بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab Sajarot al Kaun
(Pohon Eksistensi)
(Ibnu ‘Arabi)
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
Muqoddimah
Segala
puji bagi Allah, Yang Tunggal dan Hanya Tunggal dalam Hakikat-Nya serta unik
dalam Sifat-sifat-Nya.
Maha
Suci Dia yang Rahmat-Nya meliputi semua, yang menyebar ke semua arah. Kemurnian-Nya
bebas dan bersih dari segala sesuatu yang dapat dilihat dan dibayangkan. Dia
bergerak ke tempat-tempat yang tak terbatasi oleh enam penjuru.
Dia
melakukan apa yang Dia lakukan tanpa bertindak atau berbuat. Dia melihat segala
sesuatu tanpa memandang. Dia sangat jauh diatas makna dari segala sesuatu ini.
Keunikan-Nya tidak memperkenankan apa pun menyerupai Dia, dan juga tak ada
apapun yang bisa memiliki atau melekatkan dirinya pada Nya. Kekuasaan-Nya
selalu mencapai tujuannya dan tak pernah sia-sia. Kehendak-Nya yang mendominasi
semua tidaklah memiliki kesamaan dengan hasrat-hasrat rendah sifat manusia,
juga Kehendak-Nya senantiasa tidak akan berubah dengan kehendak makhluk-Nya;
demikian juga tidak akan menjadi lawan terhadap permohonan makhluk-Nya.
Sifat-sifat Ilahiah-Nya, yang Dia manifestasikan pada makhluk-Nya, tidak
bertambah atau berkurang ketika dibagi diantara mereka, karena segala Sifat-Nya
tidak lain adalah tunggal.
Dia
adalah sebab segala sesuatu. Dan ketika Dia berkehendak sesuatu terjadi, semua
yang Dia perlu lakukan adalah berkata kun (Jadilah !), maka terjadilah semua
yang ada. Semua yang maujud lahir dari makna rahasia terdalam yang tersembunyi
dari kata KUN ini. Bahkan semua yang tersembunyi dari mata dan pikiran adalah
tidak lain kecuali hasil dari suara misterius ini. Sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman : Ketika
Kami menghendaki sesuatu terjadi, Kami hanyalah berkata kun, maka jadilah ia.
(Q.S An-Nahl, 40) Perkataan-Nya dalam dirinya sendiri adalah Perbuatan.
Amma ba’du.
Sekarang
saya memperhatikan alam semesta yang mengelilingi kita dan berpikir bagaimana
segala sesuatu terjadi (tercipta) dan berusaha untuk memecahkan misteri yang
disandikannya, Dan perhatikanlah! saya melihat bahwa seluruh alam semesta ini
tidak lain adalah sebuah Pohon. Pohon yang cahaya kehidupannya datang dari
sebuah benih yang pecah ketika Allah berkata kun! Benih dari huruf Kaf dipupuk
dengan huruf Nun dari nahnu (Kami), tercipta ketika Allah berfirman : Kami lah yang
telah menciptakanmu (Q.S Al-Waqi’ah,57)
Kemudian dari gabungan dua benih ini tumbuh
dua tunas yang bersesuaian dengan janji Allah : Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan fithrahnya (Q.S Al-Qamar, 49)
Tetapi akar dari dari dua tunas ini hanyalah
tunggal. Akar itu adalah Kehendak Sang Pencipta, dan apa yang menumbuhkannya
adalah Kekuasaan-Nya.
Kemudian
dari esensi huruf Kaf dari kata ilahiah kun, lahirlah dua makna yang berlawanan
: Kamaliyah, kesempurnaan, sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya : Pada hari ini
telah Ku sempurnakan agamamu dan telah Kulengkapkan Rahmat-Ku padamu serta
Kupilihkan Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al-Ma’idah,3)
dan kufriyyah, keingkaran (kekufuran),
sebagaimana firman Allah: Maka sebagian dari mereka beriman dan sebagian lagi
kufur (Q.S. Al-Baqarah, 253)
Demikian
juga dari hakikat kata Nun beremanasi makna-makna berlawanan dari nur
al-ma’rifah (cahaya pengetahuan) dan nakirah (gelapnya kebodohan).
Karena
itu ketika Allah mengeluarkan mahluk-Nya dari Harta Tersembunyi ketidakberadaan
menuju eksistensi, bersesuaian dengan keadaan dan bentuk yang telah ditetapkan
sebelumnya (kodratnya), Dia memancarkan cahaya ilahiah-Nya terhadapnya.
Siapapun yang terkena cahaya itu dapat melihat Pohon Eksistensi yang tumbuh
dari benih perintah ilahiah kun yang melingkupi seluruh alam semesta.
Dan mereka yang tercerahkan ini mengetahui
rahasia Kaf dalam kata kuntum (kamu), sebagaimana firman Allah : Kamu sekalian
adalah ummat terbaik yang dilahirkan, yang menyuruh pada kebaikan dan mencegah
dari kemunkaran dan kamu beriman kepada Allah (Q.S. Ali ‘Imran, 109)
Mereka
juga menembus makna tersembunyi dari kata terakhir Nun dari kun sebagai nur
(cahaya), sebagaimana firman Allah : Apakah dia yang hatinya telah Allah bukakan kepada Islam
sehingga dia mengikuti cahaya dari Tuhan-nya (tidak lebih baik dari dia yang
keras hatinya)? (Q.S Az-Zumar,22)
Tetapi
mereka yang menyembunyikan dirinya sendiri dari cahaya ilahiah ketika Allah
memancarkannya pada mahluk-Nya. juga berkewajiban mengetahui makna tersembunyi
dari huruf huruf kata kun sebagaimana Allah mengucapkannya.
Barangsiapa yang dirinya tetap ada dalam
kegelapan akan gagal mengetahui kebenaran dan membayangkan huruf Kaf singkatan dari kufr, yang maknanya kegelapan dimana mereka
berdiri didalamnya, menyembunyikan segala sesuatu dari mata. Mereka akan
membayangkan bahwa huruf Nun singkatan dari nakirah, yang berarti kebodohan.
Mereka menjadi putus asa, dan dalam keputusannya tidak dapat mempercayai
Pencipta-nya.
Dengan
demikian banyak dari segala sesuatu yang diciptakan tergantung pada bagian
pemahamannya atas misteri dua huruf tersebut, yang menjadi penyebab setiap
eksistensi. Buktinya ada dalam kata-kata Rasulullah, yang bersabda : Sesungguhnya Allah menciptakan mahluk dalam
alam kegelapan total, kemudian memancarkan cahaya ilahiah-Nya terhadapnya.
Barangsiapa yang terterangi oleh cahaya tersebut akan tercerahkan dan
terbimbing dengan baik. Dan barangsiapa tersembunyi dari cahaya tersebut dan
tak tersentuh dengannya akan sesat dan rugi. (Ahmad bin Hanbal)
Daftar isi
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.