bersuka ria dengan ghibah, mengumbar ucapan palsu, serta saling melempar
tuduhan. Sebagian dari mereka menuduh sebagian lain dalam pekara besar, bahkan
sampai kepada saling menganggap kafir dan sesat. Itulah di antara bencana ilmu,
semoga Allah SWT melindungi kita sekalian dari musibah yang menimpa mereka.
Saudara sekalian!
Seandainya tiap-tiap golongan di antara mereka menyibukan diri, membawa dan
menempatkan diri mereka pada tempat-tempat yang membuat mereka bisa
mengambil faedah dari orang lain, dan benar-benar menuntut ilmu dari para
ahlinya, tentu mereka berhak untuk mendapatkan pahala. Tetapi celakalah mereka,
karena setan telah berhasil menyeret mereka ke lembah kebencian. Setan telah
menipu mereka dengan umpan-umpan kebaikan, dan telah berhasil menjebak mereka
di jantung kejahatan.
Sesungguhnya setan benar-benar telah menjatuhkan mereka
dengan tipu dayanya pada dasar jurang yang dalam. Setan telah mengumpulkan
mereka pada sebuah kapal yang terombang-ambing oleh ombak, sedang mereka tidak
menyadari perangkap setan itu serta buta terhadap penyakit-penyakit jiwa, kecuali
orang yang diberi perlindungan oleh Allah SWT. Demi Tuhan, seandainya mereka
dibangunkan dari lelap kelalaian, diingatkan akan buaian hawa nafsu, apalagi
bila mereka mengenal tentang penyakit-penyakit hati serta keinginan-keinginan
tersembunyi, lalu merenungi keadaan mereka dan menasehati diri mereka, tentu
mereka akan menyadari bahwa ketidakbenaran dan menyembunyian kebajikan adalah
perbuatan paling utama dan paling dekat kepada Allah SWT.
Dan merekapun akan
mendapatkan jiwa-jiwa mereka merasa sesak karena telah terbongkar kejahatannya,
telah terlanjur menganggap bagus apa yang nampak di anatara amal kebajikannya,
telah terlanjur manjauhi perbuatan yang murni, telah terlanjur membenci
sebagian besar di antara hak-hak Tuhan-nya, telah terlanjur menganggap rendah
sikap wara’ dalam semua keadaan, telah terlanjur memaksa akal mereka bergumul
dengan kotoran syahwat, dan yang lebih parah lagi, karena telah terlanjur
menagguhkan inabah dari keburukan rahasianya. Mereka merasa bahwa kini mereka
telah terjebak dalam lingkaran penyakit-penyakit jiwa di mana ilmu mereka tidak
mampu mendeteksinya, namun mereka belum juga tersadar dari buaian hawa nafsu
untuk mengetahui betapa butuhnya mereka kepada inabah dari perbuatan yang
mereka anggap baik, lalu mencari pahala untuk diri mereka. Kalau begitu,
barangkali siksaan lebih layak untuk mereka terima.
Ingatlah apa yang telah
aku sebutkan untuk kalian di antara penyakit-penyakit jiwa dan
perangkap-peangkap setan, karena di antara perkataan dan pebuatan yang
tersembunyi pada diri kita terdapat hawa nafsu serta keinginan rendahnya. Oleh
karena itu, terimalaha nasihat orang yang prihatin terhadap nasibmu, dan tidak
ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oelh
Yang Maha Mentahui, Allah-lah yang menjadi saksi atas apa-apa yang engkau
kerjakan.
Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita sekalian untuk setiap
kebaikan melalui tuntunan Muhammad saw, keluarga dan sahabat-sahabatnya. Amin
Ya Rabbal ‘alamin.
Klik disini untuk kembali ke awal (Daftar isi).
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.