بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
TERJEMAH KITAB
RISALATUL-QUSYAIRIYYAH
Karya:
As-Syeikh Al-Imam Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi
BAB IV.
KONDISI RUHANI
DAN KAROMAH
1. KARoMAH PARA WALI (B)
KARoMAH DALAM AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH
Ketahuilah bahwa karamah-karamah paling agung
bagi para Wali adalah, kelanggengan taufiq untuk selalu taat kepada Allah saw.
terjaga dari maksiat dan segala hal yang menyimpang. Sahl bin Abdullah
meriwayatkan : “Siapa yang zuhud di dunia selama empatpuluh hari, dengan niat
yang benar dari hatinya dan ikhlas, maka dia akan ditampakkan karamahnya. Namun
jika tidak muncul karamahnya, semata karena zuhudnya tidak benar.” Maka Sahl
ditanya : “Bagaimana karamah tersebut muncul bagi orang tersebut?” Sahl
menjawab : “Dia mengambil sekehendaknya, sebagaimana dia berkehendak dan kapan
saja ia berkehendak.”
A. Karamah Yang
Disebut Dalam Al-Qur’an
1. Al-Qur’an banyak menyebutkan contoh soal karamah yang muncul dari para
Wali. Kami sebutkan, diantaranya firman Allah swt. tentang Maryam as, dan beliau
bukan termasuk Nabi ataupun Rasul :
“Maka Tuhannya menerimanya dengan penerimaan
yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan Allah menjadikan
Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di Mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata : “Hai Maryam, darimana kamu
memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab : “Makana itu dari sisi Allah,
Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab.” (Qs. Ali Imran :37).
Firman-Nya pula :
“Dan goyanglah pangkal pohon itu ke arahmu,
niscaya pohon itu akan mengugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (Qs. Maryam
:25).
2. Kisah Ashhabul Kahfi dan sejumlah keajaiban yang muncul, seperti anjing
yang berbicara dengan mereka.
3. Kisah Dzulqarnain, dan kompetensi yang diberikan oleh Allah swt. yang
tidak diberikan kepada orang lain.
4. Hal-hal yang muncul dari tangan Khidir as, yakni
perkara-perkara yang berbeda dengan adat kebiasaan, dimana hanya Khidhr yang
mampu. Beliau bukan Nabi, tetapi Wali.
B. Karamah Yang Disebut Dalam As-Sunnah :
(1)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. dari Nabi
saw. yang berssabda : “Tak seorang pun berbicara ketika masih dalam ayunan,
kecuali tiga bayi : “Isa bin Maryam, bayi di masa Juraij, dan
seorang bayi lain.”
Juaraij adalah seorang hamba yang taat di
masa Bani Israil. Dia punya seorang ibu. Suatu hari dia shalat, tiba-tiba
ibunya memanggil : “Juraij!” panggil si ibu. “Tuhan, apakah aku meneruskan
shalat atau memenuhi panggilan Ibu?” kata Juraij dalam hatinya. Namun Juraij
tetap saja shalat, dan panggilan ibunya terulang lagi. Juarij pun tetep saja
shalat lagi. Kemudian ibunya merasa jengkel, lantas berdoa : “Ya Allah, jangan
kau ambil nyawa Juraij hingga wajah seorang pelacur Engkau tampakkan di
hadapannya.”
Di sana ada seorang pelacur di zaman Bani
Israil. Pelacur ini berkata pada banyak orang : “Aku akan menggoda Juraij
hinnga ia mau berzina.” Pelacur itu pun mendatangi tempat Juraij, namun gagal
menggodanya.
Di dekat suaru Juraij ada seorang penggembala
yang biasa tidur di dekat suraunya. Ketika Juraij menolak tawaran sang pelacur,
pelacur itu beralih merayu si penggembala. Dan penggembala itu pun mau
menyetubuhinya. Akhirnya pelacur itu hamil. Ketika melahirkan, orang-orang
menanyakan anak siapa gerangan? Pelacur itu menjawab : “Ini anaknya Juraij.”
Lalu Kaum Bani Israil mendatangi suraunya, merobohkan dan memaki-maki Juraij.
Ketika itu Juraij sedang shalat, lantas
berdoa kepada Tuhannya, dan mendekati so bocah : “Hai bocah, siapa ayahmu?”
tanya juraij. Bocah itu menjawab : “Ayahku adalah penggembala.”
Kaum Bani Israil sangat menyesali
tindakannya, dan meminta maaf pada Juraij. Mereka mengatakan pada Juraij :
“Kami akan membangun kembali suraumu.” Namun Juraij menolaknya, dan dia bangun
sendiri seperti bangunan semula.
(2)
Hadits tentang Gua : Rasulullah saw. bersabda
: “Tiga laki-laki dari orang terdahulu sebelum kalian berangkat pergi. Mereka
akhirnya harus menginap dan msuk ke dalam gua. Tiba-tiba ada batu besar dari
atas bukit menggelincir, sehingga menutup pint gua. Mereka berkata : “Demi
Allah, kita tidak bisa selamat dari batu besar ini, kecuali bila kita berdoa
kepada Allah lantaran amal-amal kita yang saleh.”
Salah sorang di antara mereka berkata : “Aku
mempunyai dua orang tua yang sudah sama-sama tua. Aku tidak pernah minum lebih
dahulu, juga keluargaka sebelum keduanya. Suatu hari aku disibukkan pekerjaan,
sampai aku tidak datang di waktu sore. Ketika pulang, keduanya tertidur. Lantas
aku membuat susu untuk minuman sore bagi keduanya. Ketika kuhidangkan untuk
mereka, ternyata keduanya telah tidur pulas. Aku merasa bersalah jika
membangunkan mereka, dan aku tidak ingin meminumnya sebelum keduanya minum. Aku
hanya bisa berdiri, sementara tempat minum ada di tanganku, sambil menunggu
bangunnya mereka berdua, hingga fajar hari tiba. Keduanya pun bangun, lalu
meminum minuman sore itu.
Ya Allah, bila yang kulakukan itu
semata hanya untuk Diri-Mu, maka bukakanlah kai, dari kesulitan di dalam gua
ini.” Lalu batu itu pun bergeser sedikit, namun belum memberi peluang mereka
untuk keluar.
Orang kedua berkata : “Ya Allah, aku punya
adik misan/anak perempuan paman yang paling kucintai. Suatu ketika aku merayu
dirinya, namun dia menolak, sampai akhirnya aku sangat sedih selama setahun.
Suatu ketika dia datang padaku, dan kuberi sertaus duapuluh dinar. Dengan
syarat ia mau untuk berduaan saja antara diriku dengan dirinya. Maka kami pun
berduaan. Ketika aku menguasai dirinya (ingin menyetubuhi), dia berkta :
“Bagimu tidak halal memecah cincin, kecuali yang berhak.” Maka aku merasa
berdoa untuk menyetubuhinya, dan aku pergi meninggalkannya. Padahal dia adalah
gadis yang paling kucintai. Sementara kutinggalkan uang yang telah kuberikan
padanya. Ya Allah, bila yang kulakukan itu semata demi Diri-Mu, maka bukakanlah
kami dari keslitan dalam gua ini.” Lalu batu itu bergeser lagi, namun mereka
masih belum mampu keluar dari pintu gua.
Kemudian orang ketiga berkata : “Ya Allah,
sesungguhnya aku mempekerjakan para pekerja, kemudian aku telah memberikan upah
mereka semuanya, kecuali seseorang di antara mereka, yang pergi begitu saja.
Namun upah itu aku simpan dan kukembangkan. Suatu saat dia datang padaku,
sambil berkata : “Hai, Abdullah, mana upahku itu.” Kujawab : “Upahmu itu adalah
semua yang kau lihat ini, antara lain unta, kambing, sapi dan budak itu.” Dia
berkata : “Hai Abdullah kamu jangan menghinaku!.” Aku katakan : “Aku tidak
menghinamu.” Latas kuceritakan kisahnya, dan akhirnya semuanya diambil dan
digiringnya, tidak disisakan sama sekali. Ya Allah, apabila yang kulakukan itu
semata demi Diri-Mu, maka bukakanlah kami dari kesulitan dalam gua ini.” Batu
itu bergeser lagi. Merekapun akhirnya bisa keluar dari gua.”
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.